" I don't want to be wasting time without you
Don't want to throw away my life
I need you
Something tells me we'll be alright. "HONNE feat BEKA - Location Unknown
⭐
"Al, udah sejauh ini dan lo masih sendiri? Nggak mau nyari pendamping?"
Altair menghela napas berat. Menatap dengan jengah pada Jeffry yang tengah menyebar undangannya. Siapa juga yang ingin terus sendiri?
"Iya, tau yang minggu depan nikah."
Jeffry tidak mengubris, lelaki itu hanya tertawa seraya berjalan menuju kaca besar tepat di belakang Altair. Menikmati pemandangan dari balik kaca itu. Jeffry memasukkan kedua tangannya pada saku celananya.
"Masih nungguin Atha?"
"Gue aja nggak tahu dia ada dimana."
"Kadang yang sedekat nadi aja nggak kita sadari keberadaannya, ya, Al?"
Altair mengernyitkan alisnya tidak mengerti. Lelaki itu tidak tahu alasan Jeffry mengatakan hal tersebut. Jelas ada makna tersirat yang tak mampu Altair cerna.
"Maksudnya?"
Jeffry kemudian menepuk bahu Altair, membiarkan semua spekulasi memutari pikiran sahabatnya itu. Toh, lambat laun juga Altair akan sadar.
"Gue mau ambil cincin sama Radha hari ini, gue pergi, Dude."
Selepas kepergian Jeffry, ruangannya kembali hening. Menyisakan Altair yang masih menatap jendela besar di depannya. Ia sudah lama mencari, namun sejak pertemuan terakhir mereka di kantor omnya, Altair kembali kehilangan jejak. Harusnya saat itu ia tidak tersenyum lama-lama dan segera meminta nomor ponsel Atha.
Iya, mereka sempat bertemu. Berapa detik, ya? Kira-kira 10 detik. 10 detik yang membuat Altair mencap dirinya sendiri sebagai makhluk bodoh yang ada di muka bumi.
Sudah selama ini, tapi Altair bahkan belum menemukannya lagi. Ponsel di mejanya kemudian berbunyi, tertera nama Dylan di sana.
"Halo, Dyl. Kenapa?"
"Halo? Al, lo dateng 'kan nanti di acara reuni SMA?"
"Nggak tau, kenapa emang?"
"Reuninya tiga angkatan. Pasti rame, Al."
Alis Altair tertaut, memangnya kenapa jika reuni tiga angkatan? Kadang ia merutuki kebiasaan Dylan yang gemar berbasa-basi.
"Nggak usah berbelit-belit, langsung ke intinya aja, Dyl."
"Tiga angkatan, Al. Angkatan kakak kelas dulu, angkatan kita sama angkatan adek kelas. Ada kemungkinan besar Atha bakal dateng. Lo juga harus dateng."
Altair yakin jika dirinya hanya berdiam diri sejak tadi, tapi jantungnya bahkan berpacu lebih cepat. Altair berdehem, "Lo serius?"
"Serius gue, lo harus dateng. Gue tutup teleponnya, dude."
Lelaki itu berdiri kaku, menatap kosong pada ponsel yang berada di genggamannya. Bertahan dengan posisi itu selama beberapa detik. Netra obsidiannya mengerjap beberapa kali. Altair memiringkan kepala dan berdehem. Merasa konyol dengan dirinya sendiri.
I just need to know that you're safe,
given that I'm miles away
On the first flight back to your sideI don't care how long it takes,
I know you'll be worth the wait
On the first flight back to your side
![](https://img.wattpad.com/cover/193900789-288-k466680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI GAJAH
Teen FictionTidak ada yang lebih indah dari jatuh cinta. Itu yang aku rasakan selama ini. Kamu tahu? semua hal yang menyangkut tentangmu akan selalu menjadi bagian favoritku. Bahkan untuk hal sekecil apapun. Tidak banyak yang tahu, tapi selama ini dan sejauh...