Karna tidak ada tujuan dan bingung mau kemana, akhirnya kami memutuskan untuk duduk bersantai di rumah kak Nindy. Kami datang di saat yang tepat karna papa kak Nindy sedang membuat kue lapis, kue lapis buatan papa kak Nin bisa membuat orang makan tanpa memikirkan angkah di timbangan.
"Jadi lo sama Alana gimana Fik ?" Tanya kak Nindy sambil meletakan sepiring kue lapis di hadapan kami.
Aku mengambil sepotong kue lapis lalu menjawab "Pertanyaan lo enggak ada yang lain ya kak ?"
"Tujuan ku ngajak dia kesini supaya enggak kepikiran Alana lagi, ehh malah kamu nanya pula soal Alana" Ujar bang Shandy yang ikut ikutan mengambil kue lapis.
"Ya kan aku enggak tau. Emang Fiki sama Alana kenapa ?"
"Alana udah jadian sama Aji kak"
"Hah ?" Teriak kak Nindy dengan sangat kuat. "Kok bisa ?"
"Ya bisa lah"
"Serius lo ? Kenapa Alana jadiannya sama Fajri ?" Tanya kak Nindy yang masih tidak percaya.
Aku mengangkat kedua bahu ku "Enggak tau. Tapi dia sempat bilang kalo dia juga nyaman sama gue kak"
"Nyamannya sama lo tapi jadiannya sama Faji ? Gimana sih ? Kok gitu ya ?" Tanya kak Nindy yang terlihat masih tidak percaya. "Atau ada hubungannya sama Vanca Fik ? Alana sengaja pacaran sama Aji supaya lo jauhin dia ?"
Aku kembali mengangkat kedua bahu ku "Entahlah kak, yang pastinya sekarang gue enggak akan gangguin Alana lagi karna Alana udah jadian sama Fajri. Lagi pula Gue sama Aji udah pernah buat kesepakatan, kami harus terima siapapun yang nanti bakalan di pilih Alana"
"Ololololo tayang-tayang sini abang peluk dulu" Ucap bang Shandy yang ingin memeluk ku
Aku segera menepis tangannya "Apasih bang, lebay banget lo".
"Yaudah lo yang sabar ya Fik. Masih banyak cewek di luar sana yang mau sama lo. Contohnya si Vanca, dia kayaknya cinta mati sama lo"
"Kenapa sih orang-orang pada nyuruh gue jadian sama Vanca. Gue tuh enggak punya perasaan apa-qpa ke dia, lg pula di udah tau kalo gue suka sama Alana. Ya kali tiba-tiba gue kerumah dia lalu gue bilang ke Vanca 'suprise, sebenarnya gue juga selama ini menyimpan rasa ke lo' ga mungkin dong kak"
"Iya juga sih, kasian Vanca dan lonya juga kalo kalian harus pacaran tapi karna terpaksa".
"Yang gue pikirin sekarang gimana caranya gue bisa mendamaikan Alana dan Vanca. Gue enggak tega aja ngeliat Alana sedih".
"Sekarang gelar sad boy bukan di Ricky lagi tapi udah pindah ke Fiki" Ucap bang Shandy yang kembali meledek ku.
"Beliin gue mobil dong kak, supaya gue enggak galau lagi"
"Serem ya obat galau lo Fik"
Ya seperti inilah kami, suka saling meledek satu sama lain tapi tetap saling suport. Bang Shandy dan kak Nindy bukan hanya sekedar teman bagi ku, tapi mereka sudah ku anggap sebagai abang dan kakak ku sendiri. Mereka selalu ada jika aku sedang ada masalah dan siap pasang badan membela ku dalam hal apapun. Aku sangat beruntung karna di pertemukan dengan orang baik seperti mereka.
***
~POV ALANA~
Rambut ku kini sudah mulai rontok akibat efek samping obat kemoterapi. Belakangan ini entah mengapa aku merasa sangat lemas, padahal tidak melakukan hal berat apapun. Mungkin ini juga faktor efek samping obat kemo. Tidak hanya itu, berat badan ku juga semakin hari semakin menurun karna nafsu makan ku mulai berkurang. Aku berharap semoga Tuhan memberi ku kekuatan untuk melawan penyakit ini. Aku tidak boleh kalah dari penyakit ini karna sudah banyak hal yang di korbankan selama aku sakit. Syukurnya semenjak aku dan Fajri jadian, dia jadi sangt sering menemani dan menyemangati ku hingga aku lebih bersemangat dan tidak merasa sendirian. Biasanya setiap sore dia akan menemani ku duduk di taman seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓
JugendliteraturAlana dan Vanca adalah dua orang sahabat yang sedang berliburan di Korea. Di korea mereka bertemu Fajri, Fiki dan temen-temen lainnya. Dalam waktu singkat Alana berhasil menaklukan hati Fajri. Fiki yang ditaksir oleh Vanca, diam diam juga menyukai A...