17

252 31 2
                                    

Brake in my head, brake in my step, always

I just wanted to be good

i wanted to make you smile

Please give me a remedy

Jemais Vu - BTS

Jarum Expedition yang terikat pada pergelangan tangan Willson Sudah menunjukan pukul tujuh malam. Itu berarti, Sudah sekitar setengah jam dirinya menunggu kehadiran seorang gadis bernama Yara disana. Sayangnya, sedari tadi tidak ada tanda-tanda kehidupan yang mendatangi Willson bahwa Yara akan kembali ke apartementnya. Sebenci itukah Dia dengan Willson? sampai-sampai menghindar seperti itu?

Sempat tadi Willson memencet bel apartementnya guna mendapat jawaban dari penghuni ruang tinggal Yara. Namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan Willson. Sempat juga Dia mondar-mandir disana seitar dua puluh menit hingga pegal menghinggapi kakinya, tetapi Yara belum juga datang. Alhasil, Willson menunggunya di mobil. Lagipula, mereka akan terlihat dari lantai dasar jika ingin naik ke apartement mereka.

Rasanya Willson sudah berlumut di dalam mobil hitamnya sembari berharap gadis itu segera datang, dan Dia bisa langsung memperjelas semua kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka. Namun, Sepertinya Yara sudah tau bahwa dirinya akan datang ke apartementnya untuk menemui Dia.

Ya Tuhan! Willson tidak tau lagi harus bagaimana sekarang. Apa lebih baik Dia kembali kerumahnya saja? Tapi tidak-tidak. Willson tiada henti-hentinya menerka nafas yang masuk melalui mulutnya. Sungguh, Dia menyesal. Mengapa Dia diam saja saat Hyuna menciumnya? Dasar Willson bodoh.

-

-

-

"Emm. Jein, Itu bukannya mobil-"

"Willson" Potong Jein ketika melihat mobil hitam terparkir rapi di dekat lantai dasar apartementnya itu.

Yara menghela nafas frustasi. Kenapa manusia itu tiada henti-hentinya menguntit Yara? Jujur, Yara lelah dengan Willson yang seperti itu. Dia benar-benar ingin menjauh dari Willson saat ini, jam ini, dan detik ini juga.

"Bagaimana dong Jein?" Tanya Yara panik

Jin yang melihat kegelisahan gadis itu langsung memutar otaknya guna mendapat saran yang bagus dan berguna untuknya. Setelah ini mereka tidak ada jadwal lagi, Selain berkemas untuk besok pagi. Jin ingat sesuatu, Member-member yang lain sedang berada di restoran yang tadi jadi seharusnya Dorm sepi sekarang.

Aigoo, seokjin Aku bangga pada dirimu. Selain tampan ternyata Kau juga cerdas. Batinnya memuji diri sendiri.

"Jungkook-ah, Member-member lain sedang berada di restoran bukan? bagaimana kalau kita ke Dorm saja sekarang?" Saran Jin

Jungkook menukikan sebelah alisnya. Memang benar member lain sedang berada di restoran, tapi apa Hyungnya itu sudah gila? Apa kata manager jika mereka ketawan membawa Yeoja ke dalam Dorm?

"Kau yakin Hyung?" Tanya Jungkook ragu

"Aku yakin mereka masih di restoran" Jawab Jin meyakinkan

"Kalian mau?" tanya Jungkook pada Yara dan Jein yang tampaknya hanya menyimak apa yang keduanya sedang bicarakan sedari tadi.

"Kami takut merepotkan kalian" Ujar Jein ragu

Jungkook tersenyum tipis lanjut menarik tuas mobil Jein dan melaju menuju Dorm mereka. Jungkook menganggap penuturan Jein barusan merupakan perwakilan dari kata mau. Ahh, Jin merasa yang paling mengerti hatinya sekarang adalah Jungkook, sebab Jungkook tau bahwa Jin sedang ingin berlama-lama dengan Yara. Bahkan Jin sendiri tidak menyadari apa yang hatinya inginkan sekarang.

3 TIMES || KSJ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang