Happy reading >_<
.
.
.
.
."Kita putus!"
"Gak semudah itu lo putusin hubungan kita yo!"
"Dan satu lagi! Berenti panggil gue pio!" Seru Adiba sangat lantang. Pio adalah panggilan khusus dari Nathan untuknya. Nathan terperangah. Adiba tak lagi menggunakan aku-kamu. Dan yang lebih membuatnya kaget adalah penampilan Adiba.
Dengan celana yang terbilang agak ketat, dan sweater coklat polos serta jilbab segi empat yang berantakan. Adiba berlari menjauh dari keramaian. Ya, kini Adiba berada di balap motor jalanan. Tempat yang biasa dikunjunginya, kini berubah menjadi saksi bisu putusnya hubungan Adiba dan Nathan.
Ini yang terbaik buat kita Tan batin Adiba.
Saat Nathan ingin mengejarnya, seorang wanita berpakaian seksi mendatanginya, dan bergelayut di tangannya. Terlambat. Adiba sudah pergi dengan motor matic yang sudah dimodifikasinya sejak lama itu. Ban kendaraan yang terlihat seperti ban sepeda. Berbagai stiker warna warni, serta kaca spion yang entah kemana.
"Mau kemana sayang? Balapannya udah mau mulai loh" ucap wanita itu dengan suara yang dilembut lembutkan. Dan menurut Nathan itu terdengar menjijikkan. Nathan yang tersadar, menepis tangan wanita itu. Wanita itu mendengus. Ia pun berjalan menjauh menuju ke tengah jalanan tempat start balapan sambil membawa sebuah bendera.
~*~
Adiba kini sudah berada di rumahnya. Ia langsung membuka pintu dengan kasar dan berjalan menaiki anak tangga. Ia masih lupa mengucapkan salam ketika masuk sebuah ruangan. Adiba mengabaikan panggilan dari bundanya. Adiba membanting pintu kamarnya dengan keras dan menguncinya. Ia hanya ingin ada orang yang mendengar keluh kesahnya.
Ini baru awal Adiba, semangat! Ini gak ada apa apanya buat lo batin Adiba.
Seandainya melupakan kenangan bersamanya semudah membalikkan telapak tangan. Tidak!. Seandainya hanya tetap seandainya. Nyatanya air mata lolos dari pelupuk mata Adiba, membuat sebuah sungai mengalir dipipinya.
Adiba meraba nakas disamping tempat tidurnya. Setelah mendapatkan hpnya, Adiba mengirim pesan ke dalam grup chat sahabat sahabatnya.
The ADHALA
(ADiba HAiva naLa)Adiba
Woy!! Kerumah dong mau curhat nih
19:20Haiva syar'i
Gimana? Berhasil?
19:21Adiba
Makanya cepetan kesini!
19:21Nala ceking
Otw
19:23Adiba melempar hpnya sembarangan di atas kasur. Hp dengan case hitam bermotif tengkorak itu berdering. Seseorang menelfonnya. Adiba yang merasa terusik, mengambil hpnya.
Atannya Pio
Is calling you...Seseorang yang membuat kacau pikirannyalah yang menelfonnya. Adiba buru buru menggeser tombol merah. Adiba merasa risih dengan nama Nathan dikontaknya. Ia mengganti nama Nathan menjadi kambing gila.
Kambing gila
Is calling you...Adiba menggeram kesal. Ia kembali menggeser tombol merah, memblokir nomor Nathan dan mematikan hpnya. Setelah beberapa saat, suara mesin mobil terdengar. Namun itu tak didengar oleh Adiba. Pikirannya melayang memikirkan kejadian setengah jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIBA
Teen FictionAda kalanya kamu menangis dalam keheningan seolah mencurahkan isi hati pada gelapnya malam, dan ketika terbangun bantalmu masih basah. Ada kalanya ketika kamu ingin menyerah, frustasi akan segala sesuatu yang memberatkan langkahmu. Ada kalanya kam...