❤Sahabat Kecil?

10 5 0
                                    

Angga sahabat kecil Kiran?

"What? " Kata Ghea terkejut saat Kiran menceritakan tentang Angga yang menginap di rumahnya.
"Napa? Sok kaget banget sih ya.. Hahaha. " Kata Kiran sambil mengibaskan tangannya ke arah Ghea yang sedari tadi terkejut.
"Idih, debu Ran, tangan kamu tuh banyak kumannnyaaaa. " Teriak Ghea sambil memukul tanganku.
"Aduhh, ini nih sakit akibat dari mak lampir ngamuk berat. Hahaha" Kataku sambil tertawa
"Ampun deh, ni temen gak bisa bedain serius ama gak serius. " Kata Ghea sambil tertawa.
"Ya.. Menurut kamu gimana? Kenapa ya... Tumbenan juga mama sama papa aku bisa seakrab itu sama temen cowok aku. " Kataku bingung.
"Ya juga ya... Mungkin mereka mau milih calon menantu kali. " Kata Ghea sambil memicingkan matanya.
"Ngeledek nih ya. Awasss. " Kataku sambil memukul pundak Ghea.
"Ampun anakku.. " Kata Ghea sambil memohon-mohon.
"Halah.. Lebay ah.. Eh, aku lapar nih, kantin yuk, di kelas nih gak ada yang menarik. " Kataku sambil menarik tangan Ghea.
"Nggak mau, males ah. " Kata Ghea menidurkan kepalanya di meja.
"Ih.. Pemalas! " Kataku sambil menggoyangkan tangan Ghea.
"Huaaaaa." Teriak Ghea tiba-tiba.
"Kenapa? " Tanyaku heran.

Akupun cepat-cepat duduk di samping Ghea.
"Kenapa Ghea? "
"Sakit nih tangan yang kamu goyang dari tadi, serasa mau lepas. " Kata Ghea sambil tertawa.
"Ya ampun. Aku kira apa. Rupanya main-main. Dasar. " Kata ku sambil memasang wajah kesal.

"Ini buat kamu. " Kata Angga yang tiba-tiba datang tanpa diundang sambil meyodorkan satu nasi bakar seafood kesukaan Kiran.
"Makasih." Kataku cepat. Sambil berpikir, kok tiba-tiba dia tahu kesukaan ku ya...
"Ya elah, kok cuma bawain satu Angga. " Kata Ghea sambil mengoceh sendiri.
"Haha.. Kan kamu gak lapar Ghey, " Kata Angga sambil duduk di kursi didepan Ghea.
"Eh, kalian tahu gak.. Katanya ya.. Bu Ersa, nikah sama pak Suci. Cinlok kali ya. Tapi ini sih isu yang aku denger dikalangan kita-kita aja. " Kata Ghea sambil menggaruk kepala belakangnya.
"Hah.. Masa sih? " Kata ku terkejut.
"Tapi ya. Katanya sih itu hanya isu, jadi jangan di pedulikan. Tapi ngomong-ngomong... Tumben kalian suka gosip? " Tanya Angga heran.
"Nggak kok.. Aku gak gosip ya.. Yang mulai duluan itu Ghea. " Kataku sambil menunjuk ke arah Ghea.
"Ya elah.. Tapi kan yang denger kalian berdua. Tetep aja kalian tukang gosip." Kata Ghea sambil tertawa.
"Terserah kamu aja la. Mak Lampir. " Kataku sambil tersenyum ke arah Ghea.
"Bener tuh, mak lampir tumbenan ya suka gosip. " Kata Angga menggoda emosi Ghea.
"Diem gak. Nanti lama-lama aku iketin di pohon mangga depan sekolah. " Kata Ghea mengancam Angga.
"Coba aja la kalo bisa. " Kata Angga meledek.

Astaga.. Dalam hatiku, tumben Angga semangat.. Biasanya dia gak banyak omong kayak gini.. Syukurlah.. Dia menghargai keputusan ku..

Angga dan Ghea pun saling adu mulut sambil saling menyinggung-nyinggung.

Entah apa yang mereka pikirkan, tiba-tiba mereka diam. Aku pun heran.. Ada apa..

"Oh oh oh.. Rupanya ada yang nyimak dari tadi ya. " Kata Ghea sambil melihatku.
"Halah, terserah. " Kataku sambil tertawa.

Angga pun terlihat tersenyum karna tingkah ku yang baru ia sadari itu.

Setelah mereka lelah saling singgung, Angga pun kembali ke kelasnya sambil pamit dengan kami.

Ada yang aneh, tumben dia sok pamit.. Haha.. Dalam benak ku saja sih...

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ghea yang sejak tadi sibuk mengetik di HP nya, mulai mengisengi ku.
"Helahh, tiap hari cari jodoh ya di IG." Kata Ghea sambil memicingkan matanya.
"Ihh, apa sih. Nguntit aku terus. " Kataku kesal.
"Habisnya cowok-cowok ganteng semua sih di IG. Kayak di sekolah ini gak ada yang ganteng apa? " Kata Ghea sambil memutar bola matanya.
"Masa bodohh deh. " Kata ku sambil menatap kembali layar HP ku.
"Haiya, lebih baik ya, kamu cari IG Angga. " Kata Ghea sambil mengambil HP ku.
"Eh apaan sih, pake ambil-ambil HP orang. Gak sopan. " Kata ku memarahi Ghea.
"Kok emosian amat sih Ran, kan cuma minjem buat.. Stalking Angga. Hahaha.. Tapi lewat hp kamu. " Kata Ghea sambil tertawa licik.
"Dasar. Pokoknya ganti rugi! " Kataku kesal.
"Eh Kiran... Kamu ada ngestalk Angga ya.. Wahh bahkan di follow nih. Hahaha. " Kata Ghea sambil tertawa.
"Hais.. Kan temen, wajar la di follow. " Kataku sambil membuang muka.
"Ya kan.. Tapi gak di polbek itu cakit.." Kata Ghea sambil memerankan orang yang sakit jantung..
"Lebay ah. Dia mau follback lah atau nggak tuh, bukan urusan ku! " Kata ku ketus.

Sudah naik darah di buat Ghea, memang sih ada rasa sakit karna gak di follback, padahal kan temen. Masa follback aja pelit minta ampunn.

"Eh Ran, aku pulang dulu ya.. Hehe.. Jangan marah cayang.. Nanti aku sakit. " Kata Ghea sambil melambaikan tangannya.
"Idih, aku gak marah ya.. Cuma kesel, masa diisengin terus. Mata-mata ya jangan-jangan. " Kata ku penasaran.
"Yah ampun.. Suudzon kata orang Ran. " Kata Ghea dari jauh.
"Terserah kamu deh. " Kata ku sambil membalas lambaikan Ghea tadi.
"Okee, nanti lanjut ya di chat! " Kata Ghea saat mobilnya melewati ku.
"Iyaaaa." Teriakku.

Setelah Ghea pulang, aku merasa sepi, belum lagi situasi yang tenang membuatku ketakutan karna tidak begitu banyak lagi siswa-siswi di sekolah ini yang menunggu jemputan.

Dalam batinku.. Astaga.. Mau ada badai apa nih, kok sepi rasanya..

"Hey! Pulang bareng yuk! " Kata Angga.
"Hah? Pulbar? " Tanyaku lagi.

Memang kurang konek saat ada rasa takut-takut kayak gini.

"Ha.. Yaa..  Ayo! " Kata Angga sambil menepuk bangku motor belakang nya.
"Hemm.. Oke.. " Kataku pelan.

Aku menerima karna memang situasi di sini amat mencekam jauh dari biasanya yang panas terik. Mendung menyelimuti langit sekolah kami. Situasi seram seperti ini, harus di hilangkan dengan pulang ke rumah.

Huft...

"Angga, kok kamu belum pulang? " Tanyaku untuk memecah suasana yang dingin ini.
"Ya.. Aku... Aku habis nunggu orang buat pulang bareng. " Kata Angga.

Jleb. Itu adalah aku. Hah... Astaga.. Semoga ini tidak benar.

"Oh.. " Kataku singkat.

Sampai di rumah pun kami masih saling diam, tak ada sepatah katapun kami lontarkan saat masuk ke dalam rumah.

Rumahku sepi karna mama dan papa pergi ke rumah kakek yang jaraknya agak jauh. Ya.. Palingan malam baru balik ke sini. Tapi.. Angga?

"Eh.. Angga.. Mama aku gak ada di rumah loh.. Kamu belum mau pulang? " Tanya ku.
"Emm.. Sebenarnya, aku udah tau. Mama kamu minta aku buat jagain kamu di sini. Ya aku jagain la. Sekalian ngerjain tugas bareng. " Kata Angga santai.
"Hah! Apa? " Kataku sambil terkejut.
"Haha.. Gak usah takut kok, aku gak bakalan nyentuh kamu dan sebagainya. " Kata Angga sambil mengeluarkan buku-buku sekolahnya.
"Oh.. Oke deh.. Aku ke kamar dulu. Mau ambil buku dan.. Masak. " Kataku dengan nada agak bingung.

Kenapa mama bisa-bisa nya ninggalin aku bareng cowok.  Astaga...

Setelah 15 menit, aku keluar dari kamar dan memasak di dapur. Akupun cepat-cepat memasak untuk makan kami berdua.

Saat aku sedang membawa makanan, aku melihat dan mendengar Angga sedang menerima telpon dari seorang ibu. Aku yakin itu pasti mama.

Lalu aku secara tidak sengaja, melihat buku Angga yang penuh dengan gambar anime yang cantik sekali.

"Angga.. Kamu suka gambar ya.. Cantik banget.. " Kataku sambil melihat lebih dekat gambar Angga.
"Ya.. Itu sebenarnya.. Kamu. " Kata Angga sambil memalingkan wajahnya karna malu.
"Oh.. " Kataku cuek, karna aku memang ingin menyembunyikan perasaan.
"Eh, kita kerjain tugas bareng yuk, terus makan. " Kata Angga bergegas.
"Ya.. " Kataku singkat.

Kami berdua pun saling berbagi cara menyelesaikan tugas. Setelah sekitar 3 jam kami mengerjakan tugas. Kami pun makan nasi goreng yang tadi aku masak. Ya.. Cepat dingin karna hujan lebat di luar.

Setelah itu kami pun bersiap untuk menonton.

"Kiran.. Kamu tahu foto ini? " Tanya Angga.
"Mana? " Tanyaku
"Ini. Lihat. " Kata Angga sambil menyodorkan hpnya.
"Loh. Ini kan Dodo. " Kataku sambil tertawa. Soalnya Dodo itu badanya gendut banget. Haha.. Jadi bisa kalian bayangin kan.
"Iya." Kata Angga singkat.
"Terus kenapa? Kok foto kami berdua ada di kamu? " Tanya ku bingung.
"Dodo itu ya.. Dodo itu aku. " Kata Angga sambil tersenyum.
"Hah? " Kataku tak percaya.
"Iya Ran... Aku Dodo. " Kata Angga sambil meyakinkan ku.
"Oh.. " Kataku sambil berpikir keras.

Angga? Sahabat kecil ku?
Apa ini benar? Apa ini hanya kebetulan?
Dodo adalah Angga???

Nantiin ceritanya ya
Bakal seru kok di akhir, karna bakal menegangkan banget... Nguras emosi karna ada scene sedih, terus bahagia, kecewa, dan.. Ada banyak lagi yang akan jadi suprise buat kalian pembaca setia SOMEONE.
👋

Sampai jumpa bulan Juni Gaesss.

SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang