Kini, Jackson sedang memeluk erat manusia yang lebih kecil darinya itu. Dia mencium kening Mark dan merapikan rambut Mark.
Apa yang terjadi? Jackson dimarahi oleh Jaebum dan diceramahi panjang lebar olehnya.
Setelah keluar dari kamar Jackson, Mark langsung tertidur di sofa ruang tamu. Mungkin dia merasa lelah karena darahnya yang berkurang.
Jackson dimarahi cukup lama dan tentu saja dihajar oleh Ryan sampai akhirnya dia ada waktu untuk benar-benar memperhatikan Mark.
Karena itulah sekarang mereka berada di kamar dan Jackson sedang menebus kesalahannya.
"Maaf... apakah lehermu masih sakit...?" tanya Jackson.
"Sedikit. I'm okay, Jack. Don't worry," ucap Mark sembari tersenyum.
"Sorry..."
"Don't be sorry. I'm fine, okay?"
Mark mengelus pipi Jackson pelan untuk menenangkannya. Mark masih bisa menahan sakit di lehernya jadi dia tidak mau siapa pun terlalu mengkhawatirkannya, termasuk Jackson.
"You're not! Aku bisa baca pikiranmu bodoh!"
Mark menghela nafasnya, "Aku hanya tidak ingin kalian terlalu khawatir."
Jackson juga menghela nafasnya, "Come here."
Jackson memposisikan Mark di atasnya dan mulai menjilat bekas gigitan di leher Mark.
"Ngh.. what you doing?"
Jackson tidak menjawab pertanyaan Mark, dia terus menjilat bekas gigitan itu seperti anjing yang sibuk menjilat pemiliknya.
Mark hanya diam sembari memperhatikan apa yang Jackson lakukan pada lehernya.
Jackson menatap Mark kembali dengan tatapan bertanya.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Mark.
"Mempersiapkan lukamu untuk disembuhkan," ucap Jackson sembari menggigit tangannya.
Mark memiringkan kepalanya tidak mengerti, "Maksudmu?"
Jackson mengarahkan tangannya yang sudah berdarah pada mulut Mark.
"Minum."
"Huh?"
"Minum darahku sebelum lukaku menutup."
Mark sempat ragu tapi dia tetap melakukan apa yang diminta oleh Jackson. Mark mendekatkan tangan Jackson pada mulutnya lalu meminum darah dari tangannya.
Jackson menatap luka gigitan pada leher Mark yang perlahan-lahan mulai menghilang. Dia kembali menjilat bekas luka tersebut agar bekasnya hilang total.
Setelah dirasa cukup, Mark menjauhkan tangan Jackson lalu memperhatikannya yang masih menjilati bekas luka di lehernya.
Jackson menatap leher Mark yang kembali mulus itu dan tersenyum. Dia menatap Mark sejenak dan memalingkan wajahnya.
"Maaf, itu pasti sangat menjijikkan."
Mark mengerjapkan matanya lalu menggelengkan kepalanya.
"Kamu sudah membantuku, thanks Jack," ucap Mark sembari tersenyum.
Jackson tidur membelakangi Mark dan mengepal kedua tangannya. Dia masih belum terbiasa dengan perlakuan Mark, perhatian yang Mark berikan membuat Jackson sedikit kebingungan.
Dia tidak pernah mendapatkan perhatian sebanyak ini, sehingga dia bingung bagaimana cara mengekspresikan ekspresi yang tepat untuk Mark.
Mark menatap punggung tegap Jackson dengan tatapan bingung. Dia mendekati vampir itu lalu memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Sight || Markson (DISCONTINUED)
Fanfiction"Struggle for the win, find the balance." "I won't let go of the light called 'you'." I'm gonna win this fight. Vampir dan manusia telah hidup berdampingan selama berabad-abad. Tetapi, kasus pembunuhan kejam dimana pelakunya yang diduga sebagai vamp...