Alasan

14.5K 930 225
                                    

Usai solat tahajud bersama kuputuskan untuk murojaah hafalanku sembari menunggu adzan subuh agar tidak ngantuk lagi selama beraktifitas nanti, sedangkan gus Al sendiri ia langsung pergi ke pondok putra usai berdoa tadi.

"Ra,saya mau ke kantor putra dulu ambil keterangan surat pengajuan kegiatan ke kang Amad"katanya beranjak dari tempat duduknya

.
"Nggeh gus"jawabku singkat.

Jujur saja aku masih bertanya tanya dalam hati kenapa sikap gus Al mendadak berubah gitu soalnya menurut para netijen harus hati hati, jangan mudah percaya
dulu gitu😂okelah aku manut.

Hari ini adalah hari minggu ,semua santri putra maupun putri sejak pukul 6 sudah disibukkan dengan roan bersama di komplek masing masing.

(Kerja bakti)

Ada yang menyapu halaman,lantai,perkebunan pesantren,membuang sampah,mengepel kamar mandi,menyikat wc .Dll
Dan semua itu kini tengah dilakukan serentak oleh setiap santri putra maupun putri berbeda dengan gus Al dan Ira / yang sudah lama kerap dipanggil santri santri pesantren dipanggil dengan sebutan Ning .

"Oh iya nduk ,nanti Abah sama Ummik mau hadir ke acara pengajian tabligh akbar di kota pasuruan kamu dirumah sama Al ,free kan?"tanya Ummik pada kami berdua yang tengah sarapan pagi.

Belum sempat ku menjawab sudah lebih dulu dijawab dia.

"Oh ,kalo minggu aku kan free,Um.Emang kenapa?" Tanya gus Al masih bertanya tanya.

"Kan kebetulan ngaji pagi nya juga free,naah Ummik pesen kamu sama Ira ,jangan lupa buat Usaha lagi ya"

Aku yang sedang makan pun hampir tersedak mengerti akan apa maksud Ummik.
Uhuk uhukk... gus Al yang berada disebelahku pun segera menuangkan air putih kedalam gelas dan memberikan padaku.

"Maturnuwun mas"ucapku berterimakasih sembari mengelap mulut dengan tisyue dan hanya dibalas dengan anggukan tanda mengiyakan.

"Buat apa ,mik? Nyusun acara buat kegiatan pesantren biar lebih maju?mau ngundang habiban at_".

Belum sempat gus Al teruskan bicaranya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Ummik.

"Kamu itu gimana toh! Kok yaa gak peka peka udah punya istri juga,hmmm" jawab Ummik protes.

"Pokoknya Ummik pulang dari pasuruan Ira wes isi yo"tegas Ummik yang seolah mengarah pada gus Al.

"Ins syaa alloh mik,kalo Alloh sudah mengizinkan"jawabku sebelum sempat gus Al menjawab.

"Isi apa mik?"tanya nya lagi

"Lah sudah sudah,kamu teruskan lagi saja diskusi sama Ira ,Abah sama Ummik mau berangkat dulu ,Al,Ira  niih mumpung sepi dirumah gak ada orang usaha nya jangan setengah setengah"perintah Ummik diakhiri kekehan.

Gus Al yang masih bingung dengan ucapan Ummik pun hanya mendengus kesal.

Aku yang mendengarnya pun hanya mampu tersenyum.
Setelah kepergian Abah Ummik aku pun langsung masuk kedapur berhubung dipanggil oleh salah satu abdi ndalem yang biasa didapur.

"Ehmm.. Ning,niki sayuran stok ndalem sudah habis dikulkas ,saya mau belanja tapi belum dikasih list belanja apa saja yang diperlukan sama Ummik ,lupa matur saya tadi sama beliau eh beliau malah sudah terlanjur tindakan"ucapnya.

"Oh ,ya sudah nanti bareng saya saja kepasarnya ditemani kamu nggeh,biar nanti sekalian saya ambil stok kitab terjemah fiqh islam di toko".

"Oh nggeh ning ,ya sudah permisi saya siap siap dulu"

"Nggeh silahkan"jawabku.lalu segera menuju ke kamar untuk mengambil uang serta izin gus Al.

"Ehm.. gus ,saya mau izin ke pasar beli bahan bahan masak"

I'm,Your Wife,,,"GUS"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang