Sepulang dari basecamp. Mellysa memutuskan untuk menginap di rumah Shelfira. Tentu nya bersama Vivi dan Zee. Lagipula besok sekolah libur. Jadi Mellysa bisa bersenang-senang bersama para sahabat nya.
"Kalian mandi dulu gih, terus ganti baju," ucap Zee kepada mereka bertiga.
"Vi, mandi bareng yu," ajak Mellysa kepada Vivi yang tengah menyiapkan baju, untuk mereka berempat.
"Hayuu," jawab Vivi kegirangan.
"Serius lo berdua, mau mandi bareng?" tanya Shelfira sedikit aneh, dengan kelakuan mereka berdua.
"Yaelah Fir, kaya gatau kelakuan mereka berdua aja," jawab Zee memutar bola matanya malas.
"Mending kita mandi bareng berempat aja yu, soalnya gue belum ngeliat tubuh kakak Zee, dan kakak Shelfira hahaha," celetuk Mellysa tertawa kencang.
Di antara mereka berempat, yang paling tua adalah Zee, Zee adalah seorang mahasiswi, di salah satu perguruan tinggi, Shelfira juga seorang mahasiswi, hanya saja dirinya baru memasuki semester awal. sedangkan Vivi dan Mellysa, mereka seumuran, mereka sama-sama kelas XII. Hanya saja Vivi lebih tua beberapa bulan dari Mellysa. Walaupun mereka berempat berbeda usia. Tapi mereka tidak pernah merasa canggung satu sama lain.
"Tumben-tumbenan lo panggil gue kakak, biasanya juga Shelfirot," cibir Shelfira.
"Oh berarti, lo suka di panggil Shelfirot?" tanya Mellysa memicingkan matanya.
"Mau, ga mau sih," jawab Shelfira malas.
Mellysa langsung merangkul Shelfira, kemudian berbisik di telinga nya. " lo mau tau ga? Artinya Shelfirot? " tanyanya.
Shelfira menganguk pasrah.
"Artinya, Shelfira Crottt, Croottt hahahahah," Mellysa tertawa ngakak, Zee dan Vivi ikut tertawa bersama Mellysa, sedangkan Shelfira memasang wajah masam nya.
Jika saja Mellysa tidak cantik, mungkin Shelfira sudah mengoreng Mellysa, pake minyak bimoli.
Di antara mereka berempat, memang yang paling cantik adalah Mellysa, kulit nya putih, hidung nya mancung, mempunyai tubuh tinggi bak model. Di tambah satu lesung pipit di sebelah kananya, dan poin plus adalah Mellysa anak sultan, alias holkay.
Namun tidak ada manusia yang sempurna kan? Mellysa juga sama dia tidak sesempurna, yang orang lain lihat.
Orang tua nya sudah bercerai, sejak ia berumur sepuluh tahun, memiliki otak pas-pasan, alias tidak pintar, keras kepala, usil. Dan yang paling penting, Mellysa mantan Fakgirl.
"Lo terpesona sama gue, ya Fir?" tanya Mellysa menaikkan dagunya, lalu mengibaskan rambutnya.
"A-apaan Sih, nggak ya," elaknya.
"Mellysa jadi, mandi bareng ga?" teriak Vivi jengkel, pasalnya Vivi sangat tidak suka menunggu. Bahkan Mellysa pernah di marahi habis-habisan oleh Vivi. Hanya karena dia terlambat empat menit.
"Yaudah yu, gue juga mau liat perkembangan, susu nya Kimi hime, maksudnya hahaha." Mellysa langsung berjalan beriringan menuju kamar mandi, bersama Vivi.
Shelfira dan Zee hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka berdua.
"Lo tunggu sini, gue mau nyiapin buat makan malem," ucap Shelfira yang langsung di angguki oleh Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Teen Fiction"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"