Setelah Kiran tinggal agak lama di rumah Ghea, akhirnya dia pun pulang ke rumahnya sendiri. Dia masih takut untuk keluar dari rumah untuk berjalan-jalan.
"Ma, mama mau ke supermarket? " Tanya Kiran pada mamanya yang sedang bersiap untuk pergi ke suatu tempat.
"Ya. Kamu mau ikut? " Tanya mamanya sembari mengambil dompetnya di atas meja dapur.
"Gak mau ma, Kiran masih takut. " Ucap Kiran pelan sambil memeluk mamanya dari belakang.
"Aaa, anak manja. Oh ya, mama udah masak dan simpan makanan di kulkas. Kalo mau makan, di angetin dulu ya. Mama kayaknya pulang agak sore.. " Ucap mama Kiran sambil tersenyum dan memegang kepala anaknya.
"Iya mom. " Ucap Kiran penuh semangat sambil melambaikan tangan untuk mamanya yang telah pergi berbelanja.Dia bahagia karena keluarganya sangat mencintainya dan amat menjaga dirinya dari orang jahat.
Uh, ngapain ya enaknya. Batin Kiran.
Lalu, Kiran berinisiatif untuk memasak dan membawa masakannya untuk Ghea yang hari ini sibuk mempersiapkan peralatan sekolahnya.Astaga. Hampir aja lupa, besok kan masuk sekolah. Batin Kiran yang tiba-tiba membuat dia berhenti melangkah ke dapur. Pada akhirnya, dia bersiap untuk pergi ke rumah Ghea dan berpamitan dengan bibinya.
"Bibi, aku pergi ke rumah Ghea dulu ya.. Ada urusan. Babay bibi ku sayang. " Ucap Kiran sambil memeluk bibinya dan langsung bergegas berlari kearah pintu.
"Iya non.. Hati-hati.. " Balas bibinya sambil mengikuti langkah Kiran.Kiran langsung memesan taksi untuk pergi ke rumah Ghea secepat kilat.
Setelah 30 menit, akhirnya dia sampai ke rumah Ghea. Kiran pun mengetuk pintu dengan pelan.
Tok.. Tok..
"Iyaaaa, siapa di sana? " Teriak seseorang dari dalam rumah.
"Anak terlantar bu. " Balas Kiran yang ingin membohongi Ghea.
"Halah, boong dosa ya.. Lo pasti orang jahat ya. Atau jangan-jangan lo penculik? " Ucap Ghea di balik pintu rumahnya.
"Ini Kiran. " Teriak Kiran sambil di iringi suara tertawa.
"Nah kan.. Pasti deh si putri Kiran yang cantik. Ayo masuk! " Ucap Ghea sambil membuka pintunya.
Kiran hanya tertawa melihat Ghea memakai baju compang-camping."Ghey, kamu belum siap-siap buat semester ini? " Tanya Kiran sambil menatap Ghea yang terlihat bingung.
"Astaga Tuhan, aku lupa.. Belum beli peralatan sama sekali, padahal besok dah belajar. " Teriak Ghea diiringi dirinya yang langsung berlari kekamar.
"Ckck.. Ghea... " Ucap Kiran pelan.Setelah 15 menit berlalu, Ghea dan Kiran bersiap untuk menuju tempat peralatan sekolah.
"Ayo! " Ajak Ghea sambil menarik tangan Kiran pelan dan menutup pintu rumahnya.
Kiran menganggukkan kepala dan berjalan mengikuti Ghea.Terlihat sebuah mobil sudah terpakir dan lengkap dengan sopirnya siap mengantar Ghea dan Kiran ke tempat tujuan.
*****
Setelah 20 menit perjalanan. Mereka berdua akhirnya sampai ke toko buku. Bergegas meninggalkan mobil tersebut tanpa basa basi.
"Hey! Kalian berdua ya. " Teriak seseorang dari dalam kaca mobil yang suaranya seperti tidak asing.
Kiran dan Ghea menoleh.
"Siapakah itu? Bukannya pak bambang yang nganterin kita? " Tanya Ghea bingung kepada Kiran.
"Iya, tapi suaranya berubah jadi muda. Apa dia oplas suara? " Tanya Kiran polos.
"Ha? Masa sih? " Teriak Ghea yang membuat orang di sekitar mereka melihat kearah mereka.
"Jangan teriak dong Ghea.. Kan malu di liat orang. " Ucap Kiran sambil berjalan ke arah mobil.Tiba-tiba kaca mobil terbuka dan terpampang wajah seorang lelaki.
"Hah? Kok lo sih, Nga? " Tanya Ghea sambil bertolak pinggang.
"Iya, kenapa? " Tanya Angga polos tanpa dosa.
"Kok? " Ucap Kiran yang terplongo melihat kejadian ini.
"Udah ah, males mikirin lo datang dari mana. Yang penting, makasih dah nganterin gue sama Kiran. Udah ya, lo pulang aja. " Ucap Ghea yang langsung pergi dari tempatnya berpijak.
"Eh, gue mau ikut kalian. Woy! " Teriak Angga yang sibuk berlari setelah menutup pintu mobilnya untuk mengejar Ghea dan Kiran yang hampir jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...