3 TIMES || KSJ ✅

44

Baiklah. Mungkin ini sudah satu tahun dirinya ditinggal kekasihnya sendiri. Bukan ditinggal sih.. Buktinya Jin dan Yara masih bertukar pesan. Ya tapi tidak sesering saat Pria itu belum pergi wajib militer. Memang ya, hubungan jarak jauh memang sesulit itu.

Walaupun sebelum wajib militer pun Yara sering ditinggal pergi world tour oleh Jin, tetapi tetap saja. Tidak seperti sekarang. Benar-benar bertukar kabar saja seminggu bisa hanya satu kali. Atau pernah yang paling parah Yara tidak dapat kabar sama sekali selama hampir dua minggu lamanya. Apalagi Ia juga benar-benar tidak bisa menemui Jin yang sedang melaksanakan tugas negara itu.

Astaga. Berat memang. Sangat.

"Ya! Kalian ini.. Bermesraan mulu. Sana ke kamar saja!!" Kesal Yara melihat Jein yang baru saja mengeluarkan aegyo didepan Jungkook yang tengah asik dengan game di ponselnya.

"Ah iya Aku lupa kekasih Eonni sedang wajib militer.." Jawab Jein yang menyadari bahwa ada satu nyamuk disebelahnya.

Sebenarnya juga keuntungan baru untuk Jein. Karena, ingatkah bahwa Jein pernah mengungkapkan kefrustasian nya perihal dirinya selalu menjadi seekor nyamuk diantara Willson dan Yara? Dan ini saat yang paling pas dan paling tepat untuk dirinya membalas dengki dari hati terdalam.

Tetapi.. Tidak lah. Jein tidak sejahat itu. Bahkan Ia semudah itu melupakan kejahatan yang telah Soobin lakukan pada kekasih Yara. Mungkin hanya Yara saja yang masih sedikit dengki dengan Soobin. Tetapi percayalah, umur-umur segini yang namanya budak cinta memang benar bekerja. Demi cinta, apapun dilakukan. Belum saja menginjak angka lebih dewasa, mungkin baru menyesal.

Jein juga yakin, hal itu terjadi karena Soobin yang terlalu 'bersemangat' ingin kembali mendapatkan Jein. Sebenarnya Jein juga bingung kenapa bisa sampai pria itu melakukan tindakan yang masuk dalam kata kriminal seperti itu. Beruntung Jin termasuk pria yang cukup dewasa untuk mengambil tindakan perihal kejadian yang menimpanya.

"Jin Hyung apakabar ya?" Lirih Jungkook masih kedua mata fokus pada ponselnya.

Entahlah. Walaupun Jungkook memang sering sekali fokus dengan gamenya sampai lupa dengan kekasihnya, Jein tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Jangan sampai Jein menemukan Jungkook malah bermain wanita. Baru, Ia akan mempermasalahkan hal itu.

"Kau bahas Jin Oppa saja, Langsung semangat." Imbuh Jein sebelum akhirnya bergelut manja pada bahu Jungkook.

Jungkook yang menyadari hal itu lantas melepas sebelah tangannya dari ponsel, pun merangkul Jein kedalam dekapannya, sebelum sebelah tangan itu kembali menggenggam ponselnya lagi.

Sebenarnya juga, belakangan ini banyak sekali yang berubah. Bahkan sekarang bisa dikatakan Jein yang sekarang sudah mulai berubah dengan Jein yang dulu. Entahlah, tapi setelah Yara perhatikan, Jein jadi sedikit lebih manja dengan kekasihnya itu.

"Kan. Sudah kubilang kalau bermesraan dikamar saja." Ucap Yara yang pasti tidak dihiraukan oleh Jungkook pun Jein. Malahan kini Jein menutup kedua matanya pun semakin bergelut manja dengan kekasihnya itu.

Yang jelas melihat hal itu hanya dapat membuat Yara menghela nafas kasar. Memang sahabat tidak tau diri. Bermesraan didepan mata tanpa memikirkan perasaan. Lantas melihat Jein yang sudah tenggelam dalam bahu Jungkook membuat Yara bangun dari duduknya, sesegera mungkin menutup hordeng yang sedikit terbuka itu guna menghindari paparazzi.

Sebenarnya hordeng cream halus itu sudah hampir sepenuhnya tertutup tadi, namun Yara menyadari ada sedikit cela yang cukup untuk melihat kearah dalam apartement. Ya.. mereka akan seperti itu terus sampai Jein dipublikasikan ke publik. Benar-benar, rasanya Jein dan Yara sekarang sudah profesional dalam menghindari paparazzi atau sasaeng fans. Tidak usah jauh-jauh, Jein pernah menangkap seorang bertopi dan bermasker pun berbaju hitam dengan kamera ditangan tengah berdiri diatap, juga kamera mengarah kearah gedung apartementnya. Tetapi untungnya Pria itu tidak menyadari ada Jungkook disana karena Jungkook masih lengkap dengan penyamarannya, yang pasti sejak hari itu ketika Jungkook atau Jin datang, secepat kilat salah satu dari mereka menutup hordeng apartementnya.