Ketukan heels menggema di lorong perusahaan tujuh lantai itu. Sang gadis berjalan dengan anggun menuju ke salah satu ruangan disana.
Sesekali ia membalas sapaan dan tersenyum pada beberapa staf dan karyawan yang ia temui.
Ketika sampai di depan ruangan yang bertuliskan CEO pada pintu besarnya itu, ia menghela nafas kasar.
Gadis itu membuka pintu dan masuk kesana setelah meyakinkan dirinya.
Sangat familiar. Hal yang selalu ia dapati ketika memasuki ruangan itu adalah seorang pria paruh baya yang masih bugar dan tampan berkutat dengan pekerjaannya.
Tanpa basa-basi ia langsung menduduki sofa di sudut ruangan milik pria itu yang belum menyadari kedatangannya.Gadis itu muak, sebab sang pria paruh baya terlalu sibuk dengan berkas-berkas sialan miliknya.
"Aku mau kau membatalkan pernikahan itu"
+++
Pintu studio yang di tempati pria itu terbuka, menampakkan wanita yang belakangan ini ia rindukan.
Ia segera melepas headphone dan memutar kursi beroda yang ia duduki sejak tadi.
Pria itu memang merindukan wanita yang sekarang duduk di sofa yang berhadapan dengannya.
Namun wajahnya tak menunjukkan ia senang akan kehadiran sang wanita di studio miliknya.
Lama bergeming, keduanya hanya menatapi satu sama lain. Belum berniat untuk sekedar menyapa atau bahkan tersenyum.
Ekspresi sang wanita mengeras kala pria yang berumur jauh lebih muda darinya itu bangkit dari kursi kebesarannya.
Dengan dingin dan sarkas pria itu berkata sesuatu yang membuat hati sang wanita kian mencelos mendengarnya.
"Pulanglah, jika kau kesini hanya untuk membujukku tentang pernikahan itu"
×××
Get ready? Showtime!
publish
February 10th, 2020finish
April 12th, 2020©apreelchocx,2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Options [JenBin] ✔
FanfictionSebenarnya siapa yang antagonis sekarang? Keegoisan salah satu dari mereka, menjadi penentu bagaimana ini akan berakhir. "Aku tau kau yang membesarkanku, tapi aku mencintainya"-KJN "Mau lari bersamaku?"-KHB (!) read this story with dark mode, just s...