×1×

1.8K 170 1
                                    


Pria dengan hoodie hitam oversize itu memasuki rumah yang ia tinggali bersama ibunya dulu. Sebelum ia mulai masuk kuliah, dan tinggal di apartemennya sendiri hingga sekarang.

Rumah megah itu masih sama hangat seperti biasanya. Ia melangkah sembari mencari eksistensi ibunya.

"Ibu, aku datang"

Tak lama, wanita paruh baya keluar dari dapur dengan apron di tubuhnya.

"Hanbin-ah! kukira kau tak akan datang" pekik sang ibu senang.

Pria itu; Kim Hanbin menghampiri ibunya dan mengamati kesibukan yang sedang di lakukan wanita itu.

"Untuk apa ibu menyuruhku pulang?"

"Hei? apa perlu alasan untuk ibumu ini menyuruh anaknya sendiri pulang, huh?" cetus sang ibu tanpa menatap Hanbin.

Hanbin hanya mengendikkan bahu sebelum menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

Ia merebahkan tubuhnya di ranjang, menatapi langit-langit kamar. Seharian ini ia terus bergelut di depan komputer, membuat matanya sedikit berkunang.

Belum ada sepuluh menit ia mengistirahatkan matanya, suara sang ibu terdengar menyuruhnya agar segera turun.

Langkah Hanbin terhenti di depan ruang makan. Ibunya tak sendiri, ia sudah bisa menangkap alasan sang ibu menyuruhnya untuk pulang.

Alasan yang kadang membuat Hanbin muak.

"Hanbin-ah kemari kenalkan ini Moon Hyeri dia-"

"Ck! sudah berapa kali aku bilang agar tak melakukan ini lagi ibu?" sergah Hanbin datar sebelum ibunya menyelesaikan ucapannya.

"Ibu hanya ingin kalian berteman, itu saja"

Hanbin bertambah muak mendapati gadis yang dibawa ibunya itu memasang senyum sok manis padanya.

"Oppa senang bertemu denganmu" cukup sudah, Hanbin muak.

"Aku harus kembali ke studio" ia melangkah keluar rumah tanpa menghiraukan panggilan ibunya.

Hanbin berdecak kesal di dalam mobilnya. Apa ibunya tak bisa membiarkan hanbin untuk memilih pasangannya sendiri?

Bukan sekali, tapi berkali-kali sang ibu mengenalkan para model wanita yang berada di bawah naungan agensinya.

Ibunya; Kang Hana adalah seorang top model ketika ia muda dulu. Kecintaannya pada dunia modelling mendorong Hana untuk mendirikan agensi bagi para model papan atas Korea Selatan.

Entah si Moon Hyeri tadi gadis ke-berapa yang ibunya berusaha jodohkan pada Hanbin. Yang Hanbin bisa pastikan, gadis tadi adalah seorang model yang bernaung di bawah agensi ibunya.

Hanbin tidak ingin menjalin hubungan dengan gadis yang bekerja di dunia entertainment, termasuk model.

Sebab bekerja sebagai produser musik di belakang layar, membuatnya paham seberapa kotor dan kejamnya dunia itu.

Ia memasuki studio miliknya, dan mendapati rekan-rekan sesama produsernya yang sedang berkutat dengan komputer masing-masing.

Salah satu pria dengan tato di tangannya itu menoleh pada Hanbin dengan ekspresi jahil.

"Aku bertaruh pasti bibi menyuruh pulang untuk mengenalkan mu dengan gadis model dari agensinya lagi"

"Hyung diamlah!" tukas Hanbin rendah.

Pria bertato itu terkekeh.

"Aku jadi paham tentang kekhawatiran ibumu," Jung Jaewon menggantung kalimatnya menatap Hanbin serius.

Options [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang