Mellysa menatap pantulan dirinya di cermin. Ia memandangi wajah cantik nya. Dengan mata berkaca-kaca. Bagaimana tidak hari ini, dia akan melangsungkan pertunangan. Dengan seseorang yang sama sekali ia tidak kenali.
Bagaimana jika orang yang bertunangan dengan nya itu, seorang om-om? Kan tidak elit.
Atau mungkin sehun Exo?
Mellysa tersenyum-senyum, ia tidak bisa membayangkan jika dirinya bertunangan dengan Sehun. Yang ada dirinya di hujat knets habis-habisan.
"Kamu sudah siap? Acara di mulai empat muluh menit lagi," ucap Agatha yang berdiri tepat di belakang nya.
"Oh."
"belajar menghargai waktu." Mellysa menatap Agatha dengan tatapan penuh kebencian. Karena Agatha sudah merenggut kebahagiaan nya, untuk kedua kalinya.
Dulu ia harus di pisahkan dengan Ayahnya. Hanya karena hak asuh Mellysa ada di tangan Agatha, padahal sejak kecil yang mengurus nya adalah ayahnya. Bahkan Agatha juga tidak mengizinkan dirinya untuk bertemu ayahnya.
Dan sekarang ia harus, kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidupnya, untuk kedua kalinya.
"Fine, aku bakal turutin kemauan mamah, untuk tunangan bersama laki-laki pilihan mamah." Agatha mengembangkan senyum kemenangan.
"Bagus."
"Ini yang terakhir kalinya, aku nurutin kemauan mamah, setelah itu aku bakal pergi jauh, tanpa mamah bisa ngelarang aku."
"Tidak bisa, karena setelah kamu lulus, kamu akan saya--"
"Saya bukan boneka anda nyonya Agatha. Jika anda bisa egois, kenapa saya tidak? Anda sangat tidak layak menjadi ibu saya nyonya." setelah nya Mellysa meninggalkan Agatha yang masih mematung di tempat.
"Saya hanya ingin, memberikan kamu yang terbaik Mell. Saya menyayangi kamu, dengan cara saya sendiri."
***
Baru beberapa langkah memasuki gedung, Mellysa sudah di sambut oleh dekorasi mewah dan elegan yang menghiasi setiap sudut gedung.
Harus Mellysa akui, jika ini sangat berlebihan. Ini bukan seperti acara pertunangan. Tapi seperti acara pernikahan.
"Ini putrimu Tha? Dia sangat cantik ya Seperti ibunya," puji seorang wanita paruh baya, yang baru datang menghampiri mereka.
Mellysa berdecih tidak suka, bagaimana pun ia tidak suka, jika harus di samakan dengan ibunya.
Hanya dengan menatap sorot mata tajam Agatha. Mellysa tau jika ibunya meminta nya untuk berkenalan. Seperti itulah sifat Agatha, tidak terlalu banyak bicara. Ia lebih sering menggunakan bahasa tubuh.
"Kenalin nama saya Mellysa tante, anaknya mamah Agatha, yang sexy plus kaya raya," ucap Mellysa memperkenalkan diri.
"Oalah, anak kamu suka bercanda juga ternyata. Padahal mamah kamu orangnya terlalu serius. Oh ya kenalin saya Amanda, sahabatnya ibu kamu sekaligus calon mertua kamu," balas Amanda seraya tersenyum hangat.
"Tante mau aja sahabatan sama mamah Agatha, padahal mamah Agatha itu orang nya, kaku dan terlalu formal." Amanda lagi-lagi tersenyum penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Teen Fiction"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"