❤Ujian Persahabatan

5 3 0
                                    

Semenjak meninggalnya Elena karna kecelakaan beberapa bulan yang lalu. Kiran mulai menjadi seseorang yang pendiam dan tidak begitu ceria. Bahkan Ghea dan Angga pun hampir jarang di sapanya. Ghea yang merasakan hal aneh tersebut pun mulai merasa tidak enak terhadap Kiran yang mungkin perlu waktu untuk sendiri.

***

Dikantin...

"Ghey, lo tumben gak bareng Kiran. " Tanya Angga yang sudah duduk di kursi sebelah Ghea.
"Iya. Gue gak berani ngajak dia. Soalnya dia kayak orang kerasukan. Di tanya gak di jawab. Gue ngajak makan di kantin aja, dia malah marah-marah. Entah kenapa dia berubah jadi tempramental. " Jawab Ghea sambil mengaduk-aduk minumannya.
"Sabar. Mungkin dia gak bisa menerima kepahitan dari kejadian kemarin. " Ucap Angga sambil menghela napas panjang.
"Gini ya Angga, gue rasa.. Lo juga merasa risih kan karna perubahan Kiran. Lo mau akhirnya dia di ambil sama kakak kelas setres itu? " Tanya Ghea sambil tersenyum.
"Eh, lo kok kejam sih. Ngatain gue kek gitu. Doa nanti lo. Gue doain lo jomblo terus dah kalo gitu. " Ucap Angga sambil tertawa.
"Haha, gue sih setuju-setuju aja kalo Kiran lebih milih kakak kelas setres kebanding lo. " Ungkap Ghea sambil meminum habis minumannya.
"Kok lo gitu. Gak konsisten amat. Kan lo harusnya dukung gue. " Jawab Angga dengan penuh amarah.
"Haha, baper amat sih. " Jawab Ghea lalu tertawa terbahak-bahak.

Dikejauhan, Kiran melihat kedua temannya itu. Tak seharusnya Kiran merasa iri.. Karna dia harus berjalan sendirian sekarang.

***

Beberapa bulan kemudian..
Suasana tetap sama, hanya Ghea dan Angga yang mulai dekat dan Kiran pun mulai di jauhi oleh mereka berdua..
"Kiran, bisa bantuin aku gak? " Tanya Ghea sambil menyodorkan buku matematikanya.
"Maaf ya.. Aku ada janji sama temen lain buat ngerjain matematika bareng. Kamu ngerjain aja sendiri ya. Maaf. " Jawab Kiran yang langsung bangkit dari kursinya dan meninggalkan Ghea.

Ghea yang melihat hal ini. Mulai berpikir keras.
Lo kenapa sih Ran.. Batin Ghea.

Kiran selama 3 bulan ini mulai membiasakan dirinya. Selama ia tidak terganggu oleh hal-hal yang membuatnya menjadi seperti dulu. Kiran pun mulai giat mengikuti les dan berlibur bersama keluarganya. Bahkan dia menolak undangan dari Ghea yang mengajaknya ke acara ulang tahun Ghea.

***

"Kiran.. Kamu sudah pulang? " Tanya mama Kiran sambil tersenyum tipis ke arah putri semata wayangnya itu.
"Udah ma, habis pulang les perut Kiran rasanya sakit. Mungkin mau PMS. " Jawab Kiran sambil menahan sakit perut nya.
"

Aduh, mama takut kamu kenapa-kenapa. " Ucap mama Kiran dengan wajah yang amat gelisah.
"Haha, mama, Kiran tuh.. Aduh.. Maa kepala Kiran pusing. " Ucap Kiran lalu tiba-tiba saja ambruk.
"Kiran, kamu kenapa nak. Astaga. Sudah mama bilang jangan kecapean." Ucap mama Kiran yang dengan sigap menahan tubuh putrinya itu. Tubuh Kiran yang sekarang lemah tak berdaya, akhirnya di bopong oleh mamanya menuju sofa. Lalu mamanya yang panik segera menelepon ambulance, karna Kiran yang benar-benar tidak sadar. Setelah selesai menelepon, mamanya dengan terburu-buru mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan nya di dahi serta di area bawah hidung Kiran.

Tak lama, papa Kiran pun pulang dan terkejut melihat situasi putrinya yang berwajah pucat sekali.
"Ma, Kiran kita kenapa? " Ucap papa Kiran dengan nada cemas.
"Mama gak tau pak.. Kiran ambruk saat pulang les tadi. " Jawab mama Kiran seraya menangis di pelukan papanya.
"Ma.. Udah telpon ambulan? " Tanya papa Kiran sambil mengelus wajah putri kesayangannya itu.
"Udah pa.. Bentar lagi sampai.. Ayo, papa ganti baju lalu ikut mama bawa Kiran kerumah sakit. " Ujar mama Kiran seraya menghapus air matanya dan menyudahi tangisnya.
"Oh.. Baik ma, papa siap-siap dulu. Sekalian mama siapin barang-barang Kiran ya. Kita nginep aja. " Ucap papa Kiran lalu kembali bersiap.
"Iya pa.. " Ujar mama Kiran lalu bangkit dari duduknya.

SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang