Daydream Daydream
oww..
Daydream-jhope
Suasana yang cukup asing bagi seorang wanita yang baru saja menginjak umur 20 tahun itu. Berbalut dress hitam serta flat shoes yang menyelimuti tungkai kakinya, membuatnya nampak cocok dengan pakaian yang sedang Ia gunakan. Duduk di salah satu kursi kosong sembari menatap lekat pelayan yang sedang membuatkan pelanggan-pelanggan tercintanya pesanan.
"whiskey satu!" Perintah wanita bersurai sepunggung itu diiringi anggukan dari pelayan tersebut.
Kim Yara nama panjangnya, kerab dipanggil Yara. Paras yang masuk dalam kategori cantik itu membuat siapapun yang melihatnya terpesona dalam sekali pandang. Badan yang cukup tinggi untuk ukuran tinggi wanita menyebabkan banyak wanita picik padanya.
Matanya yang biasa Ia gunakan untuk melihat juga memiliki warna yang hitam dan pekat belum lagi hidung mancung yang Ia miliki itu mempunyai sedikit unsur pesek, mengundang para lelaki untuk mendekat padanya.
Tidak sampai hitungan menit, Pelayan tadi datang memberi whiskey pesananya. Satu teguk, Dua teguk, Tiga teguk, hingga Empat teguk, membuat Whiskey yang tadinya nampak setengah memenuhi gelas, lenyap tak berwujud. Seolah terdengar seperti 'sampai titik darah penghabisan', bersih tak tersisa.
"tambah lagi satu" Perintahnya lagi.
Yara merupakan tipe orang yang mudah sekali tumbang. Satu gelas whiskey saja bisa merenggut setengah kesadarannya, atau Mungkin sekarang wanita bersurai hitam lekat itu teramat ingin membuat dirinya masuk ke dalam halusinasinya.
"scotch nya satu!" Perintah pria yang berada di sebelahnya membuat pupil Yara seakan membola dibuatnya.
Scotch?! Satu gelas Whiskey saja sudah bisa membuat Aku hampir kehilangan kesadaran. Dan Dia malah memesan Scotch yang pengaruh alkoholnya tinggi?! gila! batin Kim Yara sedikit ber angan di dalam halusinasinya.
Yara memutar badannya seratus delapan puluh derajat membuat dirinya menghadap kearah Pria tersebut. Sedikit mengerutkan kening bingung dengan pria yang sedang Ia perhatikan dari pucuk surai hingga ujung kaki seolah menelaah setiap inci tubuhnya. Ke Club menggunakan masker merupakan hal yang kurang wajar menurut Yara. Bahkan terbilang aneh.
Tak lama setelahnya, Whiskey yang Ia pesan tadi kini sudah berada tepat di depan badannya setelah pelayan itu pergi meninggalkannya. Tanpa pikir panjang, diraihnya Whiskey tersebut dengan manik yang tetap menatap lurus pria dihadapannya itu. Pengaruh alkohol mungkin, sehingga dirinya mendadak berani melakukan hal aneh seperti itu.
glek glek glek. Whiskey keduanya itu seakan lenyap dalam tiga teguk saja. Suara hentak gelas terdengar diatas meja tepat setelah Yara meneguk habis Whiskey tersebut. Yara kembali ke aktivitas awalnya yaitu menatap lekat laki-laki yang berada di sebelahnya.
"Ngapain ke Club pakai masker. Ingin terkena lampu sorot? memangnya Dia artis?" Sepertinya Yara sudah benar-benar tenggelam ke dalam halusinasinya.
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
3 TIMES || KSJ ✅
FanfictionPernah merasakan mencintai seorang idola? Serasa ingin memiliki, sampai terkadang bermimpi, jika suatu saat bertemu dengan idola. Idola. Sebut saja Idola itu sudah mendunia. Sangat mendunia. Sampai-sampai, kemungkinan mencintai atau bahkan hanya ber...