Drink, Drink, Drink, Drink Up My Glass ay
Everyone All, Fall, Fall into this crazy artist
One drink (One shots), Two drinks (Two shots)
Get drunk on art and say onghaeya
Dionysus - BTS
"YARAA-SSI!!" Teriak Jein dari luar kamar.
Demi Isu Idol berkencan, manakala membunuh itu adalah uang mungkin Ia sudah kaya sekarang. Pagi-pagi buta seperti ini Jein sudah meneriaki namanya hingga menusuk gendang telinganya yang seolah akan pecah dalam jangka singkat. Memilih tidak menyambut panggilan sahabatnya itu lantaran menenggelamkan diri pada selimut lebih dalam lagi.
"YARAA!! JUNGKOOK MENULIS NOMOR TELFONNYA!" Teriak Jein dari luar kamar lagi.
Pernyataan Jein barusan sukses mengundang atensi Yara. Kejutan apalagi ini? Tolong ini masih pagi, Lantaran gadis itu masih ingin menikmati pagi yang tenang pun sunyi ini sebab hari ini Ia mendapat kelas siang. Bahkan Ia berharap dosennya dikenai flu mendadak sehingga Ia tidak perlu pergi ke kampus dan bertemu dua kutu yang mengusik hatinya kemarin.
"MUEO!?" Yara langsung bangun dari posisi tidurnya
Yara segera keluar kamar takkala melihat Jein yang sama kagetnya dengan dia. Dua pribadi ini pun menganga lebar, sampai-sampai paru yang dimiliki burung pelikan kalah lebarnya. Siapa yang tidak senang mendapat nomor telfon idolanya? Senyum Jein seakan mencelos begitu saja. Mungkin Ia merasa menjadi manusia paling bahagia sedunia sekarang.
"AKU JUGA MAU JEIN-AH!" Yara memijak-mijakan tungkai kakinya pada ubin apartemennya berkai-kali, lantaran iri melanda benak bukan main.
Jein juga tidak dapat menyembunyikan senyumnya sedari tadi. Ingin rasanya Ia berteriak agar seluruh dunia tau bahwa sekarang Ia memiliki nomor ponsel idolanya. Berniat untuk mengirim pesan pada Jungkook setelahnya, namun Ia takut malah berakhir mengganggu.
"Sudahlah, Aku mau bersiap diri. Kelas pagiku sebentar lagi akan dimulai. Oh iya, Hari ini Aku tidak bisa kembali ke apartemen denganmu, Aku ada acara dengan senior dan teman seangkatanku" Ujar Jein lantas mempersiapkan diri untuk berangkat kuliah.
"Arraseo" Balas Yara.
Bagus. Kini jiwa Yara sudah sepenuhnya kembali pada raganya. Ia tidak bisa kembali kedalam alam mimpinya, padahal Ia sudah bersenang ria kemarin malam lantaran bermimpi sedang berdua dengan Taehyung biasnya. Sepertinya, Sahabatnya itu telah sukses membalaskan dendamnya pada Yara sebab pukul 2 subuh tadi membangunkannya.
"Aku berangkat dulu" Ujar Jein berpamitan dengan Yara.
Yara hanya menimpali dengan anggukan. Hingga debuman pintu memenuhi rungu lantaran Jein menutup persegi pintu rapat-rapat. Lantas Yara seakan bingung dengan hal yang ingin Ia lakukan sekarang. Baru saja Menaruh tungkainya pada sofa empuk yang berada di hadapan televisi hitam mereka, kedua manik Yara menilik sejemang kunci mobil yang bertengger jelas di depan televisi itu.
Tunggu sebentar, ada sesuatu yang menjanggal dalam benak Yara. Bukankah itu kunci mobil Jein? Astaga! Jein yang lebih muda darinya ternyata lebih pelupa dari dirinya. Lantas mengambil kunci mazda 2 Jein, lantaran berlari mengejar sahabatnya itu. Namun baru saja Ia mencapai lantai dasar, Sosok manusia pemilik mobil hijau tertangkap netranya sudah menaiki taksi.
"Benar-benar ceroboh" Timpal Yara
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
3 TIMES || KSJ ✅
FanfictionPernah merasakan mencintai seorang idola? Serasa ingin memiliki, sampai terkadang bermimpi, jika suatu saat bertemu dengan idola. Idola. Sebut saja Idola itu sudah mendunia. Sangat mendunia. Sampai-sampai, kemungkinan mencintai atau bahkan hanya ber...