Dentingan jam memenuhi seisi ruangan itu. Yugyeom berjalan mondar-mandir di sekitar ruang tamu, sesekali dia duduk di sofa lalu kembali berjalan.
Jam sudah menunjukkan lewat dari pukul 3 pagi, tapi Bambam belum pulang juga. Yugyeom menjadi semakin khawatir padanya.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu yang terbuka lalu tertutup dan dikunci. Yugyeom beranjak dari duduknya dan melihat ke arah Bambam yang sedang melepas jaket dan sepatunya.
Ketika pandangan mereka bertemu, Bambam membulatkan matanya terkejut.
"G-gyeom, kamu belum tidur?"
Yugyeom tidak membalas ucapan Bambam dan menariknya ke dalam kamar mereka berdua. Dia mendorong Bambam ke tembok dan mengukungnya dengan kedua tangannya di kanan dan kiri Bambam.
"Dari mana kamu?" tanya Yugyeom dingin.
Bambam berusaha mendorong Yugyeom menjauh darinya tapi kekuatannya tidak sebanding dengan Yugyeom. Bahkan kini Yugyeom mengunci kedua pergelangan tangan Bambam di atas kepalanya.
Bambam terus meronta-ronta tapi tetap saja dia tidak bisa melepas cengkraman Yugyeom. Mereka berdua sama-sama vampir tapi Yugyeom lebih kuat daripada Bambam.
"Lepas gyeom!" pinta Bambam.
"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu menjawab pertanyaanku!"
Bambam berdecih, "Bar, puas?"
Yugyeom membulatkan matanya, "Kamu ke sana lagi? Aku sudah pernah menyuruhmu untuk berhenti bam!"
Yugyeom semakin mengeratkan cengkramannya pada pergelangan tangan Bambam yang membuatnya meringis kesakitan.
"Kenapa kamu tidak mendengarkan ku?!"
"Bukan urusanmu! Kalau kamu saja bisa mengacuhkan ucapanku, kenapa aku tidak bisa begitu juga padamu eoh?!" bentak Bambam pada Yugyeom yang membuatnya terkejut.
Bambam dapat merasakan matanya yang mulai memanas lalu dia mengalihkan pandangannya dari Yugyeom. Bambam dapat merasakan sebulir air mata turun dari pelupuk matanya.
Yugyeom yang melihat air mata itu pun melepaskan cengkramannya pada pergelengan tangan Bambam.
"Kamu kenapa hum?" tanya Yugyeom dengan nada khawatir.
Bambam masih menghindari kontak mata dengan Yugyeom. Yugyeom memegang dagu Bambam dengan lembut dan menolehkan wajah Bambam agar dia memandang mata Yugyeom.
"Bam, jawab aku. Aku tidak akan memarahimu lagi," ucap Yugyeom sembari mengusap kedua mata Bambam yang basah.
"Aku merindukanmu," jawab Bambam sesenggukkan.
"Kita jarang menghabiskan waktu berdua akhir-akhir ini. Aku merindukan waktu kita bersama. Aku tau, tidak seharusnya aku egois. Mianhae.."
Yugyeom menatap Bambam dengan matanya yang sedikit membulat. Sesibuk itukah dirinya hingga mengabaikan Bambam?
Yugyeom menarik Bambam ke dalam pelukannya yang di balas dengan erat oleh Bambam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Sight || Markson (DISCONTINUED)
Fanfiction"Struggle for the win, find the balance." "I won't let go of the light called 'you'." I'm gonna win this fight. Vampir dan manusia telah hidup berdampingan selama berabad-abad. Tetapi, kasus pembunuhan kejam dimana pelakunya yang diduga sebagai vamp...