Beberapa jam setelah penyerangan
Tut tut tut
Papa Im sudah menelefon Jaebum untuk yang ke sekian kalinya tetapi dia tidak menjawab. Papa Im terpaksa menelefon Jinyoung yang segera dijawab oleh Jinyoung.
"Y-yeo-yeobeo-s-seyo?"
Papa Im mengernyitkan dahinya mendengar Jinyoung gagap.
"Jinyoung? Kamu baik-baik saja?"
Jinyoung sedang memegang sprei dengan erat sembari menatap Jaebum yang masih tidak berhenti bergerak. Jaebum tidak memedulikan Jinyoung dan tetap melanjutkan kegiatannya.
"N-ne, gwaenchanayo Ahjussi.."
"Baiklah kalau begitu, apakah kamu sedang bersama dengan Jaebum?" tanya papa Im.
"Jaebummie..?"
Jinyoung menatap Jaebum kembali meminta jawaban darinya. Jaebum membiarkan juniornya di dalam Jinyoung dan mengambil ponsel Jinyoung.
"Ne Appa?"
Papa Im menarik nafas, "APPA SUDAH TELEFON KAMU LEBIH DARI 10X, KE MANA SAJA KAMU!? NANTI JAM 11 ADA MEETING BERSAMA JACKSON CEPAT BERSIAP KE KANTOR POLISI SEKARANG JUGA!"
Jaebum menjauhkan ponsel Jinyoung dari telinganya yang mulai berdengung.
"Kenapa mendadak sekali Appa??"
"Jackson ingin segera menyusun rencana penyelamatan Mark."
Jaebum mencium leher Jinyoung dan mulai bergerak dengan cepat lagi.
"Baiklah bum akan segera ke sana," ucap Jaebum sebelum sambungan telepon diputuskan oleh papa Im.
Jaebum melempar asal ponsel Jinyoung dan semakin mempercepat tempo gerakannya.
"J-Jaebummie... Mmmhh..."
"Arghh.."
Jaebum mencapai klimaksnya di dalam Jinyoung kemudian mengeluarkan juniornya dari lubang Jinyoung.
"Aku akan pergi ke kantor polisi sebentar," ucap Jaebum kemudian mengecup kening Jinyoung.
Jinyoung hanya dapat menganggukkan kepalanya sembari menatap Jaebum.
"Wae?" tanya Jaebum sembari memakai kembali pakaiannya.
Setelah selesai memakai pakaiannya, Jaebum juga memakaikan Jinyoung pakaiannya.
"Sakit...," lirih Jinyoung.
"Mianhae, Jie.. Apa yang kamu mau sekarang, hum?" tanya Jaebum sembari mengecupi seluruh wajah Jinyoung.
Jinyoung memajukan bibirnya dan menatap Jaebum dengan mata yang berbinar-binar.
Jaebum terkekeh melihat tingkah imut kekasihnya ini. Dia pun mengecup sekilas bibir Jinyoung yang dimanyunkan.
"Gomawo~ sekalian ambilkan ponselku," ucap Jinyoung senang.
Jaebum mengambil ponsel Jinyoung dan memberikannya kepada pemiliknya.
"Aku pergi dulu, Jie. Sebelum appa memarahiku lagi," ucap Jaebum sembari terkekeh.
Jinyoung menganggukkan kepalanya dan mengecup pipi Jaebum sebelum Jaebum ke kantor polisi.
Setelah pintu kamar itu tertutup, Jinyoung tiba-tiba teringat sesuatu yang harus dia bawa ke kantor polisi.
Dia bangun dari kasur Jaebum tapi langsung terjatuh ke lantai. Lubangnya masih sakit karena permainan mereka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Sight || Markson (DISCONTINUED)
Fanfiction"Struggle for the win, find the balance." "I won't let go of the light called 'you'." I'm gonna win this fight. Vampir dan manusia telah hidup berdampingan selama berabad-abad. Tetapi, kasus pembunuhan kejam dimana pelakunya yang diduga sebagai vamp...