- 1.24 -

204 22 0
                                    

"Jadi kasus kali ini adalah orang yang menghilang tanpa jejak?" tanya Ryan sambil memijat keningnya.

Jaebum menganggukkan kepalanya.

"Di TKP juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda pembunuhan, korban menghilang begitu saja layaknya di telan bumi."

Ryan menghela nafasnya, "Mereka menculik orang lagi. Aku tidak yakin apa motif mereka, mereka sangat random saat menculik seseorang."

Jaebum kembali larut ke dalam pikirannya. Setelah sekian lama tidak ada kasus, mereka kembali di datangi oleh kasus yang aneh.

"Apa yang biasanya mereka lakukan dengan manusia-manusia yang mereka culik?" tanya Jaebum.

"Kebanyakan dari mereka dijadikan vampir, ada juga yang mereka bunuh. Tapi itu sangat random dan tidak dapat diprediksi."

Jaebum berdecak kesal dan mengacak-acak rambutnya.

"Apa lagi yang mereka mau sekarang..."

"Apakah kamu bisa menceritakan kronologi kejadian?" tanya Ryan.

Jaebum menghela nafasnya sembari menenangkan emosinya.

"Kalau berdasarkan saksi mata, awalnya terdengar teriakan. Seperti kasus sebelumnya, teriakan itu berasal dari tempat-tempat tertutup dan gelap yang sulit dijangkau CCTV. Beberapa orang mendatangi tempat itu tapi mereka tidak menemukan adanya orang sama sekali, hanya beberapa barang milik korban," jelas Jaebum panjang lebar.

Ryan melipat tangannya di depan dada.

Kalau aku menjadi salah satu dari Red Commander, siapa yang akan bertindak gegabah seperti ini? batin Ryan.

/ / / /

Beberapa jam yang lalu

Orion terbangun dari tidurnya dan menatap 'Yang Mulia' yang masih tertidur nyenyak.

Orion beranjak dari tempatnya dan memakai kembali pakaiannya. Dia mencium kening 'Yang Mulia' dan pergi melaksanakan misinya.

"Hey."

Orion menoleh ke asal suara dan Corvus langsung melempar senjatanya ke arah Orion.

"Thanks."

Corvus tidak menjawab Orion dan kembali membersihkan senjata yang penuh dengan darah.

Orion segera berangkat ke tempat tujuannya. Sebuah tempat yang gelap dan jarang terjangkau matahari. Untung saja ini masih jam 5 pagi, belum terlalu banyak manusia yang melaksanakan kegiatannya.

Orion menggunakan kekuatannya untuk mencapai tempat itu dan menunggu manusia yang akan datang sekitar 10 menit lagi.

Sesuai dugaan, Orion melihat bayangan namja tersebut dan segera turun dari atap. Namja tersebut terlihat cukup terkejut tetapi dia segera memberikan Orion satu tas penuh barang yang diminta 'Yang Mulia'.

"Apakah ini sudah lengkap semua?" tanya Orion.

Namja tersebut menganggukkan kepalanya.

Orion menatap namja itu, "Pergilah sebelum ada yang melihat dan curiga."

Namja tersebut segera berlari menjauh dari Orion.

Orion membawa tas tersebut kemudian bersiap meninggalkan lokasi itu. Tetapi Orion mendengar suara yang cukup sering dia dengar. Dia menoleh ke belakang dan melihat namja tadi sedang menelpon seseorang.

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang