- 1.17 - (R.C Arc)

173 29 2
                                    

Waktu berlalu dengan cepat. Mark tidak menyangka dia berhasil hidup dalam markas vampir selama 2 minggu. Bahkan para vampir tidak mengganggunya sama sekali.

Kini Mark sedang berlatih dengan Ryan, ini sudah menjadi kegiatan sehari-hari Mark.

Kali ini Mark berhasil mengalahkan Ryan dengan mengarahkan pedangnya pada leher Ryan.

Ryan mengangkat kedua tangannya tanda menyerah dan menepuk-nepuk tangannya.

"Bagus, reaksimu sudah cukup cepat. Belum cukup cepat untuk mengalahkanku, tapi cukup untuk melindungimu dari demi-vampire."

"Hey anak baru," sahut Corvus.

Mark menoleh ke arah Corvus dan Corvus langsung melempar satu sabit yang segera ditangkap Mark. Ketika sabit itu menyentuh tangan Mark, dia mengeluarkan cahaya biru dan api biru pada kepala dan bawah sabit

 Ketika sabit itu menyentuh tangan Mark, dia mengeluarkan cahaya biru dan api biru pada kepala dan bawah sabit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan membelalakkan matanya dan menatap Corvus.

"Kamu memerlukan itu, anak baru. Cara menyimpannya mudah saja, pikirkan saja sabit itu sebagai gantungan kunci, setelah itu dia akan berubah menjadi tongkat kecil seperti gantungan kunci," ucap Corvus.

Mark menatap sabit itu dengan pandangan memuja. Sabit itu memiliki bentuk yang rumit tapi ujung tajamnya dapat membunuh dalam sekejap mata.

Mark mengalihkan pandangannya ke arah Corvus dan tersenyum.

"Thanks."

Corvus tidak menjawab Mark dan langsung meninggalkannya begitu saja, tetapi Ryan tau bahwa Corvus senang dipuji Mark.

"Kamu bisa menyimpan sabit itu? Butuh bantuan?" tanya Ryan.

Mark hanya tersenyum canggung ke arah Ryan dan menganggukkan kepalanya. Ryan meminta ijin pada Mark untuk mengambil sabitnya.

Ketika sabit itu berada di tangan Ryan, apinya menghilang begitu saja, dan dengan mudah Ryan membuatnya menjadi seperti gantungan kunci.

"Kalau situasi sedang genting dan kamu memegang sabit itu, dia akan membesar sendiri. Untuk saat ini dia akan tetap kecil," ucap Ryan sembari mengembalikannya pada Mark.

"Kalau kamu belum bisa, sahut saja kata-kata seperti 'membesar' atau 'mengecil', aku yakin itu bisa membantumu," ucap Ryan kembali.

"Sedikit ambigu tapi baiklah. Thanks, Ryan," ucap Mark kemudian menyimpan gantungan sabitnya itu.

"Jangan pikirkan yang aneh-aneh bodoh!" ucap Ryan sembari memukul kepala Mark.

Tetapi pukulan Ryan sempat dihindari Mark yang membuat Ryan sedikit terkejut.

"Kemampuanmu..."

Mark menunjukkan senyumnya yang lebar hingga gigi putihnya itu pun terlihat.

"Meningkat 'kan?"

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang