Mellysa dan Rere tengah mengerjakan pr matematika dengan terburu-buru, karena sebentar bel masuk akan segera berbunyi. Mereka terus menulis tanpa mempedulikan buku milik siapa yang mereka contek.
Mereka berdua memang tidak pernah mengerjakan pr. Hampir setiap pagi mereka selalu mengerjakan pr, dan anehnya lagi mereka tidak pernah ketauan oleh guru. Mungkin dewi fortuna selalu memberkati mereka.
"Beres!" ujar Mellysa setelah ia selesai mengerjakan pr nya. Tangan nya terasa pegal, bayangkan saja ia menulis sekitar lima lembar buku tulis. Hanya untuk menyelesaikan lima soal matematika. Yang membuat otaknya pusing. Untung saja ia mencontek jadi ia tidak perlu susah-susah berpikir.
"Gue juga udah, nih lo balikin bukunya!" Rere menyerahkan buku yang tadi mereka contek pada pemiliknya. Mellysa terkejut saat melihat nama pemilik nya.
"Re, kok buku nya punya Antares sih?" tanya Mellysa kesal. Bukanya apa-apa tapi saat ini, dia sedang berusaha menjauhi Antares.
Sudah hampir satu minggu lamanya mereka tidak bertegur sapa. Mereka saling menjauh satu sama lain. Seolah mereka tidak pernah kenal sebelumnya. Bahkan kini Antares sedang dekat dengan Vanessa, padahal dulu laki-laki itu menolak Vanessa mentah-mentah.
"Emangnya kenapa? Bukanya lo pacarnya? Ya, lo yang balikin lah," balas Rere sewot.
Mellysa menggaruk tengkuknya, "Re lo ga ngerti," ujarnya.
"Udah balikin sana." Rere mendorong tubuh tubuh Mellysa dengan kasar, Mellysa benar-benar kesal pada Rere. Padahal seharusnya Rere yang mengembalikan bukan Mellysa.
Mellysa langsung meletakkan buku tulis Antares di mejanya. Ia sengaja menundukan wajahnya, tujuanya agar ia tidak berkontak mata langsung dengan Antares.
"Oh jadi lo yang ngambil buku gue! Pantesan gue nyari-nyari ga ada," ujar Antares kesal.
"Tadi gu—"
"Enak banget ya hidup lo, tinggal nyontek ga usah, susah-susah mikir." Antares bertepuk tangan, "kenapa? Lo mau deketin gue lagi, dengan cara murahan kaya gini?"
Mellysa mengepalkan tangan nya, berusaha untuk tidak memikirkan perkataan Antares.
"Dengan cara murahan lo bilang? Bukanya lo yang murahan? Pake acara deketin si Kunti lagi, emangnya gue gatau maksud lo apa?" balas Mellysa tak mau kalah.
Antares tersenyum miring, "kenapa lo cemburu? Lo yang murahan bukan gue! Udah di pake berapa cowo lo?"
Plakk
Mellysa yang sakit hati di katai murahan, langsung menampar pipi kanan Antares tanpa peduli tatapan warga kelas. Antares memegangi pipinya yang terasa panas. Ia benar-benar tidak menyangka jika Mellysa akan menampar nya seperti ini.
Antares mendorong tubuh Mellysa, hingga tubuhnya mundur beberapa langkah, "lo emang cewek gatau diri, murahan! Gue udah berbaik hati ngasih lo contekan, tapi apa balesan nya lo malah nampar gue."
Antares berjalan menuju meja Mellysa, ia mengambil buku matematika Mellysa, kemudian ia merobek buku nya tepat di depan wajah Mellysa. Ia merobek kertas nya hingga menjadi potongan kecil-kecil. Tak lupa Antares juga menginjak-nginjak buku Mellysa hingga kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antallys [Completed]
Ficção Adolescente"Untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak menginginkan kehadiranmu?"