CHAPTER 11

1K 75 0
                                    

Hai gaiss. Aku kambek. Setelah sekian lama ga up:v, akhirnya aku up juga. Ya karena banyak tugas, kan juga mau PTS gitchu. Maafkeun kalau lama up nya. Udah itu aja. Paii

Happy reading 💫

07.57 WIB

Hoekk

Hoekk

Minju langsung lari ke kamar mandi, ia sangat mual. Ia merasa jika perut nya seperti diobok obok.

Jaemin yang tadi mengerjakan pekerjaan nya langsung menghampiri istrinya itu. Jaemin memijat leher Minju.

"Kamu ga papa kan dek?. Keluarin semua aja biar kamu nya lega"

Hoekkk

Hoekk

Hoekk

"Kedokter ya dek?" Ucap Jaemin dengan cemas. Minju hanya menggelengkan kepalanya sambil memuntahkan isinya. Hanya cairan bening yang keluar dari mulut Minju.

Jaemin masih setia memijat leher Minju. Jaemin langsung teringat. Ia meninggalkan Minju di kamar mandi langsung mengambil minyak kayu putih.

Jaemin mengoleskan minyak kayu putih ke leher Minju.

Minju lemas karena telah memuntahkan isi yang ada diperut nya. Padahal yang keluar cuman cairan bening saja.

Minju merasakan pusing saat berdiri. Badannya sedikit oleng. Jaemin langsung menangkap Minju sebelum istrinya itu jatuh.

"Adek kok bisa gini, kita ke dokter yeri aja ya" Jaemin memegangi Minju yang lemas. Ia langsung menggendong Minju dan menaruh nya di ranjang dia dan Minju. Jaemin duduk di pinggir ranjang.

Setelah itu Jaemin turun kebawah untuk mengambil air putih. Setelah itu dia kembali membawa nampan yang di atasnya ada 2 air putih dan bubur.

"Minum dulu dek" Minju meminum air pemberian Jaemin.

"Adek makan ya, adek belom makan ya?" Jaemin menyuapi Minju dengan telaten.

Setelah menyuapi Minju, Jaemin membereskan sisa makanan itu lalu menuju dapur dan kembali lagi.

"Adek kok bisa gini. Lemes gini, kecapean ya. Udah ya kita pakai pembantu aja. Kakak kasihan ke adik. Adik setiap hari bersihin rumah, jagain Jaesung. Udah ya kita pake pembantu aja ya?" Minju hanya menggelengkan kepalanya.

"Kok ga mau sih dek?. Kakak itu kalau lihat adek kecapean, rasanya pedih. Pingin nangis aja. Adek sudah seharian bersihin rumah, masak, ngurus Jaesung"

"Engga papa kak. Gausah pakai pembantu. Minju masih kuat kok. Kalau pakai pembantu, Minju ga bisa ngerasain bener bener jadi istri dan ibu yang sebenarnya. Gausah ya kak, Minju mohon, Minju pingin ngurusin rumah tangga Minju sendiri, tanpa bantuan orang lain"

Jaemin hanya menghela nafasnya. Ia lebih baik mengalah kepada istrinya.

"Yaudah sekarang kita ke dokter Yeri ya, adek harus sehat, adek harus sembuh. Dan juga kita tau, kenapa adek bisa gini"

"Udah kak ga papa. Mungkin dengan tidur aja sudah enak kan lagi"

"Engga dek, ayo ke dokter. Nanti Jaesung nangis loh kalau bundanya sakit"

Minju akhirnya mengangguk kan kepalanya. Jaemin tersenyum.

"Tapi kak... Jaesung gimana?"

"Nanti kakak sudah bilangin ke kak Lisa sudah jaga Jaesung"

DIJODOHIN•JAEMINJU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang