- 1.22 -

188 29 2
                                    

Jackson baru saja mengunjungi keluarganya, tetapi dalam perjalanan pulangnya, dia bertemu dengan seseorang yang dia kenal dan menurutnya sangat menyebalkan.

Sekarang mereka sedang duduk di kafe sambil menunggu pesanan kopi mereka.

"Bagaimana kabarmu sayang~?" tanya yeoja itu--seseorang yang menurut Jackson menyebalkan.

"I'm fine, shut up," ucap Jackson malas.

"Hey, bersikaplah lebih manis padaku," ucap yeoja itu sembari menopang dagunya dengan salah satu telapak tangannya.

Jackson menatap yeoja itu dengan malas, "Sudah ganti berapa orang minggu ini?"

Yeoja itu terlihat berpikir dengan jari telunjuknya yang berada di dagunya.

"Hm~ aku tidak menghitung saking banyaknya," ucap yeoja itu dengan senyuman di wajahnya.

Jackson memijat keningnya bersamaan dengan pesanan kopi mereka yang sudah tiba.

"Kamu tidak berubah sama sekali," ucap Jackson sembari menyeruput kopinya yang masih panas.

Yeoja itu terkekeh kemudian meminum iced coffee yang dia pesan.

"Kamu pun masih sama seperti terakhir kali kita bertemu. Kecuali, kini kamu sudah memiliki seorang kekasih?" tanya yeoja itu sembari menatap Jackson.

Jackson tersedak saat menyeruput kopinya, dia terbatuk-batuk sembari menatap yeoja itu.

"Bisakah kamu berhenti stalking aku?" tanya Jackson yang masih terbatuk-batuk.

"Tidak~"

"Jangan bilang kamu menonton pertarunganku dua atau tiga hari yang lalu?" tanya Jackson.

Yeoja itu menganggukkan kepalanya.

"Walau secara tidak langsung, aku memiliki orang lain untuk memantau."

Jackson kembali menyeruput kopinya, "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi."

"Kamu tidak bisa lepas dari pantauanku, Jack," ucap yeoja itu dengan senyuman miring terpasang di wajahnya.

Jackson mendekatkan wajahnya pada yeoja tersebut.

"I like it when you always look after me."

"He won't like it if he sees us like this. I don't care though," ucap yeoja itu terkekeh sembari mengusap pipi Jackson.

Jackson mencium tangan yeoja tersebut sembari menggigitnya.

"I know," ucap Jackson dengan manik merahnya yang menyala seperti api.

Yeoja itu menarik tangannya kemudian melipat kedua tangannya di depannya.

"Omong-omong, apa yang kamu lakukan di sini?"

"Mengunjungi ayah dan ibu, kamu sendiri?" tanya Jackson dengan matanya yang sudah kembali semula.

"Hanya berjalan-jalan, sekaligus mencari manusia lagi."

Jackson menggelengkan kepalanya, "Apakah bagian bawahmu tidak sakit atau capek?"

"Tidak terlalu, aku sudah terbiasa," jawab yeoja itu santai.

"Jangan gegabah, kamu juga tau akhir-akhir ini hubungan manusia dan vampir tidak begitu baik," ucap Jackson sembari menghabiskan kopinya.

"Aku tidak sebodoh itu, sayang."

Jackson tersenyum, "Baiklah."

Dia beranjak dari tempat duduknya sambil merapikan bajunya.

"Kita bertemu lagi di lain waktu."

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang