- 1.7 -

243 34 9
                                    

Fajar mulai menyingsing di langit Timur, menandakan hari mulai pagi.

Cahaya mentari mulai memasuki kamar menembus gorden. Mark yang sedang tidur pun terbangun karena cahaya yang mengusik tidurnya.

Dia membuka matanya perlahan dan memperhatikan sekitarnya. Kamar ini terasa asing, di mana dia?

Kejadian semalam kembali berputar dalam otaknya dan membuat wajahnya dihiasi dengan semburat merah.

Mark ingin bangun dari tempat tidur itu namun dia merasa ada tangan yang melingkar di pinggangnya.

Dia memperhatikan tangan itu dan menyadari siapa pemiliknya. Mark membalikkan tubuhnya menghadap ke arah si pemilik tangan.

Mark memperhatikan wajah damainya saat tertidur. Wajahnya yang teduh itu membuat Mark tidak tega membangunkannya.

Mark menyingkirkan anak-anak rambut yang menutupi dahinya lalu mengelus pipinya. Sungguh pemandangan yang indah hingga Mark terus memperhatikan wajahnya.

"You like the view, Mark?" tanya Jackson.

Manik merahnya menatap manik cokelat manis milik Mark.

Mark gelagapan melihat Jackson yang sudah bangun. Dia menjauhkan tangannya dari wajah Jackson.

"A-aku kira kamu belum bangun. M-maaf," ucap Mark tergagap.

"Aku tidak pernah tidur," ucap Jackson sembari memegang tangan Mark.

Ah.. aku lupa kalau vampir tidak tidur, bodohnya aku, batin Mark.

"Itu wajar, kamu belum terbiasa dengan kehidupan vampir," ucap Jackson memaklumi Mark.

Jackson mendekatkan dirinya dengan Mark sampai jarak antara wajah mereka tersisa beberapa senti saja.

Mark dapat merasakan hembusan nafas Jackson menerpa wajahnya. Jackson semakin mendekatkan wajahnya dan Mark mulai menutup matanya.

"You have morning class," ucap Jackson sambil tersenyum jail.

Mark membuka matanya dan segera beranjak dari tempat tidur itu.

"Shit! I forgot!" teriak Mark kemudian berlari ke toilet.

Namun, tidak lama kemudian dia kembali lagi ke kamar.

"Jack, toiletnya di mana? Bagaimana dengan baju gantiku?" tanya Mark dengan wajah kebingungan yang menurut Jackson sangat menggemaskan.

Jackson menarik tangan Mark dan memasuki toilet bersama dengannya.

"Aku ada baju untukmu. Sekarang, mandilah," ucap Jackson santai sembari melepas bajunya.

Wajah Mark langsung bersemu merah ketika dia melihat tubuh Jackson. Dia segera membalikkan badannya membelakangi Jackson.

Tidak apa-apa, kan? Lagipula kita berdua sama-sama laki-laki, batin Mark.

Mark mulai membuka pakaiannya meski awalnya dia ragu. Jackson sudah menyalakan shower nya dan menarik Mark masuk ke dalam shower.

Mark yang terkejut pun memukul dada Jackson.

"Ya! Kamu hampir membuatku terpeleset!" ucap Mark dengan bibir yang tanpa dia sadari sedikit dimanyunkan.

"Hehe... Maaf," ucap Jackson sembari mencubit pipi Mark.

Mark berdecih dan mulai membersihkan dirinya.

Jackson tersenyum dan membantu Mark agar cepat, tentu saja hanya bagian yang diperbolehkan oleh Mark. Jackson segera menyusul Mark dan mencari baju yang pas untuknya.

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang