Kiran sudah seminggu melakukan aksi menjauhi Nathan dan Angga. Walau terkesan terang-terangan, Ghea sahabatnya mulai gelisah melihat Kiran yang hanya ke sekolah, perpus, dan belajar di kelas tanpa melakukan interaksi dengan orang banyak. Kiran duduk manis di tempat duduknya sambil sesekali membalikkan kertas bukunya di temani Ghea yang sudah mumet karena sudah sangat mengantuk. Akhirnya Ghea mencoba membuka obrolan.
"Kamu gak capek diemin mereka? Kadang kamu harus ngomong biar clear semua masalah di antara kamu sama mereka. " Ucap Ghea dengan wajah cemas sembari menepuk bahu Kiran pelan.
Kiran yang sedang membaca buku, terdiam sesaat. Dia melihat ke arah Ghea.
"Iya sih.. Capek. Kayaknya aku harus ngomong sama kak Nathan. Soalnya kami punya masalah yang parah juga. " Ucap Kiran sambil mencoba mengingat kejadian saat dia dan Nathan bertengkar.
"Ya udah. Coba ngomong aja berdua. Aku dukung kok. Kalo Angga, aku bisa ngomong ke dia tentang kamu yang lagi badmood dan akhirnya nyemprot dia.. " Ucap Ghea berniat membantu.
"Oke. Kamu aja yang ngomong ke Angga, bilang ke dia kalo aku minta maaf karna sikap aku yang kasar akhir-akhir ini. Aku pergi ke perpus dulu ya.. Ada hal penting. See u! " Kiran langsung bangkit dari kursinya dan meninggalkan Ghea tanpa aba-aba. Ghea terdiam dan membaringkan wajahnya ke meja. Dia pun tenang untuk larut dalam tidur siangnya yang sangat bahagia karena hari ini ada 1 jamkos yang harus di pergunakan dengan baik dan benar. Yup, kebahagiaan ini tidak datang 2 kali bagi Ghea.*****
Di perpustakaan.
Kiran sedang mencari satu persatu buku di rak. Dia memilih dengan teliti buku mana yang dia perlukan. Kiran terdiam sesaat."Bentar, ada yang salah sama Ghea. Kenapa dia gak se aktif biasanya yang selalu ikut aku kemana-mana? " Tanya Kiran pada dirinya sendiri.
Cepat-cepat dia mengemas buku dan mengisi formulir peminjam buku. Dia cukup cepat berjalan menuju kelas dan akhirnya dia sampai di kelasnya.
"Ghey! " Sapa Kiran lalu duduk di sebelah Ghea yang sedang tertidur.
"Ghey, kamu gak apa-apa kan? " Tanya Kiran sambil menggoyangkan tubuh Ghea pelan.Tidak ada jawaban. Ghea sudah tertidur pulas. Kiran akhirnya mengurungkan niatnya untuk mengusilkan Ghea. Dia tahu bahwa Ghea sangat lelah. Akhirnya dia memutuskan untuk mengisi jam kosong dengan lanjut membaca buku di samping Ghea.
30 menit telah berlalu, Ghea akhirnya bangun dan terkejut Kiran ada di sampingnya.
"Sejak kapan kamu di sini? " Tanya Ghea kepada Kiran seperti orang linglung.
"Aku khawatir. " Jawab Kiran tanpa mengalihkan matanya dari buku yang sudah lama dia baca.
"Waaaaa, kamu bisa aja.. " Goda Ghea dengan senyum imutnya.
"Udah, geli deh. Udah gedee loh. " Ingat Kiran agar Ghea menjaga sikapnya.
"Iya.. Eh tadi ada Clara nanya kamu di mana. Dia sendiri sih. " Ucap Ghea sambil menyodorkan secarik kertas yang sudah pasti di tulis oleh Clara.
"Oh? Hmmm.. Oke.. Aku baca dulu suratnya. " Jawab Kiran dengan agak bingung.
"Sip deh.. Aku ke wc dulu ya.. Mau cuci muka dulu biar kembali cantik. Hehe. " Ucap Ghea sambil berjalan pelan ke wc.
"Iya deh iya.. Terserah kamu.. Hati-hati! " Ingat Kiran kepada sahabatnya.Dia membaca surat tersebut dan menyimpulkan jika Clara memintanya untuk datang ke taman belakang sekolah.
Dia bergegas dan meninggalkan kelasnya dengan cepat. Kelas begitu kosong karena murid-murid mulai merajalela menyebar ke kantin, namun tanpa di ketahui oleh Kiran dan Ghea, ada Angga yang mendengarkan obrolan mereka diam-diam dari kursi belakang kelas. Angga yang awalnya tidur pulas, tiba-tiba terbangun oleh mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...