Isabel masuk ke ruang guru dengan wajah canggung. Dia benar-benar tidak tahu apa-apa. Seharian ini dia hanya menemui banyak masalah.
"Aaah, maaf bu, apakah ibu wali kelas saya? " Tanya Isabel tepat di depan meja ibu Mitha yang memang memegang kelas 11 IPA 1.
"Maaf, kamu anak baru ya? Di kelas 11 IPA 1 kan?.. " Tanya bu Mitha pelan sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Iya bu. Ibu, waah.. Saya minta tolong antarkan ke kelas bu ya.. Sudah dari tadi pagi bolak-balik tapi tak bertemu dengan penghuni kelas. " Ucap Isabel dengan nada memelas.
"Haha.. Masa tidak ada penghuni sama sekali? " Tanya bu Mitha penasaran.
"Iya bu.. Beneran gak ada. Kayaknya lagi kelas kosong.. Atau gurunya lagi sakit.. Jadi hanya memberi tugas. " Ucap Isabel sambil mengerutkan dahinya.
"Haha, kamu bisa aja.. Mungkin kelas Pak Mud yang mereka kosong itu.. Setelah itu ada kelas kok.. Coba cek.. Ayo ikut ibu. " Ajak bu Mitha dengan senyuman ramahnya.
"Baik bu.. Saya ikut ibu saja. Sudah lelah bolak-balik.. " Balas Isabel sambil mengikuti langkah bu Mitha.***
Sesampainya di kelas, Bu Mitha masuk terlebih dahulu. Isabel belum berani untuk masuk ke kelas. Dia masih trauma akan masa lalu di SMA lamanya. Isabel mulai teringat tatapan tajam dari teman-teman lamanya. Kakinya sangat berat. Tetapi, namanya sudah di panggil masuk oleh bu Mitha.
"Ayo, Bella. Masuk.. " Ajak Bu Mitha yang di ikuti oleh langkah berat Isabel."Anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu baru. Jadi, bagi penghuni kelas ini.. Mohon bantuannya ya. Tolong saling jaga temannya agar tidak terjadi hal-hal aneh lagi. Jangan ada yang berantem ya. Sekarang, perkenalkan diri kamu, Bella. " Ucap Bu Mitha panjang lebar.
"Aa... Halo! Namaku Isabel Zanderson, biasa di panggil Ica. " Jelas Isabel singkat. Ya, hanya sebatas itu saja dan dia tidak mau menyinggung tentang dimana dia tinggal serta dimana sekolah lamanya lagi.
"Nah, sekian perkenalan kalian ya.. Kalau mau berkenalan lebih dekat, silakan kenalan secara pribadi. Sekarang, kalian mata pelajaran siapa? Bu Susi? Silakan teruskan kegiatan belajarnya." Ujar Bu Mitha kepada semua murid dikelasnya.Semua murid kembali berisik setelah Bu Mitha pergi dari kelas. Isabel yang kebingungan pun akhirnya menemukan kursi kosong. Ghea datang kearah Isabel dan siap menyapa gadis seumurannya ini.
"Hai, aku Ghea." Sapa Ghea dengan mata berbinar karena melihat teman baru di kelasnya.
"Hai juga. " Balas Isabel kaku..
"Santai aja kali. Eh, nama panggilan kamu apa? Biar nanti mudah di panggil aja sih." Ucap Ghea berharap bisa menjadi teman dekat dengan Isabel.
"Panggil Abel aja deh. " Jawab Isabel dengan nada sedikit canggung.
"Oke Abel. Oh ya, aku punya satu temen lagi nih yang harus kamu temuin sekarang juga. Tapi dia masih di UKS. " Jelas Ghea panjang lebar yang membuat Isabel penasaran.
"Oh ya? Siapa namanya? " Tanya Isabel sambil membuka buku diary nya.
"Namanya Kiran. Nama pendeknya sih. Aku lupa nama panjangnya apa. Coba nanti kita tanya ulang. " Ajak Ghea dengan sedikit tertawa sambil menggaruk kepalanya.
"Oh, oke. Namanya cantik ya. Pasti dia orang baik. " Ucap Isabel dengan nada ragu-ragu.
"Ya. Dia baik banget. Cuma, pernah di tuduh ngelakuin kesalahan yang bukan salahnya aja sih. " Jelas Ghea dengan singkat yang membuat Isabel mulai menyipitkan mata.
"Memangnya, kasus apa? " Tanya Isabel sambil menutup kembali diary di depannya. Dia merasa, mendengarkan cerita lebih penting baginya sekarang.
"Sahabatnya meninggal dan dia di tuduh sebagai pembunuh. Tapi itu dulu. Sekarang, dia sudah pulih dan berteman baik dengan siapapun kok. " Ucap Ghea sambil tersenyum tipis. Dia mulai tidak enak dengan Kiran yang masih sakit dan harus menceritakan cerita kelamnya itu.
"Astaga, jahat banget orang yang nyebar fitnah itu. " Ucap Isabel dengan wajah masam, seperti mengalami hal yang serupa.
"Yaah, namanya aja hidup. Pasti banyak masalah. Oke deh, aku mau ke WC terus jenguk Kiran. Kamu mau ikut? " Tanya Ghea sambil mengulurkan tangan kanannya.
"Maaf, aku masih mau menyesuaikan suasana kelas dulu. Nanti aku bisa nyusul kalau udah nyaman. " Ucap Isabel dengan sopan.
"Oke. Bye!. " Ucap Ghea sambil berjalan kearah pintu dan menghilang dari hadapan Isabel. Isabel terdiam. Dia merasa tak asing dengan sosok orang bernama Kiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...