Tanda bahagia?

13.7K 938 82
                                    

Setelah satu minggu berlalu aku tinggal di rumah sakit yang hanya ditemani mbak Alda. Yah, walaupun sesekali Ummik Abah menjenguk tapi tidak dengan dirinya,Siapakah dia?.kalian pasti tahu sendiri lah! Karna memang kebetulan beliau ada hal penting di Singapura bahkan aku istrinya tak sebanding dengan pekerjaannya.
Dan kini sudah saatnya aku kembali ke rumah atas titah dari sang Dokter Syifa sebagai Dokter rawatku selama disini yang sudah dipertimbangkan sendiri oleh gus Al sebelum ia pergi ke singapura,
karna beliau bilang keadaan sudah mulai membaik dan akupun sudah di perbolehkan untuk pulang.

Dan seminggu itu pula lamanya aku dirumah sakit tanpa sendiri hanya berteman sepi karna saat itu pula harus bersamaan dengan keperluan penting Gus Al untuk terbang ke Singapura,yang aku tau menurut cerita Ummik memang begitu ,ia berada di Singapura untuk mempelajari ilmu yang lebih canggih lagi untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan dan aku tau pastinya itu demi neng Qois siapa lagi kalau bukan dia.
Ya aku juga tau dan faham ,sebagai seorang Dokter pastinya harus bisa bersikap profesional  apapun alasannya,tapi yang lebih menyakitkannya lagi adalah ia sama sekali tak   memberiku kabar atau sekedar menanyai kabarku walau untuk sekedar basa basi lah tapi nyatanya itu tidak .
Ia sama sekali tidak melakukan apapun kepadaku,miris!

Bahkan aku yang notabenenya sebagai istrinya mungkin tak ada artinya lagi.
Gus,aku lelah!"tiba tiba tangisku mengalir dengan sombongnya.

Ahhh...untuk apa menangisi orang yang tak perdulikan aku bahkan kesehatanku pun ia abaikan."batinku menangis jerit didalam kamar berteman sepi.

Kemarin aku jatuh sakit ternyata karna sakit lambung dan maag_ku yang kembali kumat.
Awalnya Ummik mengira sehari setelah aku dirumah sakit didampingi beliau itu beliau kira ,kalau aku lagi hamil jadi pantas saja aku sering mual mual katanya,sampai sampai semua makanan pun tak ada yang bisa masuk ke perutku alhasil beliau sampai mendesakku untuk segera memberi tahu kabar baik ini ke gus Al pasal aku sering mual mual itu tapi aku coba hibur beliau untuk tunggu saja hasil tes nya ,"lha gimana mau hamil, romantis aja nggak pernah "batinku, urung mengatakan pada Ummik saat itu.
Lagian kalau aku hamil apakah beliau turut bahagia?

Namun setelah hasil tes nya keluar ternyata itu menunjukan bahwa aku bukan sedang hamil melainkan  menyatakan bahwa aku mengidap sakit lambung dan Maag,Sudah kuduga.

Aku lihat wajah Ummik begitu kesedihan amat menghias di wajahnya.

"Ummik,maafin Ira,Ira belum bisa kasih cucu buat Abah Ummik"ucapku menundukan wajah sembari menangis sesenggukan.
Jujur aku pun tak ingin semua ini terjadi.Wanita mana yang mau hidup senasib denganku,aku jamin sama sekali tidak.

"Nduk,ini bukan salahmu jangan salahkan dirimu,Ummik  tau Ummik juga maklumi kok, kalian kan baru sebentar menjalin hubungan ya memang harus bersabar, tapi Ummik minta kamu jangan putus asa yah,slalu berusaha smoga hasil."

"Nggeh Ummik,hiks.. hiks.. sekali lagi hiks.. maafin Ira nggeh."

"Udah udah,Oh iya apa kamu sama Al itu perlu refresing?Honeymoon gitu? Hmm?."goda Ummik.

"Eh Ummik,"entah bagaimana asalnya kok aku bisa bisanya baper dengan perkataan Ummik mengenai godaan Ummik.

"Oh ya sudah kamu diskusi aja dulu sama Al sekarang Ummik mau ke ruang tamu dulu,ada santri mau sowan mukim kayaknya,kamu istirahat total yah,Oh iya Ummik lupa ,tadi Al juga bilang katanya dia mau pulang nanti malam ,tadi sudah telpon kamu tapi katanya hapemu ndak aktif jadi telpon ke Ummik.
Jangan lupa juga nanti kamu siap siap yah dirumah dandan yang cantik wangi seksi biar Al jadi kepancing deh"kekeh Ummik setelah itu Ummik pun keluar kamar.

Dan aku pun hanya mampu tersenyum hambar.
Menelponku? Bahkan hapeku slalu ku aktifkan demi menunggu kabar darinya ah,tak ada gunanya juga yah aku punya hape.

I'm,Your Wife,,,"GUS"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang