Hari ini Antares mengajak Mellysa untuk jalan-jalan, ke sebuah gedung tua yang sudah tidak terpakai. Baru selangkah Mellysa memasuki gedung bulu kuduknya sudah meremang. Gadis berlesung pipit itu memang penakut.
"Res, pulang aja yu." Mellysa menyembunyikan wajahnya pada punggung tegap Antares.
"Emangnya kenapa?" Antares membalikkan badanya, menatap Mellysa yang sudah menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.
"Banyak hantu."
Antares terkekeh mendengar nya, di zaman modern seperti ini mana mungkin ada hantu. Seumur hidup Antares tidak pernah melihat hantu itu sebabnya ia tidak percaya dengan keberadaan mahkluk halus atau semacamnya. Baginya itu hanyalah mitos.
"Yaelah Milkita, takut tuh sama manusia jangan sama hantu." Antares melanjutkan langkah nya yang sempat tertunda. Tak lupa ia juga mengenggam erat tangan Mellysa yang sudah berkeringat.
Setelah sampai di rofftop gedung, Mellysa melebarkan mulutnya tak percaya. Pemandangan kota Jakarta begitu indah. Jika di lihat dari atas gedung. Mata hazel nya sibuk mencari-cari rumah mewah nya dari atas sini.
"Milkita, lo ngapain?" Antares bertanya, dengan suara yang sedikit berteriak. Karena jarak antara dirinya Antares terlampau jauh. Antares terlihat sedang memetik gitar yang tergeletak di sana.
"Nyari rumah gue." jawaban absurd Mellysa membuat Antares menggelengkan kepalanya. Gadis itu memang aneh, mana mungkin rumah nya itu terlihat dasar halu pikirnya.
"Sampai ayam jantan bertelur pun Mell, rumah lo ga akan ketemu."
Mellysa menatap nya garang, "rumah gue besar res, kaya istana-"
"Yaudah iya, daripada lo kesambet jin tomang, mending sini duduk di sebelah gue." Antares menepuk-nepuk sofa yang sudah usang di sebelahnya. Diam-diam Antares mengeluarkan ponsel deri dalam saku nya.
"Milkita liat ke pinggir bentar aja," pinta Antares.
"Kenapa gitu?"
"Cepet ikutin aja." Mellysa menganguk kemudian memalingkan wajahnya. Antares mulai mengambil gambar Mellysa dari samping.
"Ihh Antares, lo moto gue ya?" tanya Mellysa sewot.
"Iya kenapa?" Mellysa mengerucutkan bibirnya, lalu tangan nya tergerak untuk merebut ponsel Antares. Mellysa melihat-lihat hasil jepretan Antares. Dan hasilnya tidak buruk justru bagus menurutnya. Karena baginya wajahnya selalu cantik.
"Res, nanti kirimin ya foto nya!" ujar Mellysa.
"Iya."
"Gue cantik ya? Makanya lo foto-foto gue?" tanya Mellysa seraya mengedipkan sebelah matanya, membuat detak jantung Antares berpacu lebih cepat.
"Iya Milkita, lo cantik banget, gue jadi nge fans deh!" ujar Antares malas. Yang membuat Mellysa terkekeh karenanya.
"Gitar siapa Res? Jangan-jangan lo nyolong nya?" tanya Mellysa saat mata nya hazel nya melihat sebuah gitar yang tergeletak sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Teen Fiction"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"