Part 15 : Shandy dan ibu ibu komplek

483 58 0
                                    

Setelah selesai makan, aku membereskan dapur yang lumayan berantakan. Tadi Vanca sempat menawarkan diri untuk membantu, tapi aku menolak karna tidak mau ada piring yang pecah nantinya jadi aku menyuruhnya untuk bergabung saja dengan teman-teman yang lain di depan.

"Ngapain al ?" Tanya Fiki yang baru saja meletakan gelas kotor di bak cuci piring.

"Lagi ngebenarin moral anak bangsa Fik" Jawab ku yang masih terus membersihkan piring-piring kotor.

"Ohh gue kira lagi cosplay jadi lemari piring" Ujar Fiki sambil setengah tertawa.

"Apa sih, garing banget lo"

"Pake nasi sama sambel enak"

"Dasar aneh" Desis ku

"Btw sorry ya Al kalo Fio rada jutek"

"Iya, enggak papa kok Fik. Namanya juga anak kecil"

Fiki bersender di bak cuci piring dan mulai bercerita tentang adiknya "Fio berbeda dari anak pada umunya Al. Dia mengidap skizoid, sejenis gangguan kepribadian jadinya susah untuk berinteraksi sosial cenderung lebih suka menyendiri. Tapi sekarang sudah lebih membaik sih karna udah sering di terapi.

Ternyata Fiola mempunyai gangguan kepribadian yang membuatnya memiliki sifat yang sangat dingin. Aku pernah membaca buku tetang gangguan kepribadian dan di dalam buku itu di tulisakan bahwa anak-anak istimewah seperti Fiola ini harus sering-sering di ajak untuk berinteraksi agar dapat membangun rasa percaya dirinya.

"Ehh tapi kok tadi Fiola anteng-anteng aja yang sama lo ?" Tanya Fiki dengan wajah penasaran.

"Hebat kan ? Alana gitu loh" Jawab ku dengan bangga

"Awas ya kalo sampe dia nagih sesuatu sama gue, lo yang harus tanggung jawab pokoknya"

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Fiki. Jika benar Fiola menagih janjinya, aku akan dengan senang hati menepati janji ku.

***

Hari ini Fajri meminta ku untuk menemaninya mencari sepatu di mall. Di karnakan aku sedang tidak ada acara apa-apa jadinya aku mengiyakan ajakan Fajri. Ketika baru saja aku dan Fajri masuk ke dalam mobil, Fiki dan Fiola datang mencari ku. Ternyata Fiola menagih janji ku kepadanya sehingga dengan terpaksa aku harus membatalkan rencana yang ku buat dengan Fajri. Dari raut wajahnya, Fajri tampak kecewa karna aku membatalkan rencana pergi kami tapi aku yakin Fiola akan lebih kecewa jika aku tidak menepati janji ku padanya.

"Ayok sayang, kita ke taman" Ujar ku sambil merangkul Fiola

***

Aku dan Fiki duduk di bangku taman menikmati indahnya pemandangan sambil menemani Fiola melukis. Setelah ku perhatikan baik-baik, Fiola sebenarnya anak yang manis hanya saja dia memiliki karakter yang introvert.

"Makasih ya al"

"Makasih untuk apa fik ?" Tanya ku bingung

"Karna udah nepatin janji lo sama Fiola. Dia paling enggak bisa di janjiin sesuatu" Jawab Fiki dengan senyuman

"Yaelah Fik, cuma ketaman yang jaraknya sejengkal doang, kepleset juga nyampe"

Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang