Part 2 : Terimakasih

937 93 0
                                    

"Hallo,iya,astagaa" ucapnya sambil menepuk jidat "oke oke,tunggu disana jangan kemana mana" ucapnya sebelum mematikan telfon

"Kenapa ji ?"

"Kita ninggalin anak anak di tempat tadi, mereka enggak tau jalan"

"Oia,yaudah ayo buruan" Ujar ku yang langsung bangkit dari kursi.

20 menit aku dan fajri berjalan balik ke titik awal kami mencar. Dari kejauhan aku melihat ada 3 pria yang sedang duduk di trotoar. Lantas Aku dan Fajri segera nyebrang menghampiri mereka.

"Parah sih kalian ninggalin kita" omel Zweitson

"Entah tuh, udah tau kita enggak tau jalan" lanjut Gilang

"Sorry sorry tadi kirain kalian masih nyari barang" ucap fajri minta maaf kepada teman temannya "Fiki mana ?"

"Enggak tau,emang enggak sama kalian ?" Gilang melihat kiri kanan mencari keberadaan fiki

"Coba telfon fiki fen"

"Oke bentar" Fenly mencoba untuk menghubungi Fiki tetapi handphonenya tidak aktif "Ga aktif handphonenya"

Aku mengeluarkan handphone "coba telfon vanca"

Setelah tiga kali deringan, akhirnya vanca mengangkat telfon ku "Hallo van,dimana ? Ohhh iya iya, ehh van lo lagi sama fiki kan ? Iya tadi fenly nelfon handphonenya ga aktif. Yaudah kami tunggu disini,oke oke baiii" telfon ku matikan "mereka otw kesini,handphone fiki lowbet katanya"

***

15 menunggu tapi kami tidak melihat ada tanda-tanda kehadiran Fiki dan Vanca. Awalnya aku sempat takut jika mereka nyasar karna Vanca berlum terlalu tau jalan disini. Aku berniat untuk menelfon Vanca tapi tidak jadi karna Vanca dan Fiki sudah berada di sebrang jalan.

"Bagusss,main ninggal ninggalin aja" omel Fenly.

"heheheh,maaf maaf tadi kan kirain pada nyari barang masing masing"

"Banyak alasannnn" gilang ikut menggerutu

"Kak farhan,kak shandy,sama kak ricky masih di apart ya ji?"

"Enggak tau sih Fen,tadi di grup bang sandy bilangnya sih mau nyari kado juga"

"Makan yuk,laperr" ucap Fiki sambil memegang perutnya.

"Ini anak taunya makan aja" Ujar Gilang yang hanya di balas Fiki dengan senyuman.

"Sabar ya, gue coba telfon bang Shandy" ucap Fajri yang mengeluarkan handphonr di sakunya lalu menghubungi kak sandy menanyakan dimana posisi mereka sekarang. "Gais, mereka di insadong"

"Hah ? Andong ?" Tanya gilang dengan wajah polos

"Insadong gilang bukan andong" ucap zweitson dengan wajah kesal

"Ya pokoknya ada dong dongnya"

"Ayolah makan, laper banget nih" Ujar Fiki yang sejak tadi sibuk lapar.

Karna mereka bilang mereka rindu makan nasi jadi aku mengajak mereka makan di Itaweon steet. Kami segera berjalan menuju itaewon street, seperti yang sudah ku bilang di awal,disini orang orang kebanyakan jalan kaki atau naik sepede. Jalannya bersih dan rapi membuat pejalan kaki merasa nyaman.

***

Kami telah sampai di itaewon street, disini sangat ramai sekali krn emang pusatnya untuk berbelanja dan kuliner. Sambil menunggu bang Shandy dan yang lainnya, kami mencari tempat duduk dan memesan air terlebih dahulu.

Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang