- 1.10 -

212 32 10
                                    

Ding dong

Jaebum sudah menekan bel apartemen Mark untuk kesekian kalinya tetapi tidak ada yang membalas. Tentu saja dia tau sandi apartemen Mark tetapi tidak sopan baginya untuk masuk begitu saja.

Jaebum kembali menekan bel tersebut tetapi dia kembali mendapat respon yang sama. Dia menghela nafas dan terpaksa memasukkan sandi apartemen Mark.

Cklek

Pintu apartemen Mark terbuka dengan perlahan dan Jaebum memasuki apartemen yang masih sepi tersebut dengan hati-hati.

"Permisi...," gumam Jaebum.

Dia sudah hafal benar dengan apartemen Mark karena sudah berkali-kali dia main di tempat yang tidak asing ini.

Jaebum segera mencari kamar Mark dan tentu saja mengetuknya, barang kali pemilik apartemen tersebut akan menjawab panggilan Jaebum.

Tok tok tok

"Mark-hyung?"

Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar hyung satunya itu yang membuat Jaebum sedikit bingung.

Jaebum mengetuk kembali pintu tersebut dan tetap tidak mendapat balasan dari si pemilik kamar.

"Hyung, aku ijin masuk ya."

Jaebum menunggu beberapa detik sebelum dia memasuki kamar Mark.

Pemandangan yang begitu indah dia lihat di pagi hari ini, memang dia sudah sering melakukan apa yang sedang dia lihat tetapi melihat orang lain melakukannya terasa aneh apalagi yang melakukannya adalah Mark dan Jackson.

Mark bukanlah tipe orang yang akan membiarkan orang asing melakukan skinship dengannya. Dia bahkan merasa tidak nyaman jika orang asing mulai mendekatinya, apalagi skinship.

Tapi, sekarang yang Jaebum lihat adalah Mark yang berada di dalam pelukan seorang vampir yang telanjang yang baru mereka temui beberapa hari yang lalu. Aneh, kan?

Bahkan kini hyung-nya itu tidak bangun juga dari tidurnya meskipun Jaebum sudah masuk ke dalam kamarnya.

Jackson segera membuka matanya untuk memastikan bahwa Jaebumlah yang memasuki kamar Mark. Jackson kemudian menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangannya yang diborgol. Tidak lupa dengan tangan satunya lagi yang masih setia memeluk Mark.

Jaebum mendekati Jackson dengan perlahan agar tidak mengganggu tidur damai Mark yang terlihat tidak mau bangun dari alam mimpinya.

Dia membuka borgol tersebut dan melepaskannya dari tangan Jackson kemudian dari tangan Mark dengan perlahan.

Jackson sempat menggeram pada Jaebum ketika Mark sedikit bergerak memerbaiki posisinya tetapi mata merahnya tidak pernah lepas dari segala gerak-gerik yang dilakukan Jaebum.

Jaebum tidak terlalu menanggapi tatapan yang diberikan oleh Jackson. Dia lebih memilih fokus pada tugasnya.

Setelah berhasil melepas borgol dari kedua tangan Jackson dan Mark, Jaebum menatap tajam ke arah Jackson.

"Kamu tidak melakukan apapun padanya, 'kan?" bisik Jaebum.

Jackson hanya menggelengkan kepalanya dan kembali menutup matanya, menemani Mark yang masih tertidur pulas.

Jaebum menghela nafasnya dan berjalan ke pintu kamar Mark.

"Ingatkan dia untuk sarapan, Jack," ucap Jaebum sebelum meninggalkan keduanya.

Second Sight || Markson (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang