- 1.31 -

203 23 5
                                    

Jackson dan teman-teman memasuki kota mati yang tidak ada penghuninya sama sekali. Jackson memegang tangan Mark dengan erat dan tidak berniat untuk melepasnya.

Mereka berjalan beriringan dan mengobservasi kota itu untuk mencari informasi yang sekiranya mereka perlukan.

Jackson merasa tidak nyaman karena dia merasa ada yang memperhatikan setiap gerak-gerik mereka. Sampai pada akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.

Ryan mengetuk pintu rumah tersebut dan disambut oleh vampir tua dengan mata merahnya yang menusuk jiwa setiap dari mereka.

Mata merah itu membuat mereka semua hampir tidak berkutik, bahkan yang manusia sekalipun.

Jackson memberanikan dirinya dan melangkah maju.

"Saya dari keluarga Wang."

Vampir tua itu menatap Jackson dengan mata yang melotot tetapi cukup terkejut saat melihat kalung yang Jackson pakai.

Vampir tua itu memperhatikan kalung itu dan sesekali merabanya sebelum akhirnya dia tersenyum ramah dan membiarkan mereka masuk.

Mereka menghela nafas lega karena vampir itu tidak menyerang mereka. Tapi, tetap saja mereka masih merasa kurang nyaman.

Di dalam rumah itu terdapat vampir-vampir lain yang menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Tetapi ketika mereka melihat kalung Jackson, mereka segera menunduk dan menatap ke arah lain.

Ketiga manusia yang ada di antara tim mereka itu dapat merasakan aura mencekam yang ada di sekitar mereka. Tatapan para vampir itu pada mereka sangat menyeramkan dan mencekam.

Vampir tua itu mempersilahkan mereka untuk duduk dan vampir lainnya segera menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk tamu mereka.

Mark bergerak tidak nyaman dalam duduknya. Dia terus memilin ujung bajunya juga mengigit bibir bawahnya.

Jackson memegang tangan Mark dengan erat dan memandangi seisi ruangan itu sekali lagi untuk menjaga keamanan Mark. Jackson menautkan jari-jarinya tanpa menatap Mark.

Mark menatap jemari tangannya yang bertautan dengan milik Jackson kemudian tersenyum. Hatinya lebih tenang walau dia masih merasa sedikit gelisah.

"Apa yang ingin kalian ketahui, anak muda?" tanya vampir tua tersebut dengan suara seraknya.

"Apakah anda kenal dengan wanita ini?" tanya Ryan sembari memberi foto Jess kepada vampir tua tersebut.

Vampir tua itu mengambil foto tersebut dan memperhatikannya. Kemudian, dia menaruh foto itu kembali dan menganggukkan kepalanya.

"Saya mengenalnya. Ada apa dengan saya yang mengenalnya?"

"Kami ingin menggali lebih dalam informasi mengenai perempuan ini, apa tujuannya dan siapa korban selanjutnya," ucap Ryan.

Vampir tua itu melirik Jackson sejenak lalu tersenyum.

"Baiklah. Tanyakan apa yang ingin kalian ketahui."

"Apakah dia salah satu dari survivor peperangan antara vampir dan manusia di abad ke-10?" tanya Jaebum dengan ragu.

Vampir tua itu menganggukkan kepalanya, "Benar."

"Apakah anda mengetahui siapa dalang dibalik dari peperangan itu?" tanya Jinyoung dengan sopan.

Vampir tua itu terlihat berpikir sebentar kemudian melirik ke salah satu vampir yang sedang menyandar di tembok dengan kedua tangannya yang dia masukkan ke dalam saku celananya.

"Luhan, tolong ambilkan buku besar yang ada di kamar kakek."

Vampir yang bernama Luhan itu menganggukkan kepalanya lalu bergerak melaksanakan perintah sang 'kakek'.

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang