Harapan

58.2K 1.7K 21
                                    

*Ira POV*

"Nak,ummi ingin kamu jadi mantu ummik."
Itulah kata kata yang masih terus saja terngiang ngiang di otakku,entah otak ku yang eror atau memang nyata namun harus bagaimana ini,bagaimana caranya agar aku bisa mengelaknya,mengingat aku hanya seorang santrinya saja bahkan keturunanku pun bukan dari kalangan kyai kyai besar apah tidak salah jika aku menerimanya mengingat pula sang ummik sangat tulus sekali menyayangiku dari awal sampai saat ini lamanya,bahkan sampai sampai Ummik ingin aku jadi mantu beliau, tapi disisi lain aku juga punya pilihan sendiri,lalu harus bagaimana dengaku, aku takut perjodohan ini juga tidak diinginkan oleh putra beliau, mengingat banyak cerita cerita tentang perjodohan yang sering kali tidak diinginkan oleh pihak laki laki walaupun pihak perempuan lebih tersiksa perasaannya "Batin Ira yang kini sedang berada disamping Ummik setelah menyimak derasan Quran beliau.

"Hmmm,,,maaf sebelumnya Ummik,ira itu bukan siapa siapa bahkan leluarga ira bukan dari kalangan kyai Ummik,"Ucapku meyakinkan Ummik agar tidak salah memilih penerus keturunannya.

"Status tidak masalah bagi Ummik nak,karna Ummik sudah nyaman sama kamu nyaman akan sgala tindakanmu ,mengajimu dan juga hafalanmu jadi Ummik cuma berharap bisa menitipkan anak terakhir Ummik sama kamu untuk mendampingi hidupnya jikalau Ummik dan Abah sudah tiada,Ummik ingin kamu lah yang jadi mantu ummi untuk yang terakhir kalinya nak Ira kamu itu wanita sholehah dimata Ummik"Ucap Ummiksambil menggenggam tangan ku erat erat.

"Ehmm...ummi,tapi maaf sebelumnya ummik, ira belum bisa jawab sekarang,Ira mau minta petunjuk lewat istikhoroh dulu yah Miik,"Ucapku pada Ummik agar tidak terlalu menanti nantikan jawabanku.

"Baiklah Ummik, akan tunggu jawabanmu,sebelum Al nanti pulang dari kairo , jika jawabanmu iya segera Ummik akan ajak Al untuk segera melamarmu setelah kamu memberi jawaban pada ummi
"Ucap Ummik penuh semangat.

"Ehmm...baik Ummik ,In syaa Alloh "jawabku seraya mencium tangan sang Ummik

Kejadian seminggu yang lalu,dimana ummi mengajukan lamaran itu padaku ,aku sedikit bimbang dan juga bingung untuk memberi kan jawaban karna setelah berkali kali aku sholat istikhoroh,entah itu kebetulan atau hanya firasat ku saja dalam tidurku slalu mengarahkan padannya, inilah yang semakin membuatku bimbang akan jawaban yang sedang Ummik tunggu dariku benarkah jawabanku ini jelas atau hanya sebatas firasatku,semoga saja kedepannya aku bisa lebih baik lagi dan smoga juga putra Ummik mau menerimaku dengan senang dan smoga jika awal yang terbaik dalam hidupku menikah dengannya smoga hidup ini jauh lebih berkah,terlebih,semoga yang akan menjadi calon suamiku pun mau menerima ku apa adanya,mengingat aku hanya seorang santri keturunan orang orang biasa,jauh berbeda dengan gus Al,yang sudah jelas terlihat dari keturunan,bahkan kemampuan pendidikan sampai S2 di Mesir Kairo,apalah daya aku,hanya seorang santri yang masih hanya bisa mengaji,dan taat pada ridho illahi.

"Janganlah terlalu mengharapkan sesuatu yang belum pasti, karena akan membuatmu kecewa. Tetaplah lakukan apa yang menjadi kewajibanmu hari ini dengan sebaik-baiknya.

Bagaimana ini lanjut or tidak....

Jangan lupa kasih saya dukungan nggih😍smoga bisa berkarya,terlebih bisa bermanfaat bagi kalian dan juga saya aminnn...
Jangan lupa juga follow vote and koment yaah,,,assalamualaikum😁😁

I'm,Your Wife,,,"GUS"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang