I only had a dream
When I open my eyes, It's only a cloudy morning
Sing and dance all night
Sheet music that never ends
ay we shout curiously
'Throw it all'
We are Bulletproof : The Eternal - BTS
"Yara-ssi.. Sepertinya Aku tidak mendapat tiket nya" Ucap Jein lantas membuat Yara membola sempurna.
"Bukannya tadi Kau sudah memencet duluan? bagaimana bisa Kau kehabisan?"
"Tapi Aku bohong"
Wajah Yara yang tadinya panik mendadak berubah menjadi Tatapan intimidasi diiringi decakan lidah sebal membuat Jein semakin terkekeh geli. Jika saja memang ada kompetisi sahabat ter tidak tahu diri sedunia, Yara dengan senang hati menobatkan Jein sebagai pemenang pertamanya.
"Aku kira Kau tidak dapat. Aktingmu benar-benar bagus Jein-ah. Apa perlu Aku minta Jin hit entertaiment untuk menjadikanmu trainee di bidang akting?"
Jein yang mendengar itu semakin tertawa geli dibuatnya. Jin hit entertaiment? yang benar saja! bukannya menjadi trainee yang baik mungkin malah diajarkan membuat jokes aneh oleh Jin.
-
-
-
"Emm.. Maaf Jungkook, Aku tidak bisa menonton konser kalian karena Aku dan Yara ada urusan diluar kota" Ucap Jein sukses membuat wanita Kim itu memberhentikan kegiatan bermain ponselnya.
"Ahh, baiklah kalau Kau tidak bisa. Mungkin di tour berikutnya Kau bisa menikmati konser kami. Aku mau kembali latihan. Sampai jumpa Jein," Ucap Jungkook sebagai penutup dari acara berbincang mereka lewat via genggam.
Yara menatap Jein dengan tatapan minta penjelasan sedetil-detilnya pada Jein karena telah menyebut namanya tadi. Apa maksud dari perkataannya barusan.
"Kita akan mengejutkan mereka" Ucap Jein santai bersamaan mengangkat tungkainya dari sofa coklat berjalan menuju kamar untuk mengistirahatkan jiwa dan raga.
-
-
-
Maka dengan begitulah waktu bergulir tanpa terasa. Banyak orang bilang, waktu itu terkikis sangat lambat. Entahlah, itu tidak berlaku bagi Jein dan juga Yara. Mungkin karena mereka terlalu sibuk dengan kuliah masing-masing.
"Eonni! Demi apapun. Kau lama sekali siap-siapnya. Aku bisa berternak dulu disini" Ujar Jein kesal dengan manusia bermarga Kim itu.
Siapa yang tidak kesal jika diharuskan menunggu satu jam lebih untuk menunggu Yara bersiap-siap? Sudah sejak angka digital pada layar pintar Jein menunjukan pukul dua siang dia siap dengan pakaian pun segala tetek bengek nya. Tetapi lihat manusia bernama Kim Yara itu? Bahkan kata siap belum bermunculan dari congor gadis itu.
"Sabar lah, Alis ku akan jadi sebentar lagi" Teriak Yara dari dalam kamar.
"What? baru alis? Kau benar-benar sudah gila. Katanya Kau mau mendengar mereka checksound? Tapi lihat sekarang. Kau bahkan baru menyelesaikan alis-alisan mu itu" Ujar Jein kelewat geram.
Yara tidak menggubris kicauan Jein malahan Dia semakin asik menggambar alis nya di depan meja rias. Tidak-tidak, Yara tidak mempoles wajahnya tebal-tebal macam badut untuk ulang tahun anak-anak. Ia hanya menggambar alisnya, memberi sedikit kemerahan pada pipi gembilnya, dan lip balm untuk melumuri bibir merahnya agar tidak kering. Jujur, Yara tidak begitu suka dengan alat rias bernama lipstik. Lengket katanya, Memang selera orang aneh agak sedikit berbeda dari orang normal.

KAMU SEDANG MEMBACA
3 TIMES || KSJ ✅
FanfictionPernah merasakan mencintai seorang idola? Serasa ingin memiliki, sampai terkadang bermimpi, jika suatu saat bertemu dengan idola. Idola. Sebut saja Idola itu sudah mendunia. Sangat mendunia. Sampai-sampai, kemungkinan mencintai atau bahkan hanya ber...