43

193 26 2
                                    

Kawan.. Isinya bucin RaJin ya😚
Selamat membaca 😊

-

-

-

Benar-benar. Dunia memang tidak pernah lelah berotasi. Dari pagi ke malam kembali lagi ke pagi. Entahlah, rasanya dua puluh empat jam sama saja seperti satu menit. Bahkan dua tahun sama saja seperti tiga hari. Perasaan baru kemarin Jin tertikam manusia berbaju hitam tidak dikenal yang tau-tau adalah kerabat Jein. Tak terasa dua tahun sudah benar-benar berlalu sejak hari itu. Tentu Jin dan Yara masih menjadi sepasang kekasih. Namun kali ini gadis itu sudah cukup terbiasa ditinggal oleh Jin untuk pergi world tour, atau sekedar pergi shooting music video diluar tanah kelahiran.

Yaa, memang sudah jalan yang dipilih Yara seperti ini.. Selama dirinya belum dipublikasikan sebagai kekasih seorang Kim Seokjin, maka kekasihnya itu masih sepenuhnya milik fans. Yara juga tidak boleh egois ingin dua puluh empat jam bermanja dengan sang kekasih. Dirinya masih sadar bahwa Jin juga sangat menyayangi fansnya, masih mencintai fansnya, sama seperti Dia mencintai Yara.

Tidak sering, atau jarang sekali kedua sejoli itu bertemu. Hanya sekedar bertukar via pesan, mungkin melakukan panggilan via video untuk melepas rindu satu sama lain. Yaa.. walaupun keduanya tidak terlalu sering bertemu ketika Jin sedang sibuk-sibuknya. Tetapi percayalah, setelah Jin menyelesaikan jadwalnya, Ia akan menyempatkan diri menemui Yara.

Tentu dari hal itu dapat Yara simpulkan bahwa memang benar, Pria itu tidak main-main dengan perasaannya. Belum lagi ketika sedang bertemu, Jin bisa tiba-tiba mengatakan, "Ra, Aku mencintaimu." Atau kalau misal memang benar-benar lelah, pria itu bisa tiba-tiba datang ke apartement Yara dan mengucapkan "Aku butuh energi. Biarkan Aku memelukmu." Ya.. itulah kebiasaan pria itu.

Bahkan juga beberapa kali Yara tersipu malu karena godaan pria itu. Pernah satu hari dimana Jin benar-benar tidak ada angin ataupun badai melanda, tiba-tiba pria itu sudah berdiri di ambang pintu dan satu detik setelahnya berjalan masuk pun secepat kilat mencium Yara posesif. Mungkin karena rindu? Entahlah.

Tetapi yang pasti mereka jarang sekali bertengkar. Sekalipun bertengkar, ya perihal minum tumpah dikeramik, atau mungkin tidak sengaja memakan makanan yang sudah disimpan Yara baik-baik didalam kulkas, atau bisa saja bertengkar perihal kenapa ayam berkaki dua, kenapa tidak berkaki empat saja? atau berkaki sepuluh lebih terlihat keren. Percayalah, setelah Jin menyarankan ayam berkaki sepuluh, saat itu juga jemari Yara dengan sirgap menohor kepala Jin. Tidak kencang, hanya gemas saja kenapa kekasihnya itu bodohnya sampai ke tulang. Melihat ayam kaki sepuluh berkeliaran sudah pasti anak kecil akan meminta tolong pada tetangga untuk membunuhnya.

Ya.. Seperti itulah, kebodohan Jin, dan beberapa perlakuan manis Jin yang sangat menempel diotak Yara. Sedikit berlebihan? Tidak sama sekali. Yara suka itu. Bahkan pernah dimana Yara benar-benar tertawa lepas perihal jokes aneh yang pria itu lontarkan. Benar-benar tanda kutip aneh.

"Ra, mau makan apa?" Telisik Jin ketika dirinya membuka pintu kamar Yara dan mendapati Yara masih tertidur pulas diatas kasurnya.

Hari Sabtu, juga Jin yang sudah selesai dengan kesibukan-kesibukan ketika ingin melakukan comeback, juga Jein yang pergi berkencan dengan Jungkook. Sudahlah, apartement ini akan serasa milik mereka berdua saja. Percayalah, gadis mungil bernama Jein itu tidak akan kembali dibawah pukul sembilan. Mungkin paling cepat pukul sepuluh?

"Hmm." Lirih Yara yang sedikit menyipitkan mata lalu kembali masuk kedalam selimut karena kedua mata tidak sengaja tertampar sinar dari luar pintu yang dibuka oleh Jin baru saja.

3 TIMES || KSJ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang