Mark kini sedang menuruni tangga gedung universitasnya sembari membuka ponselnya. Dia baru saja menyelesaikan kelas kuliahnya. Jaebum dan Jinyoung memiliki kelas lain yang harus mereka ikuti sehingga Mark harus pulang sendiri.
Mark mencari kontak Jackson di ponselnya kemudian menelponnya.
"I'm here," jawab Jackson sembari melirik ke arah Mark.
"Where?" tanya Mark sembari mencari keberadaan Jackson.
"Kiri."
Mark menolehkan kepalanya ke arah kiri dan menemukan keberadaan Jackson. Dia langsung saja menghampiri vampir itu.
"Kamu tidak apa-apa berada di sini? Tidak ada yang mengenalimu sebagai vampir?" tanya Mark bertubi-tubi.
Jackson memutuskan sambungan telponnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
"Tidak, hanya beberapa yeoja tadi meminta tanda tanganku, itu saja."
Mark mengerjapkan matanya kemudian memutar bola matanya.
"Mereka kira kamu itu apa, model? Artis? Kamu tidak terlihat seperti keduanya," gerutu Mark.
Jackson menyentil dahi Mark dan memasang wajah cemberut. Paling tidak wajahnya yang tampan ini membuatnya terlihat seperti model.
Mark mengusap dahinya sembari mencibiri Jackson karena sudah menyentil dahinya.
"Kita mau latihan di mana?" tanya Mark.
"Di rumahku saja," usul Jackson.
"Okay."
"Come here baby," ucap Jackson sembari menggendong Mark.
Mark reflek mengalungkan kedua tangannya di leher Jackson.
"Turunkan! Orang-orang akan melihat kita nanti," ucap Mark dengan wajahnya yang sudah bersemu merah.
"Tapi tanganmu berkata lain," ucap Jackson dengan seringainya dan langsung menggunakan kekuatan vampirnya untuk pergi ke rumahnya.
Mark menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Jackson untuk menahan rasa malunya.
"Kamu selalu menggodaku," gerutu Mark.
Jackson hanya terkekeh dan menurunkan Mark beberapa detik kemudian.
"Sudah sampai."
Mark menaruh barang-barangnya di ruang tamu kemudian menghempaskan tubuhnya ke sofa. Aroma Jackson menguar di sekitar ruang tamu dan sangat kuat, tentunya karena ini rumah Jackson.
Jackson memasuki rumahnya dan segera membuka bajunya. Dia segera mencari tanktop hitam yang sering dia pakai. Sudah menjadi kebiasaannya untuk memakai tanktop di rumah.
"Mau latihan sekarang?" tanya Jackson yang masih mencari tanktop nya.
Mark memperhatikan tubuh Jackson yang benar-benar atletis. Kalau dibandingkan dengan tubuhnya, Mark terlihat sangat kecil, tubuhnya tidak terlalu berisi.
"Mark?"
"Huh?"
Jackson mendekati Mark sampai Mark dapat merasakan nafas Jackson menghembus wajahnya.
"Want me to fuck you?" tanya Jackson.
Mark menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mendorong tubuh Jackson menjauh darinya.
"N-no!"
Jackson tertawa sembari memakai tanktop nya.
"Aku tanya, mau latihan sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Sight || Markson (DISCONTINUED)
Fanfiction"Struggle for the win, find the balance." "I won't let go of the light called 'you'." I'm gonna win this fight. Vampir dan manusia telah hidup berdampingan selama berabad-abad. Tetapi, kasus pembunuhan kejam dimana pelakunya yang diduga sebagai vamp...