Aku yang terdiam tiba-tiba mendengar suara gaduh tak jauh dari kantin. Aku pun penasaran dan meninggalkan Nathan yang masih mengoceh gak jelas. Padahl gak kenal dekat tapi sok-sokan muji diri sendiri. Tidak tahu malu memang.
Aku berjalan dan menyelinap disela-sela orang yang berkerumun. Lalu tampaklah dua anak kelas 10 sedang bertengkar dan yang memalukan itu berasal dari kelas 10 IPA 1 dan 2
"Nichol, inget ya. Lo tu gak pantes buat Sinta! " Kata Bagas sambil menarik kerah baju Nichol.
"Hah? Apa? Gue gak denger tuh. " Kata Nichol dengan nada menantang.
"Lo budek? "
"Hah? "
"Dasar lo! "Bugg.
Bagas pun meninju perut Nichol. Nichol pun meringis kesakitan. Tiba-tiba datanglah Angga teman Nichol yang terkenal sebagai teman terdekat Nichol."Woy! Lepasin gak temen gue! " Kata Angga dengan nada marah.
"Oh. Ini yang gue suka. Ketika kedua sahabat babak belur di tangan gue! "Angga dan Bagas pun bertengkar hebat. Mereka tak peduli berapa banyak orang yang melerai mereka berdua. Sampai tiba-tiba kepsek pun turun tangan untuk melerai kedua anak pembuat onar ini.
"Heh kalian ini, mencoreng nama baik sekola Nusa Pertiwi saja! Tidak berprestasi, tidak menyumbangkan kebanggan apapun pada sekolah ini, tapi sikap kok semena-mena. " Kata pak Yohan memarahi mereka.
"Dia pak pembuat masalah ini. " Kata Bagas membela diri.
"Saya? Pak, bapak tau. Kalo dia membuat temen saya hampir mati pak! " Kata Angga dengan nada tingginya.
"Sudah. Cukup. Kalian hanya orang-orang pembuat masalah. " Kata pak Yohan sambil menatap tajam pada Angga dan Bagas.
"Kalian berdua ikut saya ke ruang BK! Nichol! Kamu juga ikut! " Kata pak Yohan.
"Baik Pak. " Kata mereka bertiga hampir bersamaan.Dalam hati Kiran, ada-ada saja orang baru kelas 10 ini. Kok malah bikin ribut bukannya mengenal lingkungan. Dasar cowok-cowok pembawa masalah. Seumur hidup, bisa benci nih sama yang namanya cowok.
Kiran mulai berjalan meninggalkan kerumunan yang mulai sedikit itu. Dan akhirnya, Kiran di panggil ke ruang guru karna ada suatu kepentingan mendadak.
"Ran." Kata Raini padaku
"Apa Rai? " Tanyaku
"Kamu di cariin wali kelas kita tuh. Disuruh langsung datang ke kantor guru. "
"Oo.. Oke deh. "Akupun berjalan menuju ruang guru. Dan ketika aku bertanya ada apa pada wali kelasku itu. Wali kelas kami hanya menatap ku dengan tatapan penuh keresahan.
"Ibu.. Ibu kenapa? " Tanya ku bingung.
"Kiran. Ibu benar-benar tak habis pikir dengan teman-teman mu. Kenapa mereka bisa bertengkar. Ibu benar-benar sakit hati karna Ibu juga di tegur atas alasan lalai. " Kata Bu Mitha dengan penuh kesedihan.
"Ibu sabar bu.. Mungkin mereka emosinya masih belum stabil. Ibu harus sabar bu.. Saya bantu Ibu kok.. " Kataku lembut sambil memegangi tangan Ibu guruku itu.
"Tapi Kiran, hukuman fisik tidak bisa lagi menangkas kenakalan mereka. Mereka malah semakin beraksi. Itu yang Ibu tidak habis pikir. "
"Bu.. Mungkin saja mereka memang ada masalah.. Tapi cara menyelesaikannya itu salah total Bu. Ibu harus bersabar ya.. Bersabar itu indah kok Bu. " Kataku menenangkan ibu guru ku.
"Baik Kiran. Ibu sangat berterima kasih kamu telah mendengar cerita Ibu. Tapi.. Ada kabar buruk yang menimpa semua anak kelas 10. Dan tidak hanya kelas kita.. Tapi semua kelas 10. Apalagi yang satu geng dengan mereka. " Kata Bu Mitha resah.
"Memangnya apa Bu? "
"Kita akan melakukan upacara bendera selama 1 bulan setiap hari setiap pagi hari dan lamanya 1 jam. "
"Apa Bu? Tidak salah hukuman kah? " Tanyaku bingung.
"Tidak Kiran. Memangnya kenapa? "
"Tidak kok Bu.. Tidak apa-apa. "
"Ya sudah.. Kamu kembali ke kelas saja. Hati-hati ya.. "
"Baik Bu.. "Akupun keluar dari ruang guru dan melihat sekeliling. Aku mulai berpikir... Setiap hari, setiap pagi, 1jam berdiri. Astaga.. Benar-benar keterlaluan orang yang berbuat onar ini.
Yang tidak habis pikir, kenapa harus semua murid? Apa melatih kedisiplinan?. Tapi benar-benar tidak mendukung sekali.
Akupun berjalan lurus menuju kelas. Dan sesampainya di kelas..
"Aduh. Capekk sama hukuman. " Kataku kepada teman-teman ku.
"Hukuman? " Tanya mereka bertiga bersamaan.
"Iya. Kalian kan baru tahu. " Kataku sambil melihat sekeliling.Elena pun bingung menatapku. Hingga Viola dan Clara bertanya padaku.
"Sebenarnya ada apa sih Ran? " Kata Viola bingung.
"Kelas 10 dapet hukuman upacaranya setiap hari, setiap pagi dan berdiri selama 1 jam. " Kataku menjelaskan.
"Hah? " Kata satu kelas bersamaan."Gila emang ni sekolah. Gila gila.. " Kata Wahyu.
"Astaga.... Tuhan ampuni hamba.. " Kata Joshua sambil menatap langit-langit kelas.Dalam hati ku.. Benar-benar alay semua cowok yang ada dikelas ku.
Tiba-tiba terbesit suatu ide dalam otakku. Tapi sayangnya aku lupa lagi.
"Selamat siang anak-anak. Ibu mau menyampaikan sesuatu sebelum memulai kelas. Adakalanya kita berdoa dulu sebelum belajar. Hal yang Ibu sampaikan tidaklah banyak hanya beberapa saja yang menurut Ibu penting. " Kata bu Mitha dengan nada kesedihan.
"Kalian tahu anak-anak... Kelas 10 tahun ini sungguh anak-anak yang susah untuk di urus. Hal pertama yang membuktikannya yaitu... Pertengkaran tadi pada saat istirahat. Apa kalian tidak malu? Teman satu kelas kalian sendiri yang menjadi pembawa masalah.. Tapi karna keputusan kepsek, semua kelas 10 akan mendapatkan hukuman. Yaitu. Setiap hari dari hari Senin hingga Jumat, kita akan mengadakan upacara bendera selama 1 jam. Upacara di mulai pas jam 7.15. Semua peserta upacara harus datang tepat waktu dan di siplin dalam berpakaian lengkap dan atribut lengkap. Kecuali untuk seragam kita.. Kita akan memakai topi seragam putih abu-abu. Lalu.. Petugas upacara adalah orang-orang pengurus kelas. Seperti ketua kelas, wakil, sekretaris baik 1 atau 2, dan bendahara 1 dan 2,apabila ada kekurangan petugas. Ketua kelas berhak memilih. Kelas 10 IPA 1 mendapat jadwal petugas upacara dari hari Senin-Rabu. Lalu.. Apabila ada yang kalian tidak tahu.. Boleh bertanya pada kakak kelas kalian yang kalian kenal. Sekian dan Terima kasih. Dan satu lagi. Ibu mohon sekali, kalian bisa menjaga sikap.. Karna kalian bukan anak SD/SMP lagi! " Jelas bu Mitha panjang lebar.
"Baik bu.. Terima kasih bu.. " Ucap kami serempak.
"Ya." Jawab bu Mitha singkat.Aku benar-benar memikirkan tugas ku. Apa aku menjadi petugas pengibar bendera saja ya.. Atau pembaca undang-undang.
Randy berteriak, memanggil orang-orang yang menjadi petugas untuk hukuman kelas mereka. Secilia pun ikut membantu. Sedangkan aku, menulis nama-nama petugas.
Dalam benakku.. Ada bagusnya juga aku bertemu sikakak kelas itu. Mungkin dia bisa mengajari kami upacara ini agar berjalan lancar. Tapi aku malu jika bicara pada si kakak kelas itu. Apa harus bertanya pada kak Nova?
Tak lama, akhirnya terpilihlah orang-orang yang akan menjadi petugas upacara untuk kelas kami. Dan untungnya hukuman kelas 10 ini tidak menyebar ke telinga kakak-kakak kelas karna pasti mereka akan mem-bully adik-adik kelasnya.
~nantikan kelanjutan kisahnya ya...
~ikuti terus deh ceritanya.. Pasti ada ketawa sama rasa kesel-kesel gitu..Haha... Salam kenal...
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...