Hallo?
Ikut gue.
Loh mau kemana?
Nanti gue kasih tau.
Oke..
Setelah mematikan panggilan telpon dari Ryan, Kiran pun langsung bergegas bersiap-siap.
10 menit kemudian, Ryan sampai dan langsung membawa Kiran pergi.
***
"Lo gak laper Ghey? " Tanya Nathan yang sedang asik bermain game di rumah Angga.
"Gak. Gue malahan kepikiran Kiran. " Ucap Ghea sambil bangkit dari kursi dan mengambil air minum di dapur.
"Emangnya hubungan lo berdua sama Kiran belom baikan?" Tanya Nathan sambil melihat Angga yang benar-benar seperti tak boleh diganggu.
"Nih ya.. Klo gue dan Angga udah baikkan.. Udah gue ajak si Kiran main ke sini juga, keboo. " Jawab Ghea sambil meminum air minumnya.
"Ya elah. Kan gue meramal aja.. Gue sangka lo udah baikan.. Kan Kiran orangnya mudah memaafkan.. Sampai-sampai ter manfaatkan. " Ucap Nathan dengan mata yang tetap menempel di layar hpnya.
"Em... Kok perasaan gue gak enak ya.. Atau gue duluan yg ngehubungin dia?" Tanya Ghea pada 2 teman gilanya itu.
"Terserah lo. " Jawab kedua temannya dengan kompak.
"Oke.. " Jawab Ghea ragu-ragu.Setelah 10 menit berlalu, Ghea semakin gelisah. Kiran tak mengangkat teleponnya sama sekali.
"Hey, lo berdua. Kiran gak angkat telepon dari gue. Coba kalian berdua yg telpon. " Pinta Ghea sambil mondar-mandir.
"Bentar bu. " Jawab Angga lalu bergegas menelpon.
Nathan juga menelpon. Tapi usaha mereka nihil.Mereka bertiga akhirnya sepakat, pergi ke rumah Kiran secepatnya.
***
"Kita mau kemana Ryan? " Tanya Kiran dengan polosnya.
"Gak kemana-mana kok.. Kan bentar lagi mau liburan kenaikan kelas. Lo tenang aja kok.. Gue gak bakalan ngapain-ngapain lo. " Jawab Ryan.
"Ya udah. Aku sih ikut-ikut aja. " Jawab Kiran pasrah.Setelah Ryan dan Kiran sampai di depan sebuah rumah besar. Mereka berdua mulai melangkahkan kaki mereka masuk ke halaman depan.
"Ini.. Ini rumah siapa Ryan? " Tanya Kiran bingung sekaligus terpesona.
"Haha, rumah gue la. " Jawab Ryan
"Uhh.. Gede ya.. Udah kayak istana.. " Ucap Kiran sambil memperhatikan lebih detal rumah besar yang ada di depannya.
"Ayo masuk. " Ajak Ryan. Tapi sepertinya Kiran tak merespon. Dan akhirnya dia menarik Kiran masuk ke dalam rumahnya.Didalam pun, Kiran masih tak berkata apa-apa. Dia hanya terkagum-kagum melihat bagian dalam istana ini.
"Lo mau makan? " Tanya Ryan yang langsung otomatis membuyarkan lamunan Kiran.
"Eh, mau.. " Jawab Kiran lalu bergegas mengikuti Ryan ke dapur.Ketika mereka sampai di dapur, semua makanan tertata rapi di meja makan.
"Hah.. Siapa yang masak? " Tanya Kiran lalu duduk di kursinya.
"Bibi yang kerja di rumah gue la. " Jawab Ryan sambil tersenyum.
"Oh.. Hebat bangett.. Masakannya enak-enak.. " Jawab Kiran setelah mencicipi salah satu makanan yang ada di meja.Akhirnya mereka berdua pun makan bersama sampai kenyang menyapa mereka berdua untuk berhenti.
***
"Belum sampai ya? " Tanya Ghea dengan raut panik.
"Bentar lagi. " Jawab Angga yang sedaritadi tidak bisa mengontrol emosi saat berkendara.
"Huh.. Gue ngerasain firasat buruk. " Ucap Ghea sambil menangis.
"Udah Ghea, pasti ada jalan. " Ucap Nathan yang merasakan perasaan Ghea.
"Ayo cepetan Angga. " Ucap Ghea sambil memukul kursi pengendara Angga.
"Et dah. Sabar dikit napa. " Jawab Angga lalu langsung berbelok ke arah rumah Kiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE
Teen FictionSeorang gadis yang terjebak dalam cinta 3 orang pria yang tulus mencintainya, berharap akan membalas, tapi dia pergi begitu saja dan meninggalkan bekas untuk ketiga pria tersebut. kembali pun tak ada gunanya, ia menyesal telah menyakiti orang-orang...