×26×

999 109 16
                                    

Mereka memasuki unit apartement nomor 136, keduanya tak mendapati sang empunya disana.

Sang ayah segera mencari eksistensi putri tunggalnya, "Jane!"

Tak ada sahutan, mereka kembali berkeliling untuk menemukan gadis Kim itu.

Namun ia tak bisa ditemukan disetiap sudut unitnya. Jongsuk mencoba untuk membuka pintu kamarnya yang ternyata tak terkunci.

"Tak ada juga, kemana dia? bahkan gordennya tertutup"

Hana mengikuti calon suaminya masuk kedalam kamar Jennie. Ia menarik gorden nude itu ke masing-masing sisinya, hingga terbuka dan cahaya matahari bisa masuk menerangi ruangan beraroma vanilla itu.

"Apa mungkin di unitnya Hanbin?" tanyanya lebih pada diri sendiri.

"Sepertinya Jennie tak pulang Han, sudahlah nanti malam saja kita kesini lagi"

"Tidak tidak, Jennie pulang tapi memang tak pulang kesini,"

"Jadi Jennie pulang kerumah maksudmu??" tanya pria Kim belum paham.

Wanita Kang berdecak, "Sedang berselisih denganmu, untuk apa dia pulang kerumah" retoris sekali, itu sebabnya Jongsuk tak membalas.

"Ikut aku" ajaknya sembari berjalan mendahului prianya keluar dari unit Jennie.

Pria Kim hanya mengikuti langkahnya, saat wanita itu berhenti di depan pintu unit yang tak jauh dari unit Jennie, "Unit siapa lagi ini? apa kau pemilik gedung ini, huh? sepertinya kau tau semua akses masuknya" canda Jongsuk.

Bola mata cantik itu berotasi jengah, "Ini milik Hanbin, jadi kau paham kan? kenapa mereka bertindak jauh??"

"Kalau bukan anakmu, sudah kuhajar keparat itu, berani sekali menyentuh Jennie-ku"

"Kau yang kuhajar duluan jika berani melakukannya" ancamnya sembari menekan password unit milik putranya, yang untungnya masih sama.

Walaupun keduanya egois ingin membuat hubungan anak-anaknya berakhir agar mereka bisa menikah, namun Jongsuk dan Hana tetap saja masih menyayangi putra dan putrinya.

Bunyi tanda passwordnya benar dan pintu berhasil terbuka terdengar. Hana memasukinya lebih dulu, seperti biasa putranya selalu menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik.

Diikuti oleh pria Kim di belakangnya. Namun saat sampai diambang ruang tengah, langkah wanita Kang terhenti.

Tangan kirinya terentang kesamping agar calon suaminya juga berhenti. Air muka keduanya seketika mengeras disuguhi pemandangan di atas sofa sana.

Salah satu sofa itu yang memang menghadap ke balkon ruang tengah. Otomatis kedua pasangan Kim membelakangi orang tua mereka yang berada di depan ruang tengah.

Secara detailnya seperti ini; Hanbin yang topless bersandar pada sandaran sofa dengan Jennie di atas pangkuannya.

Memerangkap pinggang si pria dengan kedua kakinya yang dilingkarkan disana. Jennie menghadap kearahnya hanya dengan kemeja putih oversize.

Tangan Hanbin berada di pinggang polos gadisnya meremasnya sesekali. Sedangkan bibirnya masih sibuk melumat ranum mungil si gadis dengan rakus.

Jennie sudah mampu mengimbangi lumatan panas sang pria. Tangannya bahkan berada di tengkuk Hanbin sesekali meremas lembut rambut belakang pria itu.

Telinga Hana dan Jongsuk panas mendengar desisan, lenguhan, geraman, bahkan desahan tertahan dari keduanya.

Lumatan mereka terhenti, berganti Hanbin memcumbui leher mulus gadisnya. Kepalanya ditekan oleh Jennie agar melakukannya lebih dalam lagi.

Options [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang