Jackson terbangun dari tidurnya, dia melihat sekitarnya dan kembali bermalas-malasan. Rasanya dia ingin tidur sepanjang hari.
Kemudian, terdengar pintu kamarnya yang dibuka dan muncullah Mark dari balik pintu itu.
"Seun-ah, kamu sudah bangun?" tanya Mark dengan suara pelan.
Jackson mengerang kesal dan menutupi dirinya dengan selimut. Dia masih ingin tidur, dia tidak mau bangun.
"Seun, sudah pagi. Bangunlah, ayo sarapan," ucap Mark sembari menarik selimut Jackson.
Jackson mencari-cari selimutnya tapi Mark menariknya semakin jauh dari jangkauan Jackson.
Jackson membuka matanya dan menarik Mark ke dalam pelukannya.
"Hey! Lepaskan!"
Jackson menarik nafas panjang dan menghembuskannya di leher Mark.
"Harumnya..."
Mark merasakan bulu kuduknya yang berdiri karena hembusan nafas Jackson di lehernya. Mark ingin menjauhkan dirinya dari Jackson tapi vampir itu jelas lebih kuat, Mark hanya bisa pasrah dipeluk olehnya.
Jackson menjilat leher Mark dan merasakan tubuh Mark yang semakin hangat menyentuh tubuhnya yang dingin.
"Seun.. jangan l-lakukan itu," ucap Mark sedikit tergagap.
"Kenapa hm...?"
"Geli.."
Jackson menjilat leher Mark kembali dan terkekeh. Dia melepaskan Mark dan membiarkannya beranjak dari tempatnya.
Mark menghela nafasnya lega lalu berjalan ke pintu kamar Jackson.
"Ingat sarapan," ucapnya sebelum keluar dari kamar Jackson.
Jackson tersenyum sembari beranjak dari tempat tidurnya. Dia mengerang kesakitan karena pinggang kirinya yang terluka kemarin.
Mark berjalan ke dapur lalu duduk di meja makan bersama dengan yang lainnya.
"Apa yang kalian berdua lakukan?" tanya Jaebum sembari memperhatikan wajah Mark.
"Aku hanya membangunkannya, kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Mark dengan kerutan di dahinya.
"Wajahmu merah saat kamu ke sini hyung-ie," ucap Yugyeom yang disahuti dengan kekehan oleh yang lainnya di meja makan itu.
Jackson keluar dari kamar dan segera duduk di sebelah Mark.
"Ada makanan lain selain ini? Aku butuh darah," ucap Jackson yang sudah kelaparan.
Mereka menggelengkan kepalanya serentak.
"Aku dan Yugyeom belum mencari stock darah, hyung," ucap Bambam.
Jackson menghela nafasnya dan melirik ke arah Mark.
Mark masih sibuk menghabiskan sarapannya hingga dia menyadari Jackson memperhatikannya. Dia pun menoleh sembari memiringkan kepalanya.
"Kenapa?" tanya Mark.
Jackson menggelengkan kepalanya dan meneguk kasar ludahnya sebelum menyantap makanannya.
"Kalau kamu perlu darah, aku mau memberikannya padamu," ucap Mark sembari melanjutkan sarapannya.
Semua yang ada di meja makan itu langsung menatap Mark dengan tatapan tidak percaya, begitu pula dengan Jackson.
"T-tidak perlu, tidak apa-apa... jangan paksakan dirimu..."
"But you need it, Jack. Aku yang membuatmu kehilangan banyak darah."
"Kamu tau efek samping gigitan itu 'kan, Mark?" tanya Ryan dengan tatapan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Sight || Markson (DISCONTINUED)
Fanfiction"Struggle for the win, find the balance." "I won't let go of the light called 'you'." I'm gonna win this fight. Vampir dan manusia telah hidup berdampingan selama berabad-abad. Tetapi, kasus pembunuhan kejam dimana pelakunya yang diduga sebagai vamp...