❤Perpisahan Ghea dan Kiran

8 4 0
                                    

......
Keesokkan harinya, Ghea bersiap pergi ke sekolah untuk mengurus surat pindahan nya.

"Ghea, anak mama udah kemas semuanya belum? " Tanya mama Ghea sambil menatap Ghea yang dari tadi tidak bersemangat.
"Udah kok ma, eh, papa udah dianter duluan sama om? " Tanya Ghea sembari menunggu dan duduk di kursi teras bersama mamanya.
"Udah... Kamu berat hati ya pindah sekolah? " Tanya mama Ghea lalu menatap Ghea dalam-dalam.
"Haha.. Ma.. Sebenernya, iya.. Tapi buat papa.. Aku rela nemenin sampai papa keliling dunia pun aku ikut. " Kata Ghea sambil meneteskan air mata.
".. Anak mama udah besar ya.. Udah tahu tanggung jawab sebagai anak yang berbakti.. Tapi.. Gimana sama temen kamu yang namanya Kiran itu? Gimana kabarnya? " Tanya mama Ghea.
"Oh.. Aku udah pamit kok ma... Tinggal kasih salam rindu setiap bulan aja. " Kata Ghea sambil tertawa dan mengelap air matanya.
"Haha.. Astaga anak mama ini.. Tapi ya.. Ngomong-ngomong, mama juga dulu punya temen yang seperti Kiran loh.. Sekarang dia jadi Direktur ternama di sebuah perusahaan besar. Mama sih takjub dengan temen mama dulu. Ya.. Sifatnya sama persis dengan Kiran. " Kata mama Ghea sambil meratapi masa lalunya bersama temannya itu.
"Sekarang mama sama dia masih komunikasi? " Tanya Ghea penasaran.
"Masih dong. Komunikasi itu nomor satu dalam persahabatan. Sejauh apapun kalian berpisah. Yang namanya sahabat sejati.. Akan bertahan sampai seumur hidup hingga menutup usia. " Kata mama Ghea panjang lebar sambil sesekali menatap Ghea.
"Emm.. Aku paham sama yang mama omongin. Aku juga udah janji sama Kiran, aku tetap ada untuk dia selamanya. " Kata Ghea sambil memegang tangan mamanya.
"Bagus. Itu maksud mama.. Kamu harus ngomong pelan-pelan sama Kiran. Nanti libur semester kamu kan bisa pulang lagi kesini. Bisa tinggal bareng om.. Mama bisa gantiin kamu jaga papa kok. " Kata mama sambil mengelus pundak Ghea.
"Hem.. Iya ma.. Oke deh, Ghea gak akan sedih-sedih. Ghea akan kembali untuk Kiran, suatu hari nanti. " Kata Ghea sambil tersenyum.
"Bagus.. Ya udah, ayo kita ke mobil. Kita ke sekolah lalu ke bandara. " Kata mama sambil menarik tanganku pelan.
"Oke mommy ku yang imut. " Kata Ghea sambil tertawa.
"Kamu nih ya.. " Kata mama Ghea sambil memeluk tangan anaknya itu.

Semoga, masalah Kiran akan berlalu secepatnya supaya aku gak kepikiran negatif. Dan Kiran bisa bahagia.. Batin Ghea lalu masuk ke mobil.

----
"Ghea. Pindah sekolah? " Pekik Elena sambil mengelus pundakku.
"Iya.. Dia bilang tadi kemarin malam pas kamu pulang duluan itu.. " Kataku sambil meneteskan air mata.
"Yang sabar ya Kiran. Dia pasti kembali suatu saat.. Kan dia hanya pergi buat ngobatin sakit papanya.. " Kata Elena sambil memelukku dari samping.
"Haha.. Makasih ya. Aku memang orangnya agak gak sabar. Maklum." Kata ku sambil mengelap air mata yang sejak tadi turun deras.

"Kiran. Ghea ada di ruang kepsek. " Kata Erna teman Kiran yang duduk paling depan.
"Iya kah? " Tanya ku tak percaya.
"Iya, tadi dia bilang titip salam buat Kiran kalo kakinya kram gak bisa la..ri." Kata Erna lalu duduk di bangkunya.
"Hah.. Oke-oke. " Kataku cepat lalu berlari ke ruang kepsek. Air mata yang sedari tadi menetes deras, ku biarkan terjatuh di jalan-jalan koridor.

"Gheaaa!! " Teriakku sambil tersenyum.

Ghea membalikkan badannya.
"Kiran." Ucapnya ketika aku sampai didepannya.
"Aku kangen. " Kataku sambil memeluknya lagi.
"Iya aku juga.. Hiks.. " Isak Ghea sama seperti ku.
"Kamu jaga dirinya Ghea.. Kalo makan jangan malem-malem. Kalo lagi kenapa-kenapa, kabarin ya.. Kalo lagi gak ada tugas, video call yak. Kamu ingat.. Jangan sering mandi tanpa sabun. Nanti gak punya temen lo. " Kata Kiran sambil tersenyum.
"Yee, aku sangka apa, gak taunya mau buat lelucon tapi garing. " Kata Ghea sambil tertawa.
"Haha.. Iya.. Ini buat kamu. Ada 5 lembar surat dan 3 buku sama novel buat kamu. Bukunya bisa buat nulis atau ngebalas surat dari aku. Didalam kotak juga ada foto kita. Ingat ya Ghea disimpan baik-baik ya buat kenangan." Kata ku sambil menyodorkan sebuah kotak yang sudah di bungkus rapi dengan kertas kado warna kesukaan Ghea. Yaitu hijau daun.
"Wah.. Makasih.. Emm bentar, aku ada sesuatu buat kamu. " Kata Ghea sambil merogoh kantong celana training nya.
"Oke." Kataku lalu melihat Ghea yang sedang mencari sesuatu.
"Ini. Kalung liontin buat kamu. Aku juga pake. Ini. " Kata Ghea sambil menyodorkan sebuah kotak liontin dan memamerkan sebuah liontin yang juga telah melekat di lehernya.
"Emm.. Makasih Ghea. " Kataku sambil menerima kotak itu.
"Kamu pakai ya.. Biar kita bisa nyambung terus walau berjauhan. " Kata Ghea sambil memelukku lagi.
"Iya Ghea.. Kamu hati-hati ya berangkatnya. " Kataku sambil membalas pelukannya.
"Ya udah kamu balik kelas gih Kiran. Nanti kamu masih bisa lihat aku kok di bandara. Kamu dateng aja. Aku berangkat kira-kira jam 4. Soalnya surat-surat ini baru keluar OAs kita pulang sekolah. " Kata Ghea sambil tersenyum.
"Oke.. Em.. Makasi ya Ghea.. Kamu udah bantuin mecahin masalah aku.. Kamu memang baik banget. " Kataku sambil tersenyum.
"Haha.. Itu mah biasa.. Aku kan sahabat kamu.. Baik dalam duka maupun suka, selalu membantu dan menolong. " Kata Ghea lalu tertawa.
"Haha.. Iya sih aku baru ingat. " Kataku sambil ikut tertawa.
"Gih balik kelas. " Kata Ghea.
"Iya.. Bay.. Hati-hati. " Kataku sambil melambaikan tangan dan berlari kecil kearah kelas.
"Iyaa.. Bay juga. " Kata Ghea membalas lambaian ku.

Mama Ghea pun keluar dari ruang kepsek tak lama setelah aku kembali ke kelas.
"Udah selesai ma? " Tanya Ghea.
"Udah sayang. Ayo kita siap-siap lagi. Siapa tahu ada yang ketinggalan. " Kata mama Ghea sambil berjalan menuju mobilnya yang terparkir di parkiran sekolah.
"Oke ma.. " Kata Ghea sambil melihat kelasnya untuk terakhir kalinya.

Lalu dia berjalan mengikuti mamanya meninggalkan sekolah dan kembali ke rumah lagi, karna ada beberapa persiapan lagi.

---
Akhirnya jam pelajaran pun berakhir.
"Huh.. Elena.. Aku pulang dulu ya.. Maaf gak bisa bareng, aku mau cepet-cepet buat nganterin Ghea di bandara. Sekalian dia mau pamit kan harus di temani. " Kata ku sambil menatap Elena.
"Iya Kiran.. Gak apa-apa.. Kamu pulang duluan aja.. " Kata Elena sambil tersenyum.
"Oke.. Terima kasih Elena sahabat terbaikku. " Kataku lalu meninggalkan Elena.
"Iya Kiran.. " Jawab Elena pelan.

---
Kira-kira jam 3.30 aku dan Ghea pun telah sampai di bandara.
"Ghea.. Hati-hati, kalo kangen jangan lupa telepon. " Kataku sambil memeluk Ghea untuk terakhir kali-kalinya.
"Iya ibu Kiran.. " Kata Ghea sambil tertawa dan memelukku erat.
"Jangan lupa telepon gua juga ya. Kalo telepon kalian gak ngajak-ngajak sih." Kata Angga sambil merajuk.
"Astaga.. Iya.. Maaf Angga lupa. " Kata Ghea sambil tertawa lagi.

"Ya udah.. Aku berangkat dulu anak-anak ku.. Sampai jumpa lain waktu. " Kata Ghea lalu membawa kopernya dan menggandeng mamanya.
"Iya.. Daaaaa. " Kataku sambil melambaikan tangan.
"Bayy.. " Kata Ghea membalas lambaian ku.

Aku dan Angga melihat kepergian Ghea dan mamanya ke Singapura. Besok adalah hari terlama untuk ku, karna Ghea sudah tidak bersamaku lagi.. Kebahagiaanku berkurang.. Namun.. Aku bersyukur.. Masih ada Angga dan Elena.

SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang