×16×

1K 123 2
                                    


Dengan leluasa ia memasuki unit apartement 136 milik Jennie Kim. Netranya menyisir seluruh ruangan namun tak ada tanda-tanda keberadaan gadis itu.

Kakinya melangkah menuju kamar si gadis, rungunya langsung disambut oleh nyanyian keras dan suara air shower yang berasal dari dalam kamar mandi.

Ia mendengus kecil, gadis itu selalu konser saat mandi. Hanbin membuka pintu balkon dan memandangi sungai Han dari atas sana.

Tak lama terdengar pintu kamar mandi terbuka, dengan bathrobe putihnya Jennie berjalan keluar dari sana, bibirnya masih bersenandung pelan.

Sepertinya gadis kucing belum menyadari eksistensi prianya. Hanbin bersandar pada pagar pembatas balkon, menghadap ke dalam kamar memperhatikan segala tingkah gadis itu.

Jennie membuka lemari besarnya, matanya berkeliling mencari baju yang akan ia pakai. Ia ada janji nonton film di bioskop dengan Hanbin malam ini.

Karena ini pertama kalinya Jennie berkencan, jadi Hanbin sebagai kekasih pertamanya harus memenuhi segala bucket listnya tentang kencan impian.

Hanbin awalnya protes. Bukan karena gaya kencan impian gadis itu yang seperti remaja SMA. Namun karena Jennie meyebut Hanbin hanya dengan 'kekasih pertama'.

Pria Kim itu kan maunya menjadi 'kekasih pertama dan satu-satunya'. Yasudah Jennie mengiyakan saja agar keduanya tak berdebat.

Baru saja tangan Jennie terangkat untuk meraih baju yang berada di atas. Ia terkejut ketika merasakan lengan yang melingkar di perutnya.

Jennie menoleh kesamping mendapati pria Kim yang memeluknya dari belakang dengan dagu bertumpu pada bahunya.

"Kau mengganti sampo mu?" tanya hanbin mengendus surai basah sang gadis.

"Nope, aku hanya mengganti vitamin rambutku"

"Sudah hampir jam 7, oppa baru pulang kan? pasti belum mandi," Hanbin tak menanggapinya.

"Sanaaa.., pulang dan mandi dulu, sebentar lagi aku menyusulmu" suruhnya sembari mencoba melepas lengan Hanbin yang melingkar di perutnya.

Namun tak ada hasilnya, pria itu tetap bergeming. Dengan bisikan tepat di telinga Jennie, "Tadinya aku kesini ingin mengajakmu mandi, tapi kau sudah mandi duluan"

Jennie berdecih, "Oppa sehari saja fikiranmu itu tidak kotor, bisa tidak?"

"Jika itu berkaitan denganmu tentu saja tidak," jawab Hanbin enteng.

"Bagaimana ya? apa perlu aku membuatmu mandi lagi?" jemarinya bergerak membuka ikatan bathrobe Jennie.

Belum ikatan itu terlepas, perutnya sudah disikut oleh sang gadis. Membuat tubuhnya mundur dan lepas dari Jennie.

Bukannya kesakitan, pria Kim malah terbahak melihat wajah menggemaskan Jennie saat sedang kesal seperti sekarang ini.

Tubuhnya di dorong sekuat tenaga oleh Jennie menuju pintu keluar. Hanbin yang masih tergelak hanya pasrah saat Jennie mengusirnya.

"10 menit lagi aku kesana kau harus sudah siap!!" ujarnya galak sebelum membanting pintu apartementnya.

Sang pria berjalan santai ke unitnya, dengan sisa-sisa tawa keluar dari mulutnya akibat berhasil menggoda Jennie.


+++





"Woah! filmnya benar-benar keren, bagaimana ya cara mereka melakukannya" gadis kucing terus saja terkagum dengan adegan di film yang barusan mereka tonton.

Options [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang