Bagian ketigabelas

1.6K 315 51
                                    

Seseorang tengah sibuk berkutat di dapur. Sesekali berdecih, bagaimana bisa ia lalai?

"Harusnya Hyunjin yang mati kok jadi Jeno sih!" Gumamnya. Tangannya sibuk mengaduk coklat panas yang baru saja jadi beberapa menit yang lalu.

"Tapi bagus juga kalau Jeno yang mati haha"

Tring

Tawa nya terhenti saat bunyi nyaring ponsel yang ia simpan disebelah meja dapur berbunyi.

Na Jaemin
Online

Anonym
Hello , ayo kita bermain

Siapa? Gajelas block

Anonym
Kau tidak mengenaliku?

Ck. Orang gila

Anonym
Kau yang gila, setelah berhasil membunuh Renjun? Apa itu tidak disebut gila?

Jaemin berdecak sebal, hampir semua temannya menuduh jika ia yang membunuh Renjun. Dengan kesal tangan nya kembali membalas pesan orang misterius itu.

Berhenti menuduhku.
Kau mau apa?

Anonym
Ini sudah jam 10 malam bukan, waktu ku untuk bermain haha

Maksudmu? Oh kau mau membunuhku? Baik tunjukkan wajah mu sekarang juga!!

Anonym
Aku dibelakangmu dari 15 menit yang lalu kalau kau mau tau

Tubuh Jaemin menegang. Pesan terakhir dari orang misterius hanya di baca olehnya. Sungguh, ia tak menyangka jika pembunuh ini akan mengiriminya pesan terlebih dahulu. Jaemin meneguk saliva nya kasar. Sungguh, pesan yang ia kirimkan hanya berupa gertakan, ia tidak menyangka jika si pembunuh memang berada di belakang nya.

Tapi?

Tunggu?

Bagaimana dia bisa masuk?

Mendobrak pintu kah?

Masuk lewat jendela?

Atau-----

"Hei jaemin, sudah siap dengan kematianmu?" Jaemin membulatkan mata nya. Mata nya memanas. "Kau sudah membunuh Renjun bukan? Sekarang kau yang dibunuh Jaemin" lanjut orang misterius itu.

"Mengaku saja, aku tau semuanya" Jaemin mengenali suara ini , "Lantas jika kau tau semuanya, kenapa kau tidak membantu?" Ucapan Jaemin membuat orang dibelakangnya itu tertawa keras.

"Aku tidak suka membantu" ucap nya.

"Mengaku saja" lanjutnya

"Aku hanya mengabulkan permintaan Renjun untuk bertemu Seungmin, apa itu salah? Haha" sarkas Jaemin

"Tidak salah sebenarnya, tapi sepertinya hari ini kau harus menyusul Renjun untuk bertanggung jawab atas kematiannya"

"Maksudmu?" Tanya jaemin

"Jika kau berani, lihat lah kebelakang Na Jaemin"

Dengan segala keberanian dan penasarannya, Jaemin menoleh ke belakang

Dan ia menyesali perbuatannya

"ARGHH" Jaemin berteriak keras saat merasakan benda tajam itu tertancap sempurna di perut nya.

Dan ia masih merasakan bagaimana benda tajam yang tertancap di perut nya itu ditarik sekuat tenaga membentuk garis horizontal melintang.

Benda tajam itu berpindah ke tangan nya , dan Jaemin tidak bodoh untuk mengetahui jika orang misterius dihadapan nya ini memotong jari nya.

"Bagaimana Jaemin? Aku sudah mempunyai trik yang baru bukan? Menggantungkan mayat di atas atap adalah hal kuno haha" orang misterius itu tertawa terbahak-bahak. Tawa yang menyeramkan.

Jaemin tumbang, pandangannya mengabur. Tapi masih ia rasakan jika si pembunuh ini berada di atas perut nya yang sudah dihiasi garis horizontal.

"Kau mengambil jantung Renjun bukan?

Mata Jaemin sudah memburam karena banyak nya darah yang keluar dari tubuhnya. Ia tidak bisa apa apa sekarang.

"ARGHHH" teriakan terakhir sebelum Jaemin dinyatakan tewas ditempat dengan dua organ tubuh yang menghilang , jari tangan yang terpotong dan tubuh yang dihiasi garis horizontal yang kini melebar menjadi lingkaran.

"Huang Renjun, lihat aku membawa Jaemin untukmu hahahahaha" tawa nya kembali menggema. Mata nya berbinar melihat Jaemin yang tewas dihadapannya kini. Tapi ia belum puas.

Dilirik nya arloji hitam yang terkena banyak cipratan darah.

Jam 22.45

Senyum nya melebar dibalik topengnya. Mata nya menatap pisau yang sering ia pakai dengan tatapan memuja.

Ia tau siapa yang akan dibunuh selanjutnya.




















































"Lee Jeno, i'm coming haha"








































Jadi? Udah tau siapa yang bunuh Renjun?

Don't Forget Vote and Comment Please

Next?

"Hello" || SKZ × DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang