- 1.30 -

145 19 7
                                    

"Jelaskanlah, Jack," ucap Jaebum.

"Kalau kamu merasa kurang nyaman, kita bisa membicarakannya lain kali," ucap Jinyoung sembari mengusap punggung Jackson.

Jackson menghela nafasnya dan menatap mereka semua.

"Pada abad ke-10, ada peperangan antara manusia dan vampir di Hongkong. Semua area tanpa terkecuali tempatku juga diserang, aku kehilangan keluargaku dipeperangan itu."

Mereka menatap sedih pada Jackson. Mereka tidak tau kalau Jackson sudah kehilangan keluarganya.

"Jadi, kamu benar-benar sendirian sekarang, hyung? Tidak adakah anggota keluargamu yang selamat?" tanya Bambam pada Jackson.

Jackson menggelengkan kepalanya, "Tidak ada..."

Mereka semua mengangguk-anggukkan kepala mereka.

"Lalu, apa hubungan peperangan itu dengan Jess dan Red Commander?" tanya Mark bingung.

"Kita masih tidak tau pasti motif mereka apa, karena itu kita harus ke sana untuk mencari informasi lebih. Yang pasti, Jess memiliki hubungan dengan peperangan di Hongkong itu," ucap Ryan sembari mengeluarkan tiket pesawat untuk mereka semua.

"Kita berangkat hari ini?" tanya Yugyeom.

"Ya, tengah malam ini."

Mereka menatap terkejut ke arah Ryan.

"Aku belum menyiapkan apa pun..," ucap Jinyoung yang diangguki oleh Bambam.

"Kita hanya keluar negeri, Jie. Bukan pindah rumah," ucap Jaebum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Siapkan barang kalian sekarang, kita masih ada waktu."

Mereka menganggukkan kepala kemudian rapat itu bubar, mereka kembali ke rumah masing-masing dan menyiapkan diri untuk penerbangan tengah malam nanti.

Jackson hanya mempersiapkan beberapa baju dan makanan, kemudian dia mengambil kalungnya dan memakainya.

Jackson hanya mempersiapkan beberapa baju dan makanan, kemudian dia mengambil kalungnya dan memakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark juga hanya menyiapkan beberapa pasang pakaiannya.

"Apa lagi ya.."

"Sabitmu," ucap Jackson.

"Ah iya!"

Mark mencari gantungan kunci sabitnya kemudian menatapnya lama.

"Aku tidak tau ingin menaruhnya di mana supaya tidak hilang," ucap Mark bingung.

Jackson mengambil gelang miliknya dan menggantung gantungan kunci itu pada kalungnya. Hanya kini kalung itu terlihat seperti kalung yang memiliki ornamen sabit.

"Woah.. yeppeo," ucap Mark sembari menatap kalung itu.

"Sama seperti kamu," gombal Jackson.

Mark dapat merasakan wajahnya memanas lalu dia mengalihkan pandangannya dan menyibukkan dirinya dengan kopernya. Jackson hanya terkekeh dan melanjutkan kegiatannya.

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang