Kiran tiba di rumahnya tepat jam 17.45, mama Kiran pun berlari mendekati Kiran untuk mengecek, apa Kiran baik-baik saja?
"Kiran.. Kok baru pulang? " Tanya mamanya gelisah. Sambil memeluk Kiran.
"Kiran nungguin temen buat pulang bareng dan kerkom ma. Gak taunya gak jadi.. Terus Kiran gak buka HP, jadi Kiran gak tau kalo temen Kiran ada acara. Maaf ya ma.. " Kataku menjelaskan.
"Kiran, kamu tau gak, mama sama papa khawatir sekali sama kamu, kamu itu wanita, anak wanita harusnya dilindungi sayang.. Ya sudah, lain kali jangan pulang malam tanpa kabar dulu ya.. " Kata mama sambil memeluk dan mencium kening ku.
"Oke ma.. " Kataku sambil mempererat pelukan kepada mamaku.
"Ayo sayang, makan dulu, nanti gak usah mandi aja, pakai air sedikit untuk siram badan kamu, soalnya udah malem, pakai air hangat ya Kiran. "
"Iya ma. "Akupun duduk dimeja makan bersama mama dan bibi Wuri. Bibi Wuri adalah bibi yang telah bekerja pada mamaku sejak aku kecil, maka dia sudah sangat hafal kebiasaan dan keinginan ku.. Ya, setidaknya dengan berkumpul bersama keluarga, aku bisa melupakan pikiran tentang masa lalu itu.
"Ma, Kiran udah selesai nih makan, papa masih belum pulang? "
"Belum sayang, kira-kira jam 9 nanti.." "Ma, mama inget kak Steven? " Tanyaku ragu.
"Kenapa lagi dia? " Tanya mamaku dengan nada agak tinggi.
"Ma, mama jangan marah dulu.. " Kataku sambil mengusap bahu mamaku.
"Mama bukan marah sayang, tapi melindungi kamu dari pergaulan bebas. Malu nak pacaran di usia kamu segini. Mau jadi apa nanti? Lebih baik kamu belajar dulu aja, nanti jodoh Tuhan yang atur sayang. " Kata mamaku panjang lebar.
"Ma.. Kiran akan ngebanggain mama dan papa, sebelum Kiran pergi. " Kataku sambil bersandar di bahu mama.
"Kamu ngomong apa sih, kamu mau pergi kemana? " Tanya mama bingung.
"Maksudnya... Pergi ke pelaminan.. Hehe. " Kataku sambil terkekeh pelan.
"Astaga kamu ini.. Minta di getok pake sendok ya. " Kata mama sambil menyentil hidungku.
"Haha, mama.. "
"Ya sayang? "
"Aku sayang mama.. Cinta mama, inginkan mama.. "
"Astaga.. Itukan lagu sayang. " Kata mama sambil tertawa.
"Tapi tulus dari hatiku untuk mami tercintaaa. " Kataku sambil memeluk erat tubuh mamaku.
"Mama juga kalo gitu... "
"Ma.. Kiran tidur dulu ya. Udah jam 8.30 nih, Kiran ke atas ya.. " Kataku sambil mengucek-ucek mata
"Iya sayang.. Tidur yang nyenyak dan mimpi indah.. Malam sayangku. " Kata mama sambil mencium pipi dan kening ku.
"Iya ma.. Mama juga ya.. Mimpiin Kiran jangan papa ya.. Hehe.. "
"Iya.. "Akupun naik ke lantai atas untuk tidur... Ini adalah rutinitas ku.. Selalau menemani mama ketika papa belum pulang. Tapi aku benar-benar mengantuk dan ingin tidur maka, aku tanpa sengaja meninggalkan mama yang masih menunggu papa pulang.
Aku naik ke kasur.. Dan merebahkan badanku yang sangat lelah. Hari ini adalah hari yang buruk. Hari yang benar-benar tak pernah aku kira datang.
Aku mulai terlelap.... Dan tertidur
Kring, kring, kring
Alarm dari kamar Kiran sudah berbunyi 4 kali. Dan yang terakhir kali, mamanya terpaksa membangunkannya.
Setelah terbangun, Kiran langsung bersiap-siap seperti biasanya.
Ketika tiba di sekolah, Kiran sibuk mencari Elena."Raya, kamu ada liat Lena? " Tanyaku.
"Gak lihat tuh Kiran.. " Jawab Raya sambil menggelengkan kepala..
"Oo.. Oke. ""La.. Vio.. Elena mana ya? "
"Gak tau.. " Kata Viola dan Clara bersamaan.
"Ya udah. "Aku pergi mencari Lena, tapi ada pemandangan tak biasa, Lena berbicara dengan seorang pria.. Dan itu.. Steven?
Aku langsung berlari secepat mungkin ke arah kelas. Tanpa aku sadari, aku menabrak seseorang..
"Eh.. Maaf, maaf. " Kataku.
"Gak apa-apa, kamu kenapa cepet gitu larinya? Ngeliat hantu?. " Tanya pria itu.
"Bukan. Udah a ini masalah pribadi. "
"Ran, nanti kerkom ya. Di rumah kamu. " Kata Angga.
"Oke.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...