Flash kamera mengujani tubuhnya yang berbalut mini dress berwarna nude. Ia berganti gaya, bergerak sesuai feelingnya.
Ini sudah kali ketiga ia mengganti pakaian untuk pemotretan majalah Vogue Korea.
"Perfect! Jennie Kim always being Jennie Kim" puji sang fotografer disertai senyuman puas.
Hal itu membuat Jennie terkekeh malu sebelum menundukkan badannya seraya berterima kasih.
"Kerja bagus semuanya terimakasih telah merawatku" staf yang ada disana bertepuk tangan sebab pekerjaan mereka telah sukses hari ini.
Lalu Lee Jieun; manager Jennie mendekatinya, "Itu tadi yang terakhir Jane, langsung pulang? atau makan malam dulu?"
"Tidak eonni, aku ada janji dengan seseorang"
"Baiklah, perlu kutemani??"
"Tak perlu, eonni pulanglah dan istirahat" ujar Jennie di akhiri dengan senyumnya.
Setelah membantu Jennie berganti pakaian dan merapikan barang bawaan Jennie, Jieun berniat untuk pulang.
Baru saja ia akan melangkah keluar dari ruang ganti, Jennie sudah memanggil namanya.
Lantas ia berbalik untuk menatap Jennie yang sedang menunduk ragu.
"Eung, eonni apa normal jika kau baru kenal dengan seseorang, dia langsung mengajakmu bertemu ibunya??" cicit Jennie pelan, hingga kernyitan terbit di dahi sang manager.
"Ya wajar saja, berarti orang itu nyaman denganmu hingga mengenalkanmu pada ibunya" papar Jieun.
Jennie menatap perempuan yang lebih tua lima tahun darinya itu, lalu mengangguk-nganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu aku pam-,"
"Jennie Kim?! apa yang kau bicarakan tadi seorang pria??!"
Baru saja manager nya akan kembali melangkah untuk pulang, secepat kilat ia berbalik lagi pada Jennie dan memekik kaget.
Matanya yang memang bulat itu bertambah besar. Jennie sampai terkejut dibuatnya.
"Astaga! bagaimana bisa aku tak menyadarinya" Jieun menepuk keningnya.
Jennie tak paham, ia memberikan tatapan- 'apa kau sudah gila, eonni?'-pada sang manager.
"Semua orang di blacklabel bergosip tentangmu dan tuan muda" lanjut Jieun dengan nada menggebu.
Apa ini? Jennie makin bingung. Tolonglah, ia sudah lelah hari ini, jangan paksa otaknya untuk berpikir dengan keras sekarang.
"Tuan muda?"
Jieun berdecak keras, kelewat keras sampai Jennie menatapnya kesal. Apa-apaan sih manager nya ini.
"Kau dan tuan muda sedang panas-panasnya jadi pembicaraan di setiap sudut blackabel"
"Wah! ternyata kau senang bergosip juga ya, eonni?" sindir Jennie.
"Ck! bukan aku yang bergosip, staf dan karyawan itu yang semangat sekali menggosipi kau dan tuan muda,"
"Mereka merasa tersaingi denganmu, kau tau?! bahkan para seniormu juga begitu" lanjut Jieun kelewat semangat sampai ia lelah sendiri setelahnya.
"Dari tadi eonni mengatakan aku dan tuan muda, tuan muda siapa? Aku tak merasa pernah menggoda hot CEO manapun"
Jieun mendekati Jennie yang terduduk di kursi depan cermin.
"Akh!! eonni kenapa memukulku sih!?" sungut Jennie tak terima lengannya di pukul, walaupun pelan tapi tetap saja ia kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Options [JenBin] ✔
FanfictionSebenarnya siapa yang antagonis sekarang? Keegoisan salah satu dari mereka, menjadi penentu bagaimana ini akan berakhir. "Aku tau kau yang membesarkanku, tapi aku mencintainya"-KJN "Mau lari bersamaku?"-KHB (!) read this story with dark mode, just s...