Adiba 7 : Makan malam

632 60 2
                                    

Happy reading:)

Suasana kelas 12 Ipa 1 terasa begitu mencekam. Semua murid hanya memandang papan tulis dan guru pembimbingnya bergantian. Tak ada yang berani menengok kanan kiri apalagi berbicara.

Mata pelajaran apa lagi kalau bukan pelajaran fisika, mapel yang di pegang Azram. Azram sedang memberikan materi di depan papan tulis lengkap dengan penggaris panjang di tangannya.

Ting!

Ting!

Hp Azram dan Adiba berbunyi hampir bersamaan. Sebuah pesan masuk di hp mereka berdua. Azram duduk di kursi kemudian membuka pesan yang masuk.

Bunda
Nanti malam kita bakal ketemu sama calon istri kamu. Kamu pulang ngajar, langsung pulang ya?
11.31

Azram
Iya bun
11.31


Sementara itu Adiba membuka hpnya di kolong mejanya dengan hati hati. Untung saja bunyi hpnya hampir bersamaan dengan Azram, jadi guru fisika itu tak menyadari hp Adiba berbunyi juga.

Bunda
Adiba kalo nanti udah pulang sekolah, langsung pulang ya jangan keluyuran! Nanti malam kita makan malam sama keluarga calon suami kamu. Gak terima bantahan!
11.34

Adiba
Kan kemaren Adiba belum ngeiyain? Bunda gimana sih?! Gak mau ah
11.34

Bunda
Pulang atau mama jual motor modif kamu?
11.35

Adiba
Iya iya!
11.35

®®®

"Assalamua'laikum!"

"Waa'laikumussalan" Jawab Haikal, Salma, dan Farhan bersamaan. Mereka bertiga sudah rapi dengan baju yang tampak serasi satu sama lain. Membuat Adiba bingung dengan kedua orang tua serta kakaknya.

"Tumben rapi amat! Mau kemana?" Cerocos Adiba sambil berlalu di depan mereka menuju kamarnya.

"Ya ampun Adiba! Nanti malam kita mau ketemu sama keluarga calon suami kamu! Kamu lupa ya?" Ucap Salma yang kesal dengan anak perempuannya ini. Bagaimana bisa acara penting seperti ini dilupakan begitu saja oleh Adiba.

"Oh iya lupa! Hehe..lagian masih satu jam lebih kok" Ucap Adiba sambil menepuk jidatnya. Haikal dan Farhan yang melihat itu kompak menggelengkan kepala bersama.

"Cepat mandi trus pakai baju yang udah bunda siapin di kamar kamu" Ucap Salma lagi kemudian diangguki Adiba yang sudah menaiki tangga menuju kamarnya.

Adiba melempar tasnya sembarangan. Kemudian mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak berapa lama Adiba keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit badannya.

Adiba langsung memakai pakaian yang dipilihkan bundanya. Baju gamis pink dengan renda putih senada dengan pashmina pink, lengkap dengan tas kecil yang membuat penampilannya semakin manis.

"Kenapa harus warna pink sih?! Kayak gak ada warna lain aja!" Gumam Adiba dengan raut wajah tak suka. Jujur Adiba sangat benci dengan warna pink. Satu kata untuk warna pink menurut Adiba, Alay!

"Untung gue cantik, jadi cocok pake apapun" Gumamnya dengan percaya diri sambil membenarkan pashminanya di depan kaca besar. Adiba senyum senyum tak jelas melihat penampilannya di depan kaca yang menampilkan bayangannya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sesekali berputar hingga gamisnya terangkat.

ADIBA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang