Antares menghela napas panjang, wajahnya terlihat lelah, menghadapi Mellysa yang tiba-tiba menjauh dari nya, padahal kemarin malam hubungan mereka baik-baik saja.
"Milkita....," panggil Antares lembut, Mellysa sama sekali tak mempedulikan panggilan nya, ia tetap berjalan dengan santai nya, seolah tidak mengangap kehadiran nya sama sekali.
"Lo kenapa jauhin gue? Kalo gue ada salah, gue minta maaf." Antares berusaha menyamakan langkah nya dengan Mellysa, ia berjalan dengan sedikit bongkok, karena hari ini dia membawa buku paket sebanyak tujuh buah.
"Jauhin lo? Perasaan gue ga pernah tuh, deket sama lo!" Mellysa menjawab nya acuh.
"Milkita lo lupa?, kita pernah ujan-ujanan bareng loh, pernah makan bareng, pernah tunangan, pernah fotbar, dan pernah ciuman juga." Antares memelankan kalimat terakhir nya, yang membuat Mellysa menatap tajam ke arah nya.
"Anggep aja kita ga pernah kenal sebelum nya." Mellysa melepaskan cincin tunangan nya, kemudian memberikan nya pada Antares.
"Hubungan kita cukup sampai sini ya, gue harap lo ngerti." Antares menggelengkan kepalanya tidak terima.
"Gue ga akan pernah mutusin tunangan ini, karena gue udah...." Antares mengantung kalimat nya sejenak, "gue udah janji sama nyokap lo, buat jagain lo."
"Gue bisa jaga diri gue sendiri, lo ga usah khawatir." Mellysa menepuk pundak Antares.
"Gue anterin lo pulang ya!" Antares mencekal pergelangan tangan Mellysa.
"Lo ga denger gue bilang apa? Kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi, jadi lo ga berha-"
"Lo tetep pacar, sekaligus tunangan gue! Dan lo cuman milik gue! Ga boleh ada cowok yang deket sama lo, kecuali gue." Antares menjawab nya dengan nada tegas.
"Lo tau? Gue paling ga suka di kekang kaya gini!" Mellysa menatap nya dengan sorot mata penuh emosi di dalamnya, "gue benci sama lo Antares!"
"Pulang!" Antares mencengkram tangan Mellysa dengan kencang, Mellysa hanya memandang Antares penuh kerendahan. Dengan sengaja ia memelentingkan tangan Antares.
"Jangan mancing emosi gue, atau lo tau akibat nya!" Mellysa berkata tepat di depan telinga Antares.
"Lo tunangan gue, jadi gue berhak ngatur lo!"
"Gue ingetin sekali lagi sama lo! Kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi, dan lo bilang apa tadi? Tunangan? Gue ga sudi tunangan sama cowok kaya lo!" ucap Mellysa dengan suara yang meninggi.
"Mell ma-"
"Stop! Mulai hari ini, lo ga usah deket-deket sama gue lagi, kita udah ga ada hubungan apa-apa lagi." Mellysa langsung berlari menuju parkiran.
🌞🌞🌞
Saat sudah sampai di parkiran, Mellysa menepuk jidatnya. Ah sial! Dia lupa tidak membawa kendaraan apa-apa, karena tadi pagi ia berangkat bersama Nazwa naik angkot.
Mellysa mengambil ponsel dari dalam saku kameja sekolah, ia mencari kontak seseorang kemudian mulai mengirimi nya pesan.
Mellysa Alvionnella: Vivi lo bisa jemput gue g?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Ficção Adolescente"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"