That Dimple Illegal
But I want it anyway, anyway, anyway
Dimple - BTS
"Jungkook-ssi, apakah Kau sudah tidur?" lirih Jin lembut
Sudah sejak pukul enol titik enol enol tadi mereka sampai di Dorm. Lantaran semua member bersiap diri untuk istirahat hingga besok pagi lantas memilih Mengistirahatkan mata yang sejak pagi tadi belum tertutup dalam jangka waktu yang lama. Namun lain hal nya dengan Jin, walaupun biasanya Dia yang paling pertama menutup kelopak mata selain Yoongi kini kelopaknya seolah enggan tertutup membuatnya terjaga hingga pagi buta begini. Susah sekali memang kalau sudah berakhir seperti ini.
Lantaran Jungkook yang rasanya baru saja memasuki dunia mimpinya, malah dibuat kembali ke dunia asli oleh Hyungnya itu. Rasanya, tekad untuk balas dendamnya sudah berada di puncak ubun-ubunnya, Ia bersumpah akan mengutuk Jin agar tidak mengganggunya lagi.
"Wa..wae?" Tanya Jungkook menahan kantuk dengan kelopak yang masih setia menyelimuti pupilnya itu.
Segaris senyum kemerahan sukses tergambar jelas di birai Jin. Ternyata masih ada jiwa yang belum tidur selain dirinya di Dorm ini, namun Ia tidak tau seberapa besar tekad Jungkook untuk membunuhnya sekarang. Kedua manik Jungkook yang setengah terbuka menilik sejemang jam wakker yang berada di hadapannya sekarang. Pukul dua subuh? yang benar saja? Jungkook benar-benar kesal dengan orang yang mengusik jam tidurnya. Belakangan ini sifatnya seakan-akan menjadi Yoongi entah kenapa.
"Temani Aku mencari udara segar" Ajak Jin mengundang decakan sebal dari indra pengecap Jungkook.
Jungkook menghembuskan udara frustasi. Tidak mengindahkan ajakan Hyungnya itu, lantaran memilih membenarkan kembali selimutnya untuk kembali menutup matanya yang sempat terbuka tadi.
Merasa diabaikan oleh manusia bermarga Jeon itu, lantas Jin memilih untuk mengguncang-guncang tubuh Jungkook agar Ia mau bangun dari tidurnya. Ia tidak akan berhenti mengusik Jungkook jika pribadi dihadapannya ini tidak bangun.
"Bagaimana kalau Aku traktir kau empat bucket ice cream rasa coklat vanilla Tiramisu dan stoberi?" Tawar Jin
Jungkook yang mendengar itu sayup-sayup membuka matanya. Coklat, Vanilla, stoberi? Tiramisu pun menjadi tawaran? Surga apalagi ini? Jin memang tau betul titik kelemahan Jungkook. Ia tidak akan menolak jika tawarannya adalah makanan. Apalagi belakangan ini Ia sedang sangat ingin menikmati dinginnya satu bucket ice cream dengan varian rasa yang memenuhi mulutnya.
"Arraseo Arraseo" Jungkook berdecak sebal. Mau tidak mau Ia bangun dari tidurnya karena tidak tahan dengan sikap bobrok Hyungnya ini, pun karena tawarannya yang seolah sukses menggoda jiwa dan raga Jungkook.
"Kajja" Jin segera beranjak dari tempatnya mengambil mantel tebal, bersamaan menenggelamkan dirinya dibalik mantel tersebut.
Sama hal nya dengan Jungkook, setelah mengambil kembali nyawanya yang hampir melayang tadi Ia segera mengambil mantel hitam miliknya dan membalutkan dirinya di dalam mantel tersebut. Tidak lupa mereka berdua menggunakan Masker dan topi untuk menyamarkan identitas mereka. Percayalah, Paparazzi itu teramat mahir mengambil foto diam-diam.
Benar adanya, Udara dingin sangat menusuk dua pribadi yang sedang asik berjalan menelusuri trotoar kota seoul di malam hari. Asal kalian tau, Jungkook benar-benar risih dengan sikap Hyungnya belakangan ini. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba mengajak mencari udara segar. Bahkan Ia sempat heran dengan jalan pikir Jin, sejak kapan udara dingin menjadi udara segar. Apakah Albert Einstein sudah mengubah teori tentang udara? Atau adakah tokoh lain yang membahas tentang udara?
KAMU SEDANG MEMBACA
3 TIMES || KSJ ✅
FanfictionPernah merasakan mencintai seorang idola? Serasa ingin memiliki, sampai terkadang bermimpi, jika suatu saat bertemu dengan idola. Idola. Sebut saja Idola itu sudah mendunia. Sangat mendunia. Sampai-sampai, kemungkinan mencintai atau bahkan hanya ber...