Seorang gadis bermata hazel tengah itu berjalan mengendap ngendap, di tengah lorong sekolah yang sangat sepi, karena kbm sudah berlangsung sekitar, tiga puluh menit yang lalu. Hari ini dia terlambat, datang ke sekolah karena kesiangan.
"Terlambat lagi?" Mellysa langsung menghentikan langkah nya, ah sial dia tertangkap lagi, jujur saja dia sudah bosan di hukum karena terlambat. tunggu-tunggu, itu bukan suara bu Desi atau pun pak Danang, reflek Mellysa membalikkan badanya.
"Eh Antares." Mellysa nyengir tanpa dosa. Walaupun Antares bukan guru bk ataupun guru killer, tapi Antares tergolong siswa yang selalu taat pada peraturan. Dia tak segan-segan menghukum murid yang melanggar aturan sekolah.
Antares adalah ketua eskul Pramuka di sekolah nya, selain terkenal dengan ketampanan nya, Antares juga di kenal di kalangan guru-guru, karena kepintaran nya. cowo yang selalu mendapatkan juara umum di setiap perlombaan, yang dia ikuti. Antares tergolong siswa goodboy.
Antares juga memiliki dua lesung pipit, yang membuat nya semakin di gemari kaum hawa.
"Anjir Antares liat ke atas deh, ada cicak lagi, berhubungan suami istri," tutur Mellysa menahan tawa.
"Lelucon lo murahan ya?" tanya Antares mengejek.
"Mahalan kali, bukan murahan. Ternyata cicak juga bisa ena-ena ya?" Mellysa balik bertanya.
"Simpen pertanyaan bodoh lo itu, sekarang ikut gue." Antares langsung menarik paksa tangan Mellysa, untuk membawa nya menuju lapangan.
"Kyaaaa, cicak kalo kalian udah punya anak, bilang sama gue ya? Nanti gue bawain popok daun sirih," teriak Mellysa nyaring.
"Softek daun sirih bego, bukan popok daun sirih," ucap Antares membenarkan.
"Wanjir jangan-jangan lo pake softek ya?"
"Sinting lo!"
"Gapapa sinting, yang penting cantik."
Setelah sampai di lapangan Antares langsung melepaskan tangan Mellysa secara kasar. Tanpa rasa kasihan sedikit pun.
"Lari 10 keliling."
Sontak Mellysa membulatkan matanya, " emang nya lo siapa? Nyuruh nyuruh gue," ucapnya.
"Suruh siapa lo terlambat? lari 10 keliling atau gue laporin, lo ke bu Desi. Mampus lo kena sanksi."
"Blagu banget sih lo, mentang- mentang ketua eskul."
"Terus kalo gue ketua eskul kenapa? Sirik? Atau ga mampu?" tanya Antares tenang namun menusuk.
"Sirik? Hello ngapain gue sirik sama anak coconut, ga guna. Palingan cuman tepuk pramuka, pramuka pramuka, pramuka tara mandi, sataun sakali," jawab Mellysa mengejek. Seraya menirukan tepuk pramuka.
"Terus dengan menghina, bisa ngebuat derajat lo besar gitu? Engga kan? itu malah ngebuat lo, semakin rendah."
"Yayaya, terserah lo deh, coconut."
"LO NGGAK DENGER TADI GUE, BILANG APA? LARI 10 KELILING!" ucap Antares dengan nada tinggi.
Mellysa menatap Antares jengkel, walaupun terpaksa Mellysa, tetap berlari memutari lapangan yang luas nya naudzubillah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Teen Fiction"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"